Hyena Cokelat yang Agresif
Hyena Cokelat merupakan spesies hyena dari famili Hyaenidae dan nama Latinnya yaitu Parahyaena brunnea. Hyena Cokelat disebut dalam bahasa Inggris yaitu Strandwolf.
Hyena Cokelat tersebar di Afrika
Selatan, Gurun Pantai Barat, Gurun Kalahari Selatan, Afrika Barat Daya, Angola,
Namibia, Botswana, barat dan selatan Zimbabwe, hingga selatan Mozambik.
Klasifikasi
Berikut
klasifikasi Hyena Cokelat
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo :
Carnivora
Subordo
: Feliformia
Famili
: Hyaenidae
Genus
: Parahyaena
Spesies
: Parahyaena brunnea
Ciri-ciri
Hyena
Cokelat memiliki cakar yang digunakan sebagai alat penggali dan alat pertahanan
diri.
Hyena
Cokelat memiliki mantel bulu yang berwarna cokelat gelap atau cokelat tua
dengan surai yang tegak dan berwarna putih hingga cokelat muda di leher sampai
bahu.
Hyena
Cokelat memiliki leher yang berwarna abu-abu dan bulu di lehernya yang berwarna
krem dengan kepala yang berwarna abu-abu dan lebih besar dibandingkan Hyena
Belang yang merupakan kerabat dekatnya.
Hyena
Cokelat memiliki kepala atau tengkorak, dada, bahu, hingga leher yang kekar.
Hyena
Cokelat memiliki telinga yang runcing, besar, dan tegak dengan ekor yang pendek
serta lebat.
Hyena
Cokelat memiliki rahang yang kuat dan sangat pendek dengan gigi yang kuat dan
besar bisa menghancurkan tulang.
Hyena
Cokelat memiliki pita yang horizontal dan garis-garis yang berwarna putih
hingga cokelat di kakinya.
Hyena
Cokelat memiliki sistem pencernaan yang kuat bisa memakan segala macam hewan
dan tumbuhan.
Seperti
semua anggota famili yaitu Hyaenidae, Hyena Cokelat memiliki kaki depan yang
lebih panjang, lebih masif, dan lebih besar dibandingkan kaki belakangnya sehingga
mereka tampak miring seolah-olah mereka terus-menerus berjalan menanjak.
Hyena
Cokelat memiliki panjang 1,3 – 1,6 m, berat 40 – 44 kg, dan tinggi 78,7 – 80
cm.
Habitat
Habitat
Hyena Cokelat di daerah gurun, daerah semi-gurun, wilayah savanna, semak
pegunungan, sabana tropis, semak-semak terbuka, dan daerah hutan yang terbuka.
Hyena Cokelat menyukai daerah pegunungan dan bebatuan yang kaya akan sumber air
untuk minum.
Kebiasaan
Hyena
Cokelat termasuk hewan yang aktif di malam hari (nocturnal) untuk mencari makan
bahkan mereka tidur di bawah beberapa semak, pohon, dan batu untuk menghindari
panas matahari di siang hari.
Hyena
Cokelat termasuk hewan yang hidup menyendiri (solitary) tetapi kemungkinan
bergabung dalam klan yang terdiri dari 4 – 15 ekor.
Hyena
Cokelat memiliki indra penciuman yang sangat tajam.
Hyena
Cokelat sangat teritorial dan mempertahankan wilayah jelajah hingga 1.150 mil
persegi.
Hyena
Cokelat kemungkinan berburu tetapi kurang pandai dalam hal tersebut meskipun
mereka merupakan pemakan bangkai.
Hyena
Cokelat berlari dengan kecepatan 50 km/jam.
Hyena
Cokelat sangat agresif dan tidak ragu menantang singa dan macan tutul dalam hal
mendapatkan makanan sehingga hyena ini akan mengangkat surai panjang dan bulu
pada lehernya agar terlihat sangat besar untuk mengusir, menghalau, dan melawan
predator.
Hyena
Cokelat paling kuat dalam hal menghancurkan tulang bahkan mereka tidak membuang
makanan dan akan memakan setiap bagian dari bangkai termasuk tulang sumsum
hingga kukunya.
Hyena
Cokelat hidup secara nomaden atau dalam klan. Si jantan biasanya nomaden
sekitar sepertiga setelah meninggalkan klan kelahiran mereka dan sedang mencari
klan baru untuk bergabung dengan peran si jantan alfa. Si betina kemungkinan nomaden
hanya jika tidak ada anak yang harus dirawat.
Hyena
Cokelat bisa bertahan hidup di daerah yang sangat kering dibandingkan dengan
kerabat dekatnya, Hyena Tutul. Hal ini karena mengonsumsi buah-buahan yang
mengandung banyak air sebagai alternatif sumber air tawar.
Makanan
Hyena Cokelat termasuk hewan pemakan segala (omnivora) sekaligus pemakan
daging (karnivora). Makanannya adalah bangkai, telur burung, mamalia kecil,
reptil, buah-buahan, jamur, burung, ikan, dan sayur-sayuran.
Fakta
Unik
Hyena Cokelat merupakan pemakan
bangkai di lingkungan yang otomatis membantu ekosistem di sekitarnya agar
bangkai tersebut tidak menjadi parasit yang bagi semua spesies sehingga mereka
memberantas penyakit yang muncul karena bangkai.
Kemampuan Hyena dalam mencerna
hampir semua bagian dari bangkai (termasuk tulang) membantu membersihkan
lingkungan dari sisa-sisa hewan mati sehingga mengurangi penyebaran penyakit
dan mendaur ulang kembali ke ekosistem.
Banyak orang menganggap Hyena
dikategorikan ke dalam anjing liar. Namun kenyataannya, Hyena tidak termasuk ke
dalam hewan tersebut. Hyena merupakan anggota subordo Feliformia yang merupakan
klasifikasi karnivora yang menyerupai kucing.
Musim
Kawin
Musim
kawin Hyena Cokelat berlangsung selama bulan Mei hingga Agustus selama
musim kemarau.
Cara
Berkembang Biak
Hyena
Tutul termasuk hewan yang memamah biak (vivipar). Mereka mampu melahirkan 1 – 4
ekor bayi hyena.
Status
Konservasi
Populasi
Hyena Cokelat masih stabil tetapi populasinya secara keseluruhan kemungkinan
menurun dan di wilayah selatan wilayahnya kini menjadi langka dan kemungkinan
punah. Ada kepercayaan yang keliru terus berlanjut bahwa hyena ini mengancam
ternak domestik yang menyebabkan para peternak komersial di seluruh wilayah
membunuh semua individu yang tak berbahaya. Tetapi sebenarnya, Hyena Cokelat
tidak atau jarang membunuh hewan ternak. Hyena Cokelat juga diburu dengan cara
diracuni dan ditangkap untuk dimanfaatkan dalam ritual dan bahan pengobatan
tradisional.
Karena
itu, Hyena Cokelat termasuk hewan dalam daftar
di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan
status konservasi NT (Near Threatened).(jef)
Comments
Post a Comment