Rusa Merah, Rusa Terbesar Keempat di Dunia
Rusa Merah merupakan spesies rusa dari famili Cervidae dan nama Latinnya yaitu Cervus elaphus.
Rusa Merah tersebar di Asia Barat, Afrika Utara, Amerika Utara,
Pegunungan Kaukasus, Iran, Asia Tengah, Anatolia atau Asia Kecil, dan
Pegunungan Atlas (Maroko dan Tunisia).
Rusa Merah diperkenalkan di beberapa daerah yaitu Australia,
Selandia Baru, Peru, Uruguay, Chili, Kanada, dan Amerika Serikat.
Klasifkasi
Berikut klasifikasi Rusa Merah
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Cervidae
Genus : Cervus
Spesies : Cervus
elaphus
Ciri-ciri
Rusa Merah memiliki kaki dnegan jari genap karena merupakan hewan
berkuku genap.
Rusa Merah memiliki ekor yang lebih panjang di Eropa dibandingkan
kerabat dari Amerika Utara dan Asia.
Rusa Merah memiliki bulu yang berwarna coklat kemerahan atau merah
gelap pada musim panas hingga lebih
keabu-abuan pada musim dingin dan
berongga khusus untuk memberikan insulasi yang lebih baik terhadap
dingin serta menangkap lapisan isolasi udara di tubuhnya.
Si jantan memiliki surai pendek di lehernya yang ditumbuhkan
kembali ketika musim gugur.
Rusa Merah memiliki tanduk yang bercabang dan sangat besar
dilapisi semacam kulit tipis dengan panjang 1 m serta berat 15 kg.
Rusa Merah memiliki panjang 2 m, berat 120 – 240 kg, dan tinggi 2
– 2,5 m.
Habitat
Habitat Rusa Merah di padang rumput, pegunungan, hutan, hutan lebat, hutan terbuka, dan hutan kayu.
Kebiasaan
Rusa Merah termasuk hewan yang hidup berkelompok dalam kawanan yang jumlahnya beragam dari belasan hingga ratusan ekor terutama musim panas jumlahnya sekitar 400 ekor tergantung perbedaan jenis kelamin dan musim dimana kelompok tersebut terpisah antara si betina serta anak-anaknya dengan si jantan sepanjang tahun.
Rusa Merah berlari dengan kecepatan 70 km/jam.
Rusa Merah menetap di dataran rendah yang terlindung pada musim
dingin dan berpindah ke tempat yang sangat tinggi pada musim panas.
Rusa Merah memiliki indra penciuman yang tajam kemungkinan sebagai
alat pertahanan diri dari serangan predator.
Rusa Merah tidak memilih makanan dan merupakan penjelajah.
Si jantan melepaskan tandukknya setiap tahun selama musim semi
kemungkinan menghemat energi ketika kawin dan mendapatkan makanan.
Rusa Merah sanggup berteriak selama berjam-jam dimana si jantan
berkompetisi dengan si jantan yang lain dalam hal mengeluarkan suara berteriak
saat musim kawin dengan mengukur suara dan mempertahankan lama suaranya dengan
tidak berhenti.
Makanan
Rusa Merah termasuk hewan pemakan tumbuhan (herbivora). Makanannya
adalah rumput, cedar, pinus banksiana, basswood, dandelion, mapel merah,
sumac, alang-alang, semak-semak, hawkweed, aster, clover,
dan jamur.
Musim Kawin
Musim kawin Rusa Merah berlangsung selama akhir September hingga
awal Oktober atau November.
Cara Berkembang Biak
Rusa Merah termasuk hewan yang melahirkan. Mereka mampu melahirkan
1 ekor bayi rusa.
Status Konservasi
Populasi Rusa Merah di seluruh dunia belum diketahui secara pasti
meskipun jumlah populasinya terus meningkat dengan adanya perburuan yang
teratur. Ancaman terhadap Rusa Merah adalah perburuan yang berlebihan,
perkawinan silang subspecies, dan habitatnya digantikan dengan pembangunan perkotaan
hingga pertanian.
Karena itu, Rusa Merah termasuk hewan dalam daftar di IUCN
(International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan
status konservasi LC (Least Concern).(jef)
Comments
Post a Comment