Penguin Kaisar Si Penguin Terbesar di Dunia
Penguin Kaisar merupakan spesies penguin dari famili Spheniscidae dan nama Latinnya yaitu Aptenodytes forsteri.
Penguin Kaisar hanya tersebar di benua Antartika (kutub selatan
bumi) yang merupakan daerah terdingin di belahan dunia paling selatan dengan suhu
terendah mencapai -73˚C dan pulau-pulau di Sub-Antartika yang suhunya bisa
mencapai -40-0˚C. Penguin Kaisar merupakan penguin endemik Antartika.
Klasifikasi
Berikut klasifikasi Penguin Kaisar
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Classo : Aves
Ordo : Sphenisciformes
Famili : Spheniscidae
Genus : Aptenodytes
Spesies : Aptenodytes forsteri
Ciri-ciri
Penguin Kaisar memiliki lapisan lemak dengan setebal 2 – 3 cm
untuk bertahan di musim dingin, menyimpan panas, dan memisahkan udara dingin di
luar.
Penguin Kaisar memiliki garis samar yang berwarna kuning hingga
oranye pada bagian leher dan dadanya dengan bulu yang berwarna hitam pada
kepalanya hingga bagian belakang tubuhnya dan berwarna putih pada bagian perut.
Penguin Kaisar memiliki paruh yang panjang dan berwarna hitam
dengan garis-garis yang berwarna oranye kemerahan di rahang bawahnya.
Penguin Kaisar memilik bulu di kaki mereka untuk
menjaga pergelangan kaki tetap hangat dengan kaki yang juga diadaptasi dengan kondisi
es dan mengandung lemak khusus agar tidak membeku disertai dengan cakar yang
kuat untuk mencengkeram es.
Penguin Kaisar memiliki pembuluh arteri dan vena yang letaknya
berdekatan sehingga darah mengalir dari paruh, kaki, dan siripnya atau sayapnya
yang dingin bisa kembali panas ketika menuju jantung.
Penguin Kaisar memiliki saluran pernapasan yang mampu
menghangatkan udara dengan dua lapis bulu disertai paruh dan sirip yang kecil
untuk mengurangi kehilangan panas.
Si jantan memiliki kantung induk khusus yaitu lipatan kulit hangat
di dekat kaki mereka untuk mengerami telur sehingga si jantan yang akan
mengerami telurnya.
Penguin Kaisar memiliki sayap yang kecil, pipih, menyerupai sirip,
dan bagian belakang sayapnya yang berwarna hitam dengan rentang sayap mencapai 76
– 89 cm.
Penguin Kaisar memiliki panjang berat 25 – 45 kg dan tinggi 1 –
1,3 m menjadikannya sebagai salah satu penguin terbesar di dunia.
Habitat
Habitat Penguin Kaisar di
wilayah paling dingin di bumi, kawasan yang seluruh permukaannya tertutup
lapisan es yang padat di benua Antartika, sepanjang garis pantai, dan kawasan
Kutub Selatan (Antartika).
Kebiasaan
Penguin Kaisar termasuk hewan yang hidup berkelompok dalam koloni
yang terdiri dari yang dewasa dan anak-anak sehingga bekerja sama untuk menjaga
kehangatan dengan berkumpul rapat dan lebih dari 5.000 ekor penguin bergantian
di bagian luar kerumunan yang dingin. Ketika udara semakin dingin, mereka akan
berkerumun dengan jarak yang berdekatan untuk menghindari angin kencing dan
menjaga suhu masing-masing individu.
Penguin Kaisar berenang dengan rata-rata hingga kecepatan 10 – 15 km/jam.
Penguin Kaisar memiliki pengelihatan yang sangat baik
memungkinkannya melihat di dalam kedalaman
Penguin Kaisar dewasa makan sekitar 2 – 3 kg per hari, tetapi pada
hari yang baik mereka bisa makan 2 kali lipat untuk membangun cadangan lemak
tubuh untuk musim dingin yang panjang atau untuk memberi makan anak-anak
mereka.
Penguin Kaisar tergolong penyelam handal dan terdalam dimana mereka
bisa menyelam hingga kedalaman 550 m dalam satu tarikan napas dan mampu menahan
napas selama 22 menit smabil terus mencari makan. Penyelam terdalam yang pernah
tercatat adalah 564 m dan rekor penyelaman terlama yang tercatat adalah hampir 32
menit. Mereka bisa bertahan di bawah air selama 20 menit.
Si jantan tidak akan makan hingga 4 bulan sejak mereka tiba di
koloni untuk berkembang biak hingga telurnya menetas dan induknya kembali untuk
memberi makan. Mereka akan memanfaatkan dan harus bergantung sepenuhnya pada
cadangan lemak tubuh yang mereka bangun selama pesta musim panas untuk bertahan
hidup di musim dingin yang panjang ketika masa inkubasi. Pada akhir masa
inkubasi, si jantan akan kehilangan 45% berat tubuhnya dan di waktu bersamaan si
betina akan melakukan perjalanan sejauh 80 – 160 km ke laut lalu kembali
setelah masa inkubasi yaitu hari ke-68 atau bulan Agustus untuk menggantikan si
jantan mengasuh anak.
Penguin Kaisar mampu bertahan di cuaca ekstrim Antartika dimana
suhu di sana bisa turun hingga mencapai -50˚C dan anginnya bisa bertiup hingga
200 km/jam.
Penguin Kaisar memiliki umur yang cenderung panjang yaitu rata-rata
usianya antara 15 – 20 tahun di alam liar dan 50 tahun di penangkaran.
Makanan
Penguin Kaisar termasuk
hewan pemakan daging (karnivora). Makanannya adalah ikan, krill, udang, beberapa
krustasea, dan cumi-cumi.
Predator
Hewan yang suka memangsa Penguin Kaisar adalah Paus Pembunuh atau
Orca, anjing laut, singa laut, dan Burung Fulmar. Anak mereka dimangsa oleh
Burung Petrel.
Fakta Unik
Penguin Kaisar dideskripsikan pada tahun 1844 oleh George Robert
Gray, seorang zoologi Inggris.
Penguin Kaisar merupakan mata rantai yang tak tergantikan dalam
ekosistem habitat mereka. Penguin merupakan sumber makanan atau mangsa penting
bagi Anjing Laut Macan Tutul dan hiu besar.
Musim Kawin
Musim kawin Penguin Kaisar berlangsung
selama bulan April hingga Desember saat musim dingin di Antartika.
Cara Berkembang Biak
Penguin Kaisar termasuk
hewan yang bertelur (ovipar). Mereka mampu mengeluarkan 1 butir telur penguin
dan Penguin Kaisar mengerami telur di kakinya. Si betina akan menghasilkan 1
butir telur dan akan diinkubasi oleh si jantan.
Status
Konservasi
Populasi
Penguin Kaisar mengalami tren penurunan dari tahun 1950
– 2000 sebanyak 50% dan kian terdampak meskipun total populasi mereka masih
stabil. Hal ini disebabkan karena perubahan iklim dan global warming. Lapisan
es yang mencair di Antartika membuat mereka kehilangan tempatnya membesarkan
anak-anak mereka. Bongkahan dan hamparan es yang merupakan tempat tinggal
mereka semakin menyusut dari tahun ke tahun seiring dengan naiknya suhu bumi.
Karena itu, Penguin Kaisar termasuk
hewan dalam daftar di IUCN (International Union for the Conservation of
Nature) Red List dengan status konservasi NT (Near
Threatened).(jef)
Comments
Post a Comment