Sanca India si Piton dari India
Sanca India merupakan spesies ular sanca dari famili Pythonidae dan nama Latinnya yaitu Python molurus. Sanca India disebut juga Sanca Ekor Hitam, Piton India, dan Sanca Batu India atau dalam bahasa Hindi disebut Ajgar.
Sanca
India tersebar di India, Nepal, Pakistan, Sri Lanka, Bhutan, dan Bangladesh.
Klasifikasi
Berikut
klasifikasi Sanca India
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Subordo : Serpentes
Famili : Pythonidae
Genus : Python
Spesies : Python molurus
Ciri-ciri
Sanca
India memiliki kepala yang besar, tebal, dan berbentuk segitiga dengan sisik
kecil di kepalanya dan memiliki pupil yang vertikal.
Sanca
India memiliki tubuh yang cenderung sangat ramping dan kecil dengan warna
tubuhnya yang terkesan sangat cerah dan terang maupun warna dasarnya yaitu
putih dan kuning. Hal ini dimana mereka cenderung menyambar atau berkamuflase
karena warna kulitnya mirip dengan tanah sehingga mudah bersembunyi di
semak-semak dan rumput.
Sanca
India memiliki pola bercak yang berwarna cokelat muda hingga cokelat tua dan
bercak-bercaknya berwarna terang di sisi tubuhnya.
Sanca
India memiliki pola panah “V” di atas kepalanya tetapi memudar di ujung
moncongnya.
Sanca
India memiliki mata yang berukuran sedang hingga besar dengan dpenuhi gigi
setajam silet yang mengarah ke belakang.
Sanca
India memiliki lubang sensor panas yang terletak di bibir bagian atas dan
bagian bawah.
Sanca
India memiliki panjang 3 – 6 m dan berat hingga 52 – 91 kg.
Habitat
Habitat
Sanca India di bebatuan, hutan terbuka yang kering, padang rumput, daerah
kering, bukit berbatu, area pertanian yang dekat dengan sumber air, sungai,
rawa, paya, dan hutan. Mereka memilih tempat yang kering dan penuh bebatuan.
Kebiasaan
Sanca
India termasuk hewan yang hidup menyendiri (solitary).
Sanca
India termasuk hewan yang aktif di malam hari (nocturnal).
Sanca
India merupakan perenang ulung karena mereka membutuhkan sumber air sehingga
mereka jago berenang dan suka berada di sungai maupun danau. Mereka mampu
terendam seluruhnya di dalam air selama beberapa menit jika dibutuhkan. Akan tetapi,
mereka lebih suka tetap berada di dekat tepi sungai.
Sanca
India tergolong pemalu sehingga mereka lebih suka menghindari manusia dan akan
diam atau kabur jika diganggu. Ketika sudah merasa terancam, ular piton dari
India tersebut akan menyerang dengan lilitan mematikan. Mereka akan bersembunyi
di pohon berlubang, alang-alang air, semak bakau, dan liang hewan mamalia yang
ditinggalkan atau terbengkalai.
Sanca
India tergolong pemanjat yang sangat baik dan sering terlihat bergelantungan di
pohon.
Sanca
India memiliki indra pengelihatan yang kurang baik sehingga mereka mengandalkan
indera penciuman dengan mencium jejak panas dari mangsanya.
Sanca
India akan mengintai dan menyergap mangsa. Mereka akan membunuh mangsanya
dengan cara menggigit dan mencekik mangsanya hingga mati lemas serta menelan
mangsa secara utuh.
Sanca
India akan berpuasa selama berminggu-minggu bahkan dengan durasi yang lama
mencapai 2 tahun.
Makanan
Sanca
India termasuk hewan pemakan daging (karnivora). Makanannya adalah tikus, mencit,
kelinci, burung, kijang kecil, dan reptil. Mereka juga memakan hewan bertanduk
dan berkuku lebih besar daripada ukuran si ular ini.
Predator
Hewan
yang suka memangsa Sanca India yang muda adalah biawak, luwak, kucing liar,
bermacam-macam burung pemangsa, dan mamalia jenis Roundglasssustain. Sanca
India muda sangat rentan dan cukup tidak berdaya melawan pemangsa sehingga
mereka memilih untuk sembunyi dari pemangsa.
Fakta
Unik
Sanca
India berperan penting dalam mengendalikan spesies hama termasuk tikus, mencit,
kelinci, dan segala jenis serangga.
Sanca
India berkerabat dekat dengan Sanca Bodo (Python bivittatus). Penampilan
ular ini sekilas tampak mirip dengan Sanca Bodo tetapi ada perbedaan. Sanca Bodo
memiliki tubuh yang sangat gemuk, besar, dan berotot dibandingkan dengan Sanca
India yang memiliki tubuh yang sangat ramping, dan kecil. Warna pada tubuh Sanca
India lebih cerah dan terang sedangkan Sanca Bodo warna tubuhnya sangat gelap
dengan warna hitam dan cokelat tua yang dominan. Pola di tubuh Sanca Bodo lebih
besar dan berbentuk kotak sedangkan pola di tubuh Sanca India jauh lebih
membulat dengan beberapa pola yang menyerupai donat. Pola huruf “V” atau panah
ada di atas kepala kedua ular tak berbisa ini. Akan tetapi, pola tersebut pada
Sanca Bodo tampak jelas sedangkan pola tersebut pada Sanca India memudar di
ujung moncongnya.
Dalam budaya India, ular punya tempat khusus. Beberapa
kisah mitologi dan festival seperti “Nag Panchami” melibatkan pemujaan terhadap
ular, terutama sanca. Jadi tidak heran jika mereka dianggap sebagai sakral di
sana.
Cara
Berkembang Biak
Sanca
India termasuk hewan yang bertelur (ovipar). Mereka mampu mengeluarkan hingga
100 butir telur ular sanca.
Status
Konservasi
Populasi
Sanca India terus menurun karena kehilangan habitat dan penangkapan untuk
perdagangan hewan peliharaan. Ancaman bagi ular piton dari India ini adalah
perburuan untuk diambil kulitnya, dagingnya dijadikan sebagai sumber makanan,
bahan dalam membuat obat, dan segala keperluan (seperti sepatu bot, ikat
pinggang, dan dompet).
Karena
itu, Sanca India termasuk hewan dalam daftar di IUCN
(International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan
status konservasi NT (Near Threatened).(jef)



Comments
Post a Comment