Deathstalker, Kalajengking Beracun di Dunia Namun Berguna dalam Hal Medis

Deathstalker merupakan salah satu spesies kalajengking yang masuk ke dalam famili Buthidae. Nama Latinnya yaitu Leiurus quinquestriatus.

Deathstalker termasuk kalajengking paling beracun di dunia yang memiliki sengatan racun 100 kali lebih mematikan dari lebah.

Deathstalker tersebar di wilayah timur laut Afrika dan Timur Tengah.

Klasifikasi

Berikut klasifikasi Deathstalker

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Classo : Arachnida
Ordo : Scorpiones
Famili : Buthidae
Genus : Leiurus
Spesies : L. quinquestriatus

Ciri - Ciri

Tubuh Deathstalker berwarna kuning dengan bercak cokelat pada metasoma segmen V.

Deathstalker memiliki panjang tubuh 8 - 11 cm dan beratnya sekitar 1 - 2,5 gram.

Habitat

Deathstalker berhabitat di tempat gersang, bawah bebatuan, dan liang tempat tinggal hewan lain.

Deathstalker mampu membuat liang sepanjang 20 cm di bawah bebatuan.

Deathstalker suka hidup di tempat yang kering.

Kebiasaan

Deathstalker termasuk hewan yang aktif di malam hari (nocturnal).

Deathstalker aktif di malam hari untuk mengatur suhu tubuh dan keseimbangan air.

Deathstalker suka menggali lubang di tanah sebagai tempatnya untuk bersembunyi.

Makanan

Deathstalker termasuk pemakan daging / serangga (karnivora / insektivora).

Makanannya yaitu jenis - jenis serangga kecil, kelabang, laba - laba, dan kalajengking lain.

Digunakan dalam Medis

Meskipun beracun, namun racun Deathstalker dapat digunakan dalam hal medis untuk obat - obatan. 

Zat Chlorotoxin berguna untuk mengikat sel kanker dan membasmi malaria, sedangkan zat Kaliotoxin untuk membantu melawan penyakit tulang.

Hingga saat ini, ahli ilmuwan medis masih menguji zat - zat tersebut.(jef)

Comments