Negara Ini Akan Memberlakukan Tes Untuk Kucing dan Anjing

Kucing dan anjing cocok menjadi hewan peliharaan saat dirumah. Bahkan bisa menjadi teman saat kita sendirian.

Namun bagaimana jika kucing dan anjinh tersebut positif Covid-19?

Berdasarkan penelitian yang dilakukan para peneliti di Universitas Pertanian Hanzhong di Wuhan, kucing lebih banyak tertular bahkan bisa menularkan virus. 

Para peneliti tersebut mengambil sampel darah, penyeka hidung, maupun dubur dari 102 kucing di kota Wuhan.

Dari hasil dalam jurnal Emerging Microbes & Infection, ada 15 kucing yang memiliki antibodi Covid-19. 11 diantaranya memiliki antibodi penetral yang menjadi protein untuk mengikat dan memblokir virus. Kucing-kucing yang diteliti saat itu merupakan kucing peliharaan, penampungan, hingga jalanan.

Dilansir dari Express UK edisi 10 September 2020, salah satu peneliti, Meilin Jin, berspekulasi bahwa meskipun infeksi virus pada kucing liar tidak bisa dipahami, infeksi tersebut mungkin saja disebabkan oleh kontak langsung saat berada di lingkungan yang tercemar ataupun orang yang menjadi pasien Covid-19 saat memberi makan kucing.

Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar selalu menjaga jarak kucing atau anjing peliharaan dengan pemiliknya.

Awal bulan lalu, Korea Selatan telah dikejutkan dengan penemuan seekor di fasilitas keagamaan kota Jinju bagian tenggara yang terinfeksi Covid-19. 

Oleh karena itu, Park Yoo-Mi menegaskan untuk mengadakan tes bagi kucing dan anjing yang memiliki gejala Covid-19.

Dilansir dari Kantor Berita Yonhap, Park mengatakan bahwa hewan peliharaan tidak perlu diisolasi, karena tidak ada bukti virus tersebut menular antara manusia dan hewan peliharaan. 

Tetapi jika pemilik hewan tersebut merupakan pasien Covid-19 yang dikarantina, maka hewan tersebut juga perlu dikarantina di fasilitas isolasi yang telah tersedia.

Park juga mengingatkan warga Korsel untuk menjaga jarak dengan hewan peliharaannya setidaknya 2 meter saat berjalan-jalan di kota.(idh) 

Comments