Hering Rumbai Putih yang Terancam Punah

Hering Rumbai Putih merupakan spesies hering dari famili Accipitridae dan nama Latinnya yaitu Gyps bengalensis.

Hering Rumbai Putih tersebar di Iran, Afghanistan, Bangladesh, Pakistan, Nepal, sebagian besar anak benua India, subkontinen India, Bhutan, Myanmar, Laos, Kamboja, dan Vietnam.

 

Klasifikasi

 


Berikut klasifikasi Hering Rumbai Putih

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Accipitriformes

Famili : Accipitridae

Subfamili : Aegypiinae

Genus : Gyps 

Spesies : Gyps bengalensis

 

Ciri-ciri

 

Hering Rumbai Putih memiliki paruh yang cukup pendek dengan rahang bagian atas yang berwarna ab-abua kebiruan pucat.

Hering Rumbai Putih memiliki bulu besar yang berwarna hitam atau abu-abu gelap dengan sedikit corak yang berwarna putih pada bagian sayap ditambah dengan bulu sekunder yang berwarna abu-abu keperakan.

Hering Rumbai Putih memiliki punggung, bokong atau pantat, dan bulu bawah sayap yang berwarna keputihan yang kontras dengan bulu tubuh yang gelap.

Hering Rumbai Putih memiliki sayap yang terlihat sangat lebar dengan jari-jari yang rapat bahkan ukuran ekornya pendek saat terbang.

Hering Rumbai Putih memiliki kepala yang botak dan berwarna cokoelat keabu-abuan hingga merah jambu dan leher yang juga tidak berbulu atau botak bahkan ruff leher yang berwarna putih yang khas.   

Hering Rumbai Putih memiliki wajah yang berwarna cokelat tua.

Hering Rumbai Putih memiliki bulu putih berumbai di pangkal lehernya yang menjadi sebuah asal nama burung ini.

Hering Rumbai Putih memiliki panjang 79 – 93 cm, berat 3,5 – 7,5 kg, dan lebar sayap 1,9 – 2,6 m.

 

Habitat

 

Habitat Hering Rumbai Putih di padang rumput, padang pasir, hutan terbuka, tebing, pegunungan, sekitaran kaki gunung, hutan dengan vegetasi yang tidak terlalu lebat, dan sebagian besar dataran rendah tetapi tingginya mencapai 2.600 m.

 

Kebiasaan

 


Hering Rumbai Putih termasuk hewan yang aktif di pagi hari ketika udara mulai menghangat.

Hering Rumbai Putih termasuk hewan yang hidup berkelompok dalam kawanan bahkan jumlah anggota kelompoknya terbilang besar mulai dari puluhan hingga ratusan ekor. Mereka hidup dalam kelompok biasanya tinggal di pohon besar dengan ketinggian 2 – 18 m. Biasanya kawanan berkumpul di tepi sungai, saling berkomunikasi, bersarang, dan terbang bersama mencari makan.

Hering Rumbai Putih bisa terbang dengan ketinggian 900 – 2.700 m di atas permukaan laut dengan kecepatan 80 – 88 km/jam. Ketika menukik, kecepatannya meningkat menjadi 144 km/jam.

Hering Rumbai Putih biasanya bertarung dengan burung hering lainnya ketika makan atau mencari makanan yaitu dengan cara menendang dan mengepakkan sayapnya untuk mengusir burung lain dari daerah tersebut.

Hering Rumbai Putih memiliki indra pengelihatan yang tajam ketika mencari bangkai. Ketika mereka menemukan bangkai, mereka akan turun dan makan dengan lahap.

Hering Rumbai Putih sering bertemu dengan burung hering lain seperti Hering India (Gyps indicus), Hering Berkepala Merah (Sarcogyps calvus), dan Hering Berparuh Ramping (Gyps tenuiostris). Akan tetapi, mereka tetap hidup berdampingan meskipun berbeda spesies.

Hering Rumbai Putih bisa menjelajahi area dengan luas 300 km dalam 1 hari hanya untuk mencari makan.

Hering Rumbai Putih memanfaatkan udara panas yang mulai terkumpul pada pagi menjelang siang siang agar tubuh mereka mudah terangkat di udara dan meluncur di sana dengan sedikit kepakan sehingga tidak butuh menghabiskan banyak energi ketika bergerak dalam jarak jauh.

Jika ada makanan dalam jumlah besar, Hering Rumbai Putih cenderung menunjukkan sifat rakus sehingga mereka akan makan dengan lebih banyak.

 

Makanan

 

Hering Rumbai Putih termasuk hewan pemakan daging (karnivora). Makanannya adalah ikan dari danau yang mengering, hewan mati atau sisa santapan predator lain, dan bangkai (sumber makanan utama).

 

Fakta Unik

 


Hering Rumbai Putih pertama kali diperkenalkan oleh natutalis dari Jerman yang bernama Johann Friedrich Grimmelin. Dia mengadopsi salah satu karya Carl Linneaus yaitu System Naturae untuk mendeskripsikan burung tersebut.

Hering Rumbai Putih merupakan predator yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem karena burung ini berperan dalam membersihkan bangkai dan mencegah penyebaran pemyakit

 

Musim Kawin

 

Musim kawin Hering Rumbai Putih berlangsung selama bulan Oktober hingga Maret.

 

Cara Berkembang Biak

 

Hering Rumbai Putih termasuk hewan yang bertelur (ovipar). Mereka mampu mengeluarkan 1 butir telur hering.

 

Status Konservasi

 

Populasi Hering Rumbai Putih terus menurun dan diperkirakan jika saat ini hanya tersisa 3.000 – 10.000 individu di sepanjang peta persebaran mereka. Hal ini disebabkan karena perburuan konflik dengan manusia, kekurangan habitat karena pembukaan lahan, penggunaan pestisida, kehilangan sumber makanan alami mereka, dan pencemaran lingkungan. Penyebab utama penurunan populasi Hering Rumbai Putih adalah keracunan diklofenak (obat anti-inflamasi yang selalu diberikan kepada hewan ternak). Ketika Burung Hering atau Burung Bangkai memakan bangkai hewan yang terkontaminasi diklofenak, mereka bisa mengalami gagal ginjal dan mati.

Karena itu, Hering Rumbai Putih termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan status konservasi CR (Critically Endangered).(jef)

Comments

Popular posts from this blog

Mambruk Victoria, Mambruk Endemik Papua Barat

Hyena Tutul, Hyena yang Licik dan Cerdas dalam Kelompok

Musang Madu yang Pemberani dan Ganas