- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
Trenggiling Filipina adalah salah satu spesies trenggiling yang masuk ke dalam keluarga Manidae dan nama Latinnya yaitu Manis culionensis.
Treenggiling ini tersebar di Filipina, tepatnya di Pulau Palawan, Busuanga, Culion, dan Calauit.
Orang Filipina menyebut trenggiling ini dengan sebutan balintong.
Klasifikasi
Berikut klasifikasi trenggiling Filipina
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Classo : Mamalia
Ordo : Pholidota
Famili : Manidae
Genus : Manis
Subgenus : Paramanis
Spesies : M. culionensis
Ciri - Ciri
Tubuh trenggiling Filipina berwarna cokelat kekuningan dengan sisik yang keras dan terbuat dari keratin.
Trenggiling Filipina memiliki cakar yang tajam di jari - jari tiap kakinya untuk menggali.
Panjang tubuh trenggiling ini sekitar 60 - 176 cm, sedangkan beratnya sekitar 2 - 2,5 kg.
Habitat
Trenggiling Filipina berhabitat di hutan daerah dataran rendah dan padang rumput.
Kebiasaan
Trenggiling Filipina termasuk hewan yang aktif di malam hari (nocturnal) untuk mencari makanannya. Mereka juga hidup menyendiri (soliter).
Trenggiling Filipina juga termasuk hewan yang arboreal (menghabiskan waktunya di atas pohon).
Cara Melindungi Diri
Saat merasa terancam, trenggiling Filipina menggulungkan tubuhnya dan berubah menjadi bola yang keras dan bersisik.
Makanan
Trenggiling Filipina termasuk hewan pemakan serangga (insektivora). Makanannya yaitu rayap dan semut.
Terancam Punah
Trenggiling Filipina termasuk hewan yang terancam punah akibat populasinya menurun yang disebabkan oleh perburuan besar - besaran secara ilegal oleh manusia untuk diambil kulit keras dan dagingnya.
Kulit kerasnya dapat dimanfaatkan sebagai obat asma tradisional Asia Timur.
Menurunnya populasi trenggiling ini juga disebabkan oleh penebangan hutan secara liar oleh manusia.
Oleh karena itu, trenggiling Filipina termasuk hewan yang terancam punah dan dilindungi di IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) Red List level CR (Critically Endangered) dan CITES (Convention on International Trade in Endangered Spesies of Wild Flora and Fauna) Apendiks II.(jef)
Comments
Post a Comment