- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
Viper Hijau merupakan spesies ular viper dari famili Viperidae dan nama Latinnya Trimeresurus albolabris. Viper Hijau sering juga disebut dengan Ular Bangkai Laut.
Viper Hijau tersebar di utara India, Kepulauan Nikobar,
Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Sumatera, Jawa, Madura, Tiongkok,
Hongkong, dan Semenanjung Malaya.
Klasifikasi
Berikut klasifikasi Viper Hijau
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Reptilia
Ordo: Squamata
Famili: Viperidae
Genus: Trimeresurus
Spesies: Trimeresurus albolabris
Ciri-ciri
Viper Hijau memiliki taring yang besar dan panjang terdapat
di depan rahang atas.
Viper Hijau memiliki bibir yang berwarna keputihan atau
kekuningan.
Viper Hijau memiliki tubuh yang gemuk, tidak lincah, dan
berwarna hijau daun.
Viper Hijau memiliki kepala yang berwarna hijau dengan
bagian bawah tubuh yang berwarna kuning terang sampai kuning pucat atau
kehijauan.
Viper Hijau memiliki Indera penghidu bahang (panas) tubuh
pada dekik pipih untuk berburu mangsa di malam hari.
Viper Hijau memiliki ekor yang berwarna merah dan panjangnya 10-13 cm sebagai
alat untuk memegang ranting pohon dengan kuat.
Viper Hijau memiliki dekik pipit yang besar dan menyolok di
belakang lubang hidung di depan mata.
Si Jantan memiliki panjang 60 cm sedangkan si betina
memiliki panjang 80 cm.
Habitat
Habitat Viper Hijau di ranting pohon, hutan bambu, Semak belukar
dekat area perairan, hutan hujan tropis, ranting semak, tempat dedaunan, pemukiman
penduduk di daerah dataran rendah, dan pohon dengan tinggi tidak lebih dari 5
m.
Kebiasaan
Viper Hijau termasuk hewan yang aktif di malam hari
(nocturnal) karena ular ini lembam dan tidur tergulung di siang hari.
Viper Hijau sangat agresif dengan gerakan yang cepat serta
gesit jika ada ancaman meskipun lamban dan kurang lincah.
Fakta Unik
Bisa pada gigitan Viper Hijau mengandung hemotoksin yang
merusak system peredaran darah, memicu rasa sakit yang hebat, dan menyebabkan
kerusakan jaringan pada luka gigitan. Awal menit pertama, jaringan bisa
membengkak bewarna merah gelap diikuti rasa kaku dan nyeri yang terasa pada
persendian-persendian antara luka dan jantung.
Jika tidak ditangani segera dengan baik, risiko pendarahan
internal menyusul dan muncul beberapa jam sampai beberapa hari kemudian serta memicu kematian.
Makanan
Viper Hijau termasuk hewan pemakan daging (karnivora). Makanannya
adalah tikus, mamalia kecil, burung, kodok, dan katak.
Musim Kawin
Musim kawin Viper Hijau berlangsung Mei saja.
Cara Berkembang Biak
Viper Hijau termasuk hewan yang bertelur dan melahirkan
(ovovivipar). Mereka mampu melahirkan 25 ekor bayi ular.
Status Konservasi
Populasi Viper Hijau stabil karena tidak dikategorikan
sebagai hewan yang terancam punah.
Karena itu, Viper Hijau
termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union for the
Conservation of Nature) Red List dengan status konservasi LC (Least
Concern).(jef)
Comments
Post a Comment