Jelarang India si Tupai Terbesar di Dunia
Jelarang India merupakan spesies tupai dari famili Sciuridae dan nama Latinnya yaitu Ratufa indica. Jelarang India sering disebut juga dengan Jelarang Malabar, Tupai Raksasa India, Tupai Raksasa Malabar, atau Tupai Pelangi.
Jelarang India tersebar di India
tepatnya di area Pegunungan Satpura, Ghats Barat, Ghats Timur, seluruh
Semenanjung India, hingga di India bagian selatan, tengah, dan timur. Jelarang
India merupakan hewan endemik India.
Klasifikasi
Berikut klasifikasi Jelarang India
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Sciuridae
Genus : Ratufa
Spesies : Ratufa indica
Ciri-ciri
Jelarang India memiliki punggung
yang beragam warna yaitu berwarna merah tua, merah marun, hingga hitam bahkan
bagian-bagian lain yang berwarna oranye, ungu, hingga merah dengan tubuh bagian
bawah yang berwarna putih, krem, abu kecokelatan, hingga kekuningan.
Jelarang India memiliki telinga yang
pendek, besar, dan bulat dengan bintik yang berwarna putih di antara
telinganya.
Jelarang India memiliki kepala yang
biasanya berwarna cokelat atau krem.
Jelarang India memiliki ekor yang
besar dan panjang untuk keseimbangan hanya ketika bertumpu melalui kedua
kakinya dengan kaki belakangnya yang kuat.
Jelarang India memiliki cakar bagian
dalam yang dapat melebar untuk mencengkram.
Jelarang India memiliki lengan yang
berwarna abu kecokelatan dengan telapak kaki yang melebar.
Jelarang India memiliki bibir dan
hidung yang berwarna merah muda dengan mata yang berwarna gelap terang atau
cokelat muda.
Jelarang India memiliki panjang 25 –
45 cm dan berat 2 kg.
Habitat
Habitat Jelarang India di hutan tropis berdaun lebat, hutan yang lembap, hutan gugur, hutan hijau, area pegunungan, dan ketinggian 180 – 2.300 m dpl.
Kebiasaan
Jelarang India termasuk hewan yang
hidup menyendiri (solitary).
Jelarang India termasuk hewan yang
aktif di siang hari (diurnal) bahkan aktif di pagi dan sore hari tetapi mereka
menghabiskan waktunya pada siang hari dengan beristirahat di lubang pohon atau
sarang besar.
Jelarang India sangat jarang meninggalkan
pepohonan atau sarang mereka kecuali hanya ketika datamg musim kawin dimana
mereka meninggalkan pohon atau tempat tinggalnya.
Jelarang India sangat lincah dan
bisa melompat hingga sejauh 6 km ketika bepergian di antara pepohonan.
Jelarang India menghabiskan sebagian
besar waktunya di pepohonan atau arboreal.
Jelarang India menempel dan merebahkan
diri di batang pohon ketika terancam atau dalam bahaya bahkan lebih waspada
terhadap lingkungan sekitarnya.
Berbeda dengan tupai yang biasanya
menyimpan kacang-kacangan dan biji-bijian di tanah, Jelarang India umumnya
membuat kantung makanan di atas puncak pohon untuk menyimpan persediaan
makanannya.
Jelarang India biasanya bersarang di
pohon yang sangat tinggi dengan ketinggian rata-rata 11 m untuk menghindari
pemangsa dimana setiap tupai raksasa dari India ini memiliki 2 – 5 sarang yang
terbuat dari ranting dan dedaunan berbentuk bola besar yang dikenal sebagai dreys
terletak di pohon. Salah satu sarang dari Jelarang India akan dibuat khusus
untuk tempat melahirkan hingga meletakkan anak-anak mereka sedangkan beberapa sarang
lainnya digunakan sebagai tempat tidur.
Jelarang India menggunakan ranting
bercabang untuk menyokong sarangnya yang terjalin dengan batang pohon pemanjat
sebelum membuat mereka nyaman dengan bantalan dedaunan.
Makanan
Jelarang India termasuk hewan
pemakan segala (omnivora). Makanannya adalah buah-buahan, bunga,
kacang-kacangan, kulit kayu, telur burung, serangga, dan dedaunan.
Fakta Unik
Jelarang India berperan sebagai
penyebar biji tumbuhan melalui fesesnyayang mendukung regenerasi hutan. Tupai
raksasa ini akan memakan segala jenis tumbuhan di suatu tempat kemudian berpindah
ke lokasi lain untuk buang air besar sehingga membuat tumbuhan dapat tersebar
dengan cukup tambahan pupuk berupa feses supaya tumbuhan mampu tumbuh subur.
Hal ini dkarenakan pola makan pada tupai raksasa dari India ini membantu
menjaga keseimbangan ekosistem hutan.
Fungsi pasti dari perwarnaan luar
biasa Jelarang India masih belum diketahui. Kemungkinan besar adalah menarik
lawan jenis untuk kawin seperti banyak tampilan warna lainnya dan sama seperti
warna bulu pada burung merak. Kemungkinan bulu yang berwarna-warni merupakan
bentuk kamuflase yang berlawanan dengan intuisi sehingga bisa jadi gabungan
terang dan gelap pada bulu Jelarang India meniru bercak sinar matahari dan
bayangan di kanopi hutan.
Musim Kawin
Musim kawin Jelarang India berlangsung
2 kali setahun yaitu selama antara Ferbuari dan Maret maupun Agustus hingga
September sesuai dengan periode sebelum dan sesudah musim hujan.
Cara Berkembang Biak
Jelarang India termasuk hewan yang
melahirkan (vivipar). Mereka mampu melahirkan 3 – 5 ekor bayi tupai.
Status Konservasi
Populasi Jelarang India stabil di
alam liar dan menurut pertumbuhan tupai ini pernah mencapai 8% setiap tahunnya
di distrik Thane dan Pune bahkan tersebar luas di seluruh wilayahnya. Jelarang
India sempat dikategorikan sebagai spesies yang rentan punah 20 tahun tetapi
kini habitat dan populasi tupai raksasa ini di Semenanjung India berada dalam
kondisi yang cukup baik. Meskipun begitu, Jelarang India menghadapi tantangan yang
serius seperti kehilangan habitat, penggundulan hutan, penebangan selektif,
deforestasi, kehilangan habitat, dan perburuan liar.
Karena
itu, Jelarang India termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union
for the Conservation of Nature) Red List dengan status
konservasi LC (Least Concern) dan CITES (Convention on
International Trade in Endangered Species) Apendiks II.(jef)
Comments
Post a Comment