Sotong Raksasa Australia si Sotong Terbesar

Sotong Raksasa Australia merupakan spesies sotong dari famili Sepiidae dan nama Latinnya yaitu Sepia apama. Sotong Raksasa Australia disebut juga dengan Sotong Raksasa.

Sotong Raksasa Australia tersebar di sekitar perairan Australia, Brisbane di Queensland ke Shark Bay di Australia Barat, dan ke selatan Tasmania.

 

Klasifikasi



Berikut klasifikasi
Sotong Raksasa Australia

 Kingdom: Animalia

Filum: Mollusca

Kelas; Cephalopoda

Ordo: Sepiida

Famili: Sepiidae

Genus: Sepia

Spesies: Sepia apama

 

Ciri-ciri

 

Sotong Raksasa Australia memiliki 10 tentakel yang terdiri dari 8 tentakel pendek dan 2 tentakel panjang bahkan diperpanjang untuk menangkap mangsa.

Sotong Raksasa Australia memiliki kromatofor yang merupakan suatu kantong berisi pigmen dann dikendalikan oleh beberapa otot kecil yang mampu kontraksi serta rileks sehingga menghasilkan warna oranye, kuning, merah, cokelat, hingga hitam. Sel-sel kecil ini dihubungkan oleh saraf sehingga bisa berubah dalam beberapa hitungan detik.

Sotong Raksasa Australia memiliki iridofor di bawah kulit kromatofora yang bisa memantulkan cahaya sehingga menghasilkan beragam warna mulai dari biru, hijau, perak, dan merah muda.

Sotong Raksasa Australia memiliki otak terbesar dibandingkan semua invertebrata laut sehingga mereka termasuk hewan yang cerdas.

Sotong Raksasa Australia memiliki pupil yang berbentuk huruf “W” dapat melihat bagian belakang dan depan secara bersamaan dengan mata yang dirancang khusus untuk melihat dalam kondisi cahaya yang minim sehingga bisa mendeteksi polarisasi cahaya yang memudahkannya melihat mangsa dan predator di lingkungan laut dalam.

Sotong Raksasa Australia memiliki tubuh yang ramping dilengkapi mantel dengan sirip yang memanjang sepanjang mantel tersebut yang disebut cuttlebone untuk membantunya mengapung dalam air sehingga memudahkan mereka berenang.

Sotong Raksasa Australia memiliki lecuofor yaitu sel yang memantulkan cahaya tetapi terhamburkan terlihat putih. Kulit sotong terbesar ini terlihat berlatar kosong bisa meningkatkan intensitas kromatofor.

Sotong Raksasa Australia memiliki mulut yang menyerupai paruh yang keras dengan kantung tinta yang berada di dalam saluran sifon dekat pangkal kepala.

Sotong Raksasa Australia memiliki panjang 60 cm – 1 m dan berat 10 – 11 kg.

 

Habitat


Habitat Sotong Raksasa Australia di terumbu berbatu, terumbu karang, dasar laut berbatu, padang lamun, kawasan berpasir, dan dasar laut berpasir serta berlumpur dengan kedalaman hingga 100 m.

 

Kebiasaan

 

Sotong Raksasa Australia sangat banyak menghabiskan waktunya dengan berdiam diri sambil berkamuflase atau berenang lambat dengan menggelombangkan sirip di samping tubuhnya.

 Sotong Raksasa Australia menggunakan 95% waktunya untuk beristirahat.

Sotong Raksasa Australia akan menyemprotkan tinta yang berwarna hitam ketika terancam yang menjadi mekanisme pertahanan untuk membingungkan predator tetapi tidak beracun.

Sotong Raksasa Australia mengandalkan penyamaran atau kamuflase untuk mendekati mangsa. Jika mangsa sudah berada dalam jangkauan, sotong akan menjulurkan sepasang tentakelnya secara tiba-tiba, lalu menariknya ke arah mulut, dan mencabik dengan mulut paruhnya.

Sotong Raksasa Australia merupakan hewan yang paling cerdas sehingga bisa memecahkan masalah, menggunakan alat sederhana, dan menunjukkan perilaku yang kompleks dalam interaksi sosial.

Sotong Raksasa Australia memancarkan pola cahaya yang berdenyut atau berkedip dengan cepat yang menciptakan efek yang memukau, seolah-olah mangsa terhipnotis karena tampilan tersebut. Mangsa akan kebingungan atau lumpuh sementara sehingga membantu Sotong Raksasa Australia menyerang mangsa.

Sotong Raksasa Australia mampu bergerak dengan sangat cepat dengan cara menyemprotkan air bertekanan tinggi dari saluran sifonnya dan mendorong tubuhnya ke arah yang berlawanan dengan arah keluarnya air dari sifon. Saluran sifon tersebut juga bisa diubah arahnya sehingga bergerak dengan cepat ke arah depan, belakang, samping, atau ke atas. Ketika terancam, Sotong Raksasa Australia menyedot air ke dalam rongga tubuhnya lalu mengeluarkan melalui corong sehingga otomatis mereka bergerak mundur.

Sotong Raksasa Australia memiliki masa hidup mulai dari 2 – 4 tahun.

Sotong Raksasa Australia mengubah warna tubuhnya untuk berkamuflase dengan lingkungan sekitar sebagai mekanisme pertahanan sehingga sulit dideteksi oleh predator. Tidak hanya itu, mereka melakukan ini dalam dalam hal mendapatkan makanan, berkomunikasi, hingga menarik perhatian lawan jenis dimana keunikan tersebut tampak pada tampilan warna, corak, hingga bentuk tubuhnya yang bisa berubah-ubah.

 

Makanan

 

Sotong Raksasa Australia termasuk hewan pemakan daging (karnivora). Makanannya adalah ikan kecil dan krustasea.

 

Predator

 

Hewan yang suka memangsa Sotong Raksasa Australia adalah Lumba-lumba Hidung Botol, Tenggiri Ekor Kuning, singa laut,hiu, ikan besar, dan anjing laut.

 

Fakta Unik

 


Sotong Raksasa Australia dianggap sebagai salah satu hewan yang cerdas dengan kecerdasan yang tinggi. Mereka bisa memecahkan masalah, menggunakan alat sederhana, dan menunjukkan perilaku kompleks selama interaksi sosial.

 

Cara Berkembang Biak

 

Sotong Raksasa Australia termasuk hewan yang bertelur (ovipar). Mereka mampu mengeluarkan 5 – 35 butir telur sotong tetapi mampu mencapai 300 butir telur sotong. Sotong merupakan salah satu organisme yang tergolong semelparous yang hanya sekali bereproduksi selama masa perkembangbiakannya dan umumnya menjelang akhir pada masa hidupnya lalu mengalami penuaan yang begitu cepat dan mengalami kematian.

Ketika musim kawin, warna kulit pada sotong ini menjadi sangat berwarna-warni kontras dengan warna kulitnya yang cenderung redup ketika berkamuflase. Sotong-sotong yang berkumpul dalam musim kawin cenderung beraktivitas lebih dekat ke permukaan laut sehingga periode migrasi mereka ketika kawin sering menjadi kesenangan dan atraksi sendiri bagi para penyelam yang melihatnya. Saat mendekati, si jantan yang berukuran sangat kecil akan meniru warna dan perilaku si betina untuk menghindari si jantan yang berukuran besar dan agresif. Persaingan antar si jantan dengan saling menunjukkan warna yang berkilau untuk mengambil hati si betina bahkan mereka saling bergulat dengan melalui lengan dan paruhnya. Perkawinan terjadi ketika pergerakan pasangannya menyerupai berpelukan dengan kepala yang saling berhadapan dan si jantan akan menyemprotkan air dari corongnya ke daerah mulut si betina untuk memindahkan sperma. Selama musim kawin, si betina akan puasa. Setelah berkembang biak, individu akan mati.

 

Status Konservasi

 

Populasi Sotong Raksasa Australia terus menurun karena aktivitas perikanan, polusi laut, perubahan iklim, penangkapan ilegal, dan penangkapan yang secara berlebihan.

Karena itu, Sotong Raksasa Australia termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan status konservasi NT (Near Threatened).(jef)

Comments

Popular posts from this blog

Mambruk Victoria, Mambruk Endemik Papua Barat

Musang Madu yang Pemberani dan Ganas

Hyena Tutul, Hyena yang Licik dan Cerdas dalam Kelompok