Elang Laut Afrika Si Pemburu yang Efisien
Elang Laut Afrika merupakan spesies elang dari famili Accipitridae dan nama Latinnya yaitu Haliaeetus vocifer. Elang Laut Afrika disebut juga Elang Ikan Afrika
Elang
Laut Afrika tersebar di Afrika Sub-Sahara, Sungai Orange di Afrika Selatan dan
Namibia, Okavango Delta di Botswana, Kenya, hingga Danau Malawi yang berbatasan
dengan Tanzania bahkan Mozambik.
Klasifikasi
Berikut
klasifikasi Elang Laut Afrika
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Accipitriformes
Famili : Accipitridae
Genus : Haliaeetus
Spesies : Haliaeetus
vocifer
Ciri-ciri
Elang
Laut Afrika memiliki paruh yang besar, kuat, berwarna kuning dengan ujung yang
berwarna hitam, dan menyerupai kait untuk menyambar, menangkap, membunuh, serta
mencabik mangsa.
Elang
Laut Afrika memiliki kaki yang berwarna kuning dengan cakar yang kuat dan telapak
kaki yang kasar untuk mencengkram mangsa yang memiliki tubuh licin seperti ikan
sehingga.mangsa tersebut tidak mudah lepas karena mereka menguncinya.
Elang
Laut Afrika memiliki mata yang tajam dan berwarna kuning hingga cokelat tua
seolah memindai lanskap dengan sangat presisi.
Elang
Laut Afrika memiliki kepala yang berwarna putih kontras dengan dada dan ekornya
berwarna putih salju.
Elang
Laut Afrika memiliki tubuh dan sayap bulu yang berwarna cokelat gelap.
Elang
Laut Afrika memiliki sayap yang panjang, besar, kuat, dan berwarna hitam
memberikan kemampuan meluncur dengan anggun di atas perairan.
Elang
Laut Afrika memiliki wajah yang berwarna kuning tanpa berbulu.
Elang
Laut Afrika memiliki panjang 63 – 75 cm, berat 3 – 4 kg, dan bentang sayap 2 – 2,4
m.
Habitat
Habitat
Elang Laut Afrika di padang rumput, rawa, hutan hujan tropis, garis pantai yang
berbatasan dengan gurun dan kemungkinan di dekat danau, air tawar, waduk, serta
sungai meskipun terkadang bisa ditemukan di dekat pantai di muara sungai atau
laguna.
Kebiasaan
Elang
Laut Afrika kemungkinan termasuk hewan yang hidup dalam kelompok yang terdiri
dari 75 individu atau lebih. Mereka hidup berpasangan dan menghabiskan sebagian
besar waktunya bertengger di dahan-dahan dekat perairan.
Elang
Laut Afrika termasuk hewan yang aktif di siang hari (diurnal).
Elang
Laut Afrika menghabiskan kurang dari 10 menit perharinya untuk berburu. Mereka sering
bertengger secara diam-diam di dekat bagian air dan mengamati gerakan di bawah permukaan.
Sesudah itu, mereka akan menyelam ke dalam air menggunakan cakarnya untuk menangkap
ikan. Jika Elang Laut Afrika menangkap mangsa yang beratnya lebih dari 10 kali berat
tubuhnya sendiri, mangsa tersebut terlalu berat untuk memungkinkan elang ini memperoleh
daya angkat sehingga mereka akan menyeret ikan tersebut melintasi permukaan air
hingga mencapai pantai.
Elang
Laut Afrika suka mencuri ikan hasil buruan atau tangkapan dari burung lain
seperti kuntul dan pelikan sehingga perilaku ini disebut kleptoparasitisme.
Elang
Laut Afrika membutuhkan perairan terbuka dan tempat yang tepat untuk bertengger.
Mereka juga sangat menyukai daerah yang kaya akan ikan dan habitat dengan
kehidupan akuatik yang melimpah.
Elang
Laut Afrika sangat teritorial dalam mempertahankan wilayah mereka dari elang
laut lainnya, burung, dan hewan kecil yang dianggap sebagai ancaman.
Elang
Laut Afrika berkomunikasi menggunakan vokalisasi untuk membangun dan mempertahankan
wilayah.
Elang
Laut Afrika memiliki indera pengelihatan yang tajam sehingga mereka bisa melihat
mangsa dari ketinggian.
Elang
Laut Afrika terbang dengan kecepatan mencapai hingga 32 km/jam.
Makanan
Elang
Laut Afrika termasuk hewan pemakan daging (karnivora). Makanannya adalah ikan (makanan
utama), bebek, ibis, bangau, kuntul, Greater Flamingo, Lesser
Flamingo, bayi buaya, kadal, katak, mamalia kecil, dan bangkai.
Fakta
Unik
Elang
Laut Afrika merupakan burung nasional Namibia dan Zambia. Sosok gagah dari
elang laut ini muncul di beberapa bendera dan lambang negara seperti di Zimbabwe,
Malawi, Namibia, dan Zambia.
Elang
Laut Afrika menjadi simbol kekuatan dan ketahanan karena penampilan mereka yang
mencolok dan kemunculan yang mengesankan. Dalam banyak budaya dari Afrika, Elang
Laut Afrika seringkali diasosiasikan dengan kebebasan dan banyak suku melihat
penerbangan mereka yang tinggi sebagai pengingat untuk bangkit menghadapi
tantangan dan mengejar impian
Musim
Kawin
Musim
kawin Elang Laut Afrika terjadi hampir setiap bulan di sepanjang khatulistiwa. Di
Afrika bagian selatan, musim kawin mereka biasanya berlangsung dari April
hingga Oktober. Di pesisir timur Afrika, musim kawin mereka berlangsung dari
Juni hingga Oktober. Di Afrika bagian barat musim kawin mereka berlangsung
Oktober hingga April.
Cara
Berkembang Biak
Elang
Laut Afrika termasuk hewan yang bertelur (ovipar).
Mereka mampu mengeluarkan 1 – 4 butir telur elang. Akan tetapi, telurnya tidak
akan menetas secara bersama-sama.
Status
Konservasi
Populasi
Elang Laut Afrika tetap stabil dan tidak ada ancaman besar yang dihadapi oleh
mereka. Ancaman Elang Laut Afrika adalah kehilangan habitat dan polusi di
perairan. Beberapa zat yang berbahaya bisa mempengaruhi populasi ikan yang berujung
pada sumber makanan elang yang berkurang.
Karena
itu, Elang Laut Afrika termasuk hewan dalam daftar
di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan
status konservasi LC (Least Concern) dan CITES (Convention
on International Trade in Endangered Species) Apendiks II.(jef)
Comments
Post a Comment