Pesut Mahakam Ikon dari Kalimantan yang Terancam Punah

Pesut Mahakam merupakan spesies lumba-lumba dari famili Delphinidae dan nama Latinnya yaitu Orcaella brevirostis. Pesut Mahakam disebut dalam bahasa Inggris yaitu Irrawaddy Dolphin.

Pesut Mahakam hanya tersebar di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Hal ini karena daerah persebarannya sangat terbatas. Mereka juga tersebar di seluruh wilayah Indo-Pasifik milai dari Filipina ke India timur laut, Irrawaddy di Myanmar, Mekong di Laos, Kamboja, Vietnam, Danau Chika di India, dan Danau Songkhla di Thailand.

 

Klasifikasi

 


Berikut klasifkasi Pesut Mahakam

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Mamalia

Ordo: Artiodactyla

Infraordo: Cetacea

Famili: Delphinidae

Genus: Orcaella

Spesies: Orcaella brevirostis

 

Ciri-ciri

 

Pesut Mahakam memiliki kepala yang berbentuk bulat dengan dahinya yang tinggi dan berbentuk bulat serta memiliki mata yang kecil dimana kemungkinan atau terkadang merupakan adaptasi terhadap air berlumpur.

Pesut Mahakam memiliki sirip dada yang lebar dan berbentuk bundar dengan sirip punggung yang terlihat kecil dan berbentuk segitiga di belakang bagian tengah.

Pesut Mahakam tidak memiliki moncong panjang seperti lumba-lumba lainnya atau memiliki moncong yang pendek.

Pesut Mahakam memiliki tubuh yang memanjang, lurus, tegap, dan berwarna abu-abu gelap hingga kehitaman di bagian punggung atau tubuhnya polos berwarna biru hingga abu-abu dengan gradasi abu muda hingga tua dengan bagian perut yang sangat terang.

Pesut Mahakam memiliki 12 – 19 gigi yang tumpul dan cenderung kecil di setiap sisi kedua rahangnya.

Pesut Mahakam memiliki jaringan pengantar suara yang terletak di rahangnya untuk mendengar sinyal karena mereka tidak memiliki telinga luar atau saluran pendengaran.

Pesut Mahakam memiliki leher yang lentur atau fleksibel dimana fleksibilitas leher ini menyebabkan terbentuknya lipatan yang tampak di bagian belakang kepala.

Pesut Mahakam memiliki panjang 2 – 2,7 m dan berat 130 kg.

 

Habitat

 

Habitat Pesut Mahakam di air payau muara sungai, delta, air berlumpur, daerah pantai (terutama yang berlumpur), sungai daerah tropis, bahkan perairan tawar Sungai Mahakam khususnya di daerah dengan arus tenang, laguna, serta anak sungai yang kaya akan vegetasi.

 

Kebiasaan

 


Pesut Mahakam termasuk hewan yang hidup berkelompok dalam kawanan kecil terdiri dari 4 – 9 ekor. Rata-rata si betina bergerak rata-rata 45 km dengan maksimal 100 km sedangkan rata-rata si jantan 100 – 165 km.

Pesut Mahakam termasuk hewan yang aktif di siang hari (diurnal) dan malam hari (nocturnal).

Pesut Mahakam biasanya menjelajah hulu dan hilir sungai sepanjang 10 km diulang beberapa kali dalam sehari.

Pesut Mahakam memiliki perilaku yang unik dalam mencari makan yaitu menyemprotkan air. Pesut ini menyemprotkan air secara horizontal sebagai strategi melesatkan mangsa. Mereka sering mencari makan di muara sungai, anak sungai, dan pinggiran sungai. Mereka menyemburkan air melalui lubangnya.

Pesut Mahakam banyak mencari makan di anak-anak sungai karena lebih mudah menangkap ikan dibandingk pada sungai yang luas.

Pesut Mahakam mampu bertahan hidup antar umur 28 – 30 tahun.

Pesut Mahakam menggunakan sonar atau ekolokasi untuk mendeteksi mangsa di dalam air keruh, berkomunikasi, navigasi, dan membantu pergerakannya. Mereka berkomunikasi menggunakan ekolokasi yang suaranya berkisar pada frekuensi 60 Hz dan tidak bisa didengar oleh manusia. Ekolokasi atau sonar merupakan penggunaan gelombang suara untuk menentukan lokasi objek.

Pesut Mahakam berenang dengan lambat sekitar 25 km/jam. Mereka hanya bisa menyelam sementara antar 30 – 60 detik saja dan dalam situasi yang terancam hingga 12 menit lamanya.

Pesut Mahakam tergolong sebagai hewan yang cerdas.

Pesut Mahakam menggunakan nada suara yang berbeda untuk membedakan individu. Sinyal suaranya berupa dengungan, klik, peluit, dan derit.

 

Makanan

 

Pesut Mahakam termasuk hewan pemakan daging (karnivora). Makanannya adalah Ikan Repang, Kendia, Lais, Jelawat, Patin, Baung, cumi-cumi, gurita, dan Udang. Pesut Mahakam tidak pilih-pilih makanan.

 

Fakta Unik

 


Disebut Pesut Mahakam karena banyak ditemukan di perairan Sungai Mahakam tetapi kalangan peneliti barat lebih mengenal pesut ini dengan nama Irrawaddy Dolphin. Sungai Mahakam merupakan sungai terbesar di Kalimantan Timur dan bermuara di Selat Makassar. Pesut Mahakam merupakan penghuni asli perairan Sungai Mahakam yang bermuara di Selat Makassar. Meskipun merupakan ikon dari sungai tersebut, mereka juga bisa ditemukan di tempat-tempat lain. Pesut Mahakam juga ditemukan di perairan Danau Jempang Kabupaten Kutai Barat dan Danau Melintang Kabupaten Kutai Kartanegara. Keberadaan Pesut Mahakam di Sungai Mahakam semakin berkurang dan sedikit jarang bisa ditemui.

Pesut Mahakam masuk dalam spesies lumba-lumba air tawar yang hanya di Amazon, Indus, Gangga, Yangtze, Ayeyarwady, dan Mekong.

 

Musim Kawin

 

Musim kawin Pesut Mahakam berlangsung antara Desember hingga Juni.

 

Cara Berkembang Biak  

 

Pesut Mahakam termasuk hewan yang melahirkan (vivipar). Mereka mmapu melahirkan 1 ekor bayi lumba-lumba. Pesut Mahakam memiliki periode kehamilan selama 9 bulan.

 

Status Konservasi

 

Populasi Pesut Mahakam semakin berkurang bahkan terus menurun secara drastis karena menhadapi ancaman seperti banyaknya polusi, kurang adanya daya dukung yang baik di habitatnya, penumpukan lumpur, sedimen yang berlebihan, terjerat jaring nelayan, penggunaan alat tangkap yang berlebihan, peningkatan aktivitas industri, tingkat kelahiran yang rendah, dan risiko bertabrakan dengan perahu. Di Kalimantan, populasi Pesut Mahakam terus menyusut yang disebabkan oleh habitat terganggu (terutama semakin sibuknya lalu lintas perairan Sungai Mahakam), tingkat erosi yang tinggi, dan pendangkalan sungai akibat pengelolaan hutan di sekitarnya. Kelestarian lumba-lumba tersebut juga diperkirakan terancam akibat keterbatasan bahan makanan seperti udang dan ikan karena harus bersaing dengan para nelayan. Populasi Pesut Mahakam diperkirakan hanya tersisa sekitar 80 ekor dan jumlahnya kni hanya tersisa 62 ekor. Berbagai upaya konservasi telah dilakukan termasuk pengawasan habitat, edukasi, dan larangan aktivitas yang merusak lingkungan sungai. Akan tetapi pelestarian tersebut membutuhkan upaya yang sangat besar baik dari pemerintah, masyarakat, maupun dunia internasional. Pesut Mahakam hanya selangkah lagi menuju kepunahan jika jika tidak ada upaya penyelamatan yang signifikan dan berkelanjutan.

Karena itu, Pesut Mahakam termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan status konservasi CR (Critically Endangered) dan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) Apendiks I.

Pesut Mahakam menjadi satu-satunya lumba-lumba air tawar yang dilindungi Undang-Undang No. 5/1990 tentang Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem dan PP Nomor 7/1999.(jef)

Comments

Popular posts from this blog

Hyena Tutul, Hyena yang Licik dan Cerdas dalam Kelompok

Musang Madu yang Pemberani dan Ganas

Mambruk Victoria, Mambruk Endemik Papua Barat