Hering Mesir yang Cerdas

Hering Mesir merupakan spesies hering dari famili Accipitridae dan nama Latinnya yaitu Neophron percnopterus.

Hering Mesir tersebar di Eropa Barat Daya, Semenanjung Iberia, Afrika bagian utara, hingga Asia bagian selatan.

 

Klasifikasi

 


Berikut klasifikasi Hering Mesir

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Accipitriformes

Famili : Accipitridae

Subfamili : Gypaetinae

Genus : Neophron 

Spesies : Neophron percnopterus

 

Ciri-ciri

 


Hering Mesir memiliki wajah yang berwarna kuning cerah atau emas cerah dengan buku terbang yang berwarna hitam pada sayapnya.

Hering Mesir memiliki bulu yang berwarna putih, kemerahan (karena kandungan besi di tanahnya), dan cokelat kusam (jika terkena kotoran dan debu karena kebiasannya menunggu giliran makan dengan berkeliaran di sekitar bangkai).

Hering Mesir memiliki paruh yang tipis untuk menangkap potongan kecil dari sisa daging bangkai.

Hering Mesir memiliki kaki yang berwarna merah muda dengan cakar yang panjang dan lurus dimana jari ketiga serta jari keempat sedikit berselaput pada pangkalnya.

Hering Mesir memiliki tubuh yang berukuran kecil dengan penampilan lebih menyerupai ayam jika tidak ada waktu untuk terbang.

Hering Mesir memiliki panjang 58 – 78 cm, berat 2 kg, dan lebar sayap 1,7 m. Si betina hampir lebih besar dan lebih berat dibandingkan dengan si jantan.

 

Habitat

 

Habitat Hering Mesir di stepa, padang rumput, gurun, ladang sereal, tempat berbatu, tempat terbuka, dan kawasan tempat tinggal manusia.

 

Kebiasaan

 

Hering Mesir termasuk hewan yang hidup menyendiri (solitary) dan berpasangan untuk mencari makan bahkan hidup berkelompok bersama-sama dengan burung muda dan karnivora lainnya (dilokasi makan yang disukai dengan sumber daya yang melimpah).

Hering Mesir termasuk hewan yang aktif di siang hari (diurnal) untuk berburu mencari makan.

Hering Mesir hanya memiliki indra pengelihatan yang tajam untuk berburu mencari makan.

Hering Mesir terbang dengan kecepatan 55 km/jam.

Hering Mesir kemungkinan bergantung dengan burung nasar dan sesamanya yang terbang rendah di dekat bangkai.

Hering Mesir mencari tempat terbuka dimana bangkai hewan terlihat dari atas untuk mencari makan.

Hering Mesir terbang hingga 80 km per hari untuk mencari makan.

Hering Mesir merupakan burung yang cerdas karena mnggunakan benda sebagai peralatan seperti menggunakan batu yang halus dan kecil untuk memecahkan atau membuka telur maupun menggunakan tongkat atau ranting untuk mengumpulkan hingga menggulung wol serta membuat sarangnya.

Hering Mesir menunggu burung bangkai yang lebih besar untuk makan terlebih dahulu sebelum burung hering tersebut makan. Kekuatan yang sangat besar pada burung yang berukuran lebih besar untuk mencabik bangkai.

 

Makanan

 

Hering Mesir termasuk hewan pemakan daging (karnivora). Makanannya adalah telur, burung, anak burung, mamalia kecil, siput, reptil, dan serangga.

 

Musim Kawin

 

Musim kawin Hering Mesir berlangsung selama musim semi dimana burung tersebut bertelur antara bulan Maret dan Mei tergantung wilayahnya.

 

Cara Berkembang Biak

 

Hering Mesir termasuk hewan yang bertelur (ovipar). Mereka mampu menghasilkan 2 – 3 butir telur burung hering.

 

Status Konservasi

 

Populasi Hering Mesir terus mengalami penurunan karena keracunan, risiko terkena sengatan listrik, perburuan, dan kekurangan sumber makanan. Obat hewan ternak diclofenac merupakan ancaman bagi populasi Hering Mesir yang dimana burung ini mengonsumsi hewan ternak yang diberi obat hewan ternak tersebut. Hal ini menyebabkan Hering Mesir sakit bahkan gagal ginjal bisa membunuh burung ini.

Karena itu, Hering Mesir termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan status konservasi EN (Endangered).(jef)

Comments

Popular posts from this blog

Mambruk Victoria, Mambruk Endemik Papua Barat

Musang Madu yang Pemberani dan Ganas

Hyena Tutul, Hyena yang Licik dan Cerdas dalam Kelompok