Hellbender si Salamander Terbesar dari Amerika Utara

Hellbender merupakan spesies salamander dari famili Cryptobranchidae dan nama Latinnya yaitu Cryptobranchus alleganiensis.

Hellbender tersebar di Amerika Utara bagian timur mulai dari Arkansas, New York bagian selatan, hingga Georgia Utara (termasuk sebagian Ohio, Pennsylvania, Maryland, Virginia Barat, Kentucky, Illionis, Indiana, Tennessee, North Carolina, South Carolina, Alabama, Mississippi, Arkansas, Missouri, dan meluas hingga Oklahoma dan Kansas).

 

Klasifikasi 


Berikut klasifikasi Hellbender

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Amphibia

Ordo: Urodela

Famili : Cryptobranchidae

Genus : Cryptobranchus

Spesies : Cryptobranchus alleganiensis

 

Ciri-ciri

 

Hellbender memiliki tubuh yang berwarna cokelat, cokelat tua, hitam, atau cokelat kemerahan dengan bercak merah yang mencolok dan bagian bawah yang sangat pucat.

Hellbender memiliki kepala yang besar, mulut yang lebar, tubuh yang panjang, kaki yang pendek gemuk, dan mata yang kecil. Mereka memiliki lima jari pada masing-masing kaki belakang dan empat jari di kaki depannya.

Hellbender memiliki kulit yang berlendir dengan lipatan kulit di sepanjang sisinya (ciri utama dalam identifikasi mereka) untuk menyerap oksigen mirip seperti insang yang merupakan sebuah kunci kelangsungan hidup salamander besar ini di lingkungan air tawar.

Hellbender memiliki organ Jacobson di moncongnya untuk mendeteksi sinyal kimia di sekitarnya.

Hellbender memiliki ekor yang beralur dan sangat berotot sebagai alat utama penggerak.

Hellbender memiliki bintik-bintik yang berwarna oranye gelap di punggung bagian atas dan sepanjang bagian bawahnya.

Hellbender memiliki panjang 30 – 70 cm atau76 cm dan berat 1,5 – 2,5 kg.

 

Habitat

 


Habitat Hellbender di sungai air tawar dengan bebatuan datar besar di dasarnya. Mereka menggunakan batu besar, batang kayu, dan beberapa benda buatan manusia untuk bersembunyi di bawahnya pada siang hari. Sungai yang cocok untuk Hellbender yaitu suhunya sekitar 9 – 22,5˚C dan mengalir bebas untuk menyediakan lebih banyak oksigen terlarut dan mangsa (invertebrata air tawar).

 

Kebiasaan

 


Hellbender termasuk hewan yang aktif di malam hari (nocturnal) unuk berburu mangsa dan mereka mampu menyelinap di bawah batu-batu di dasar sungai untuk beristirahat dan bersembunyi selama siang hari.

Hellbender termasuk hewan yang hidup menyendiri (solitary). Mereka hanya berinteraksi saat musim kawin tiba dan mereka akan menyerang individu lain yang terlalu dekat untuk mempertahankan wilayahnya.

Hellbender menyerap oksigen melalui kulitnya. Mereka bernapas melalui lipatan kulitnya yang dimana salamander terbesar tersebut sangat sensitive terhadap polusi.

Hellbender menghabiskan waktunya di air karena bersifat akuatik.

Hellbender biasanya tidak akan berkeliaran terlalu jauh setelah menemukan lokasi yang menguntungkan kecuali untuk berkembang biak dan berburu serta akan melindunginya dari individu lain baik dalam maupun luar musim kawin.

Hellbender memiliki indera penciuman dan perasa yang sensitif untuk mendeteksi mangsa dan merasakan getaran di dalam air karena indera pengelihatannya buruk.

Hellbender memiliki metabolisme yang lebih lambat karena bisa bertahan hidup salama beberapa minggu tanpa makan.

Hellbender akan mencari mangsa dengan cara merasakan getaran di dalam air dan hanya akan membuka mulutnya dan menunggu mangsa untuk masuk ketika merasakan ada mangsa di sekitarnya yang sudah dekat.

Hellbender mampu hidup lamanya hingga 30 tahun. Akan tetapi, mereka biasanya hidup sekitar 12 – 15 tahun.

Hellbender akan segera bereaksi untuk melarikan diri ketika merasakan ancaman predator dari habitatnya tetapi mereka hanya mampu merespon terhadap spesies ikan predator yang berasal dari habitatnya. Ketika ada spesies asing masuk, mereka tidak bisa mengetahui sinyal kimia.

 

Makanan

 

Hellbender termasuk hewan pemakan daging (karnivora). Makanannya adalah ikan, kodok, serangga, salamander kecil, cacing, udang, siput, udang karang, dan kepiting.

 

Fakta Unik

 

Salamander Raksasa Tiongkok, Salamander Raksasa Jepang, dan Salamander Hellbender diperkirakan telah hidup sejak zaman dinosaurus yaitu zaman Jurassic sekitar 170.000.000 tahun yang lalu dan tidak mengalami perubahan bentuk tubuh pada mereka.

Hellbender menjadi indikator kebersihan sungai air tawar dan membantu dalam menjaga keseimbangan jumlah serangga, dan hewan akuatik kecil lainnya.

Nama ilmiah Hellbender (Cryptobranchus alleganiensis) berasal dari kata bahasa Yunani kuno “Cryptobranchus” dan “alleganiensis”. Kata “Cryptobranchus” berarti insang yang tersembunyi karena mereka tidak memiliki insang sehingga salamander besar tersebut bernapas menggunakan kapiler di lipatan kulit di sepanjang sisinya. Kata “alleganiensis” berarti pegunungan Allegheny (bagian dari pegunungan Appalachia) tempat dimana Hellbender ditemukan. Nama Hellbender berasal dari pemukim Eropa yang menganggap penampilan salamander tersebut sangat menakutkan seolah-olah dari neraka. Seringkali Hellbender terlihat menyerupai batu yang bersembunyi di bawah bebatuan besar di aliran sungai pegunungan Amerika Utara bagian timur.

 

Musim Kawin

 

Musim kawin Hellbender berlangsung akhir Agustus atau awal hingga pertengahan September bahkan berlanjut hingga akhir November tergantung wilayahnya.

 

Cara Berkembang Biak

 

Hellbender termasuk hewan yang bertelur. Mereka mampu mengeluarkan telur 150 – 200 butir telur salamander.

 

Status Konservasi

 

Populasi Hellbender terus menurun akibat pencemaran, polusi, dan endapan lumpur yang menumpuk di aliran air tawar tempat tinggal mereka. Kelangsungan hidup Hellbender dipengaruhi oleh predator yang memangsa individu muda atau anak-anaknya dan tingkat kelangsungan hidup hingga usia dewasa mereka rendah. Hal ini dikarenakan polusi dan penumpukan sedimen di sungai. Hellbender sensitive terhadap polusi karena membutuhkan air bersih dan teroksigenasi dengan baik. Jamur chytrid seperti Batrachochytrium dendrobatidis menyebabkan populasi Hellbender menurun yang mengancam kelangsungan hidupnya.

Karena itu, Hellbender termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan status konservasi NT (Near Threatened) dan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) Apendiks III.(jef)

Comments

Popular posts from this blog

Mambruk Victoria, Mambruk Endemik Papua Barat

Musang Madu yang Pemberani dan Ganas

Hyena Tutul, Hyena yang Licik dan Cerdas dalam Kelompok