Owa Serudung dari Asia Tenggara
Owa Serudung merupakan spesies owa dari famili Hylobatidae dan nama Latinnya yaitu Hylobates lar. Owa Serudung disebut juga dengan nama bahasa Inggrisnya yaitu Lar Gibbon dan White-handed Gibbon.
Owa
Serudung tersebar di Laos, Myamnar, Thailand, Semenanjung Malaya atau
Semenanjung Malaysia, dan Indonesia (Sumatera Utara).
Klasifikasi
Berikut
klasifikasi Owa Serudung
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Primata
Subordo : Haplorhini
Infraordo : Simiiformes
Famili : Hylobatidae
Genus : Hylobates
Spesies : Hylobates lar
Ciri-ciri
Owa
Serudung memiliki lengan yang sangat panjang, kaki yang kuat, jari yang
melengkung, dan bahu yang fleksibel memudahkannya berayun dari pohon ke pohon
bahkan membantu pergerakannya di puncak pohon dengan jari-jari melengkung serta
tangan yang memanjang.
Owa
Serudung memiliki rambut yang berwarna putih mengelilingi wajah terutama alis
dan moncong.
Owa
Serudung memiliki tangan dan kaki yang berwarna putih dengan tidak memiliki
ekor.
Owa
Serudung memiliki bulu yang sangat lebat sebagai perlindungan ketika musim dan
warna bulunya bervariasi dari cokelat tua, hitam, cokelat muda atau warna
pasir, hingga warna terang seperti merah.
Owa
Serudung memiliki wajah yang berwarna hitam.
Owa
Serudung memiliki tangan yang memanjang dengan kaki yang relatif pendek.
Owa
Serudung memiliki panjang 45 – 50 cm dan berat 5 – 5,7 kg.
Habitat
Habitat
Owa Serudung di hutan dataran rendah, hutan tropis, subtropis kering bahkan
lembap, tajuk tinggi, dan kanopi hutan yang tinggi.
Kebiasaan
Owa
Serudung termasuk hewan yang aktif di siang hari
(diurnal). Mereka umumnya aktif dengan rata-rata selama 8,5 jam di siang hari
mulai dari menghabiskan harinya dengan makan (32,6%), istirahat (26,2%), bepergian
(24,2%), dalam kegiatan sosial (11,3%), bersuara (4%), dan pertemuan
antarkelompok (1,9%).
Owa
Serudung termasuk hewan yang hidup berkelompok dan
sosial. Seekor individu mempertahankan wilayah jelajahnya selama
pertemuan antarkelompok di zona-zona jangkauan tumpang tindih. Si jantan yang dewasa
akan berada dalam perbatasan wilayahnya dan menyanyikan lagu bersama. Si jantan bernyanyi bersama untuk mengusir penyusup.
Owa
Serudung bisa berayun 15 m hingga 25 mil/jam atau 40
km/jam dan melompat sejauh 8 m diantara cabang-cabang pepohonan. Mereka berayun
dari satu cabang ke cabang yang lain sehingga disebut sebagai brakiasi karena
keempat jarinya membentuk kait yang memudahkannya mencengkram cabang dengan
kuat.
Owa
Serudung termasuk hewan arboreal karena menghabiskan
hidupnya di pohon dan jarang di tanah.
Owa
Serudung setia terhadap pasangan monogami tetapi juga
serial monogami dengan sesekali berganti pasangan. Ada juga kelompok mereka
yang tidak monogami.
Owa
Serudung minum dengan cara menjilat bulunya sendiri setelah hujan dan
kemungkinan mereka akan mencelupkan lengannya ke dalam lubang pohon atau
menggosokkannya pada dedaunan yang basah.
Owa
Serudung mampu mengunjungi 16 pohon atau lebih untuk mencari makanan dalam
sehari. Mereka berjalan melintasi cabang pepohonan dengan kaki belakang dan
tangan yang terangkat di atas kepala untuk memantapkan langkahnya.
Owa
Serudung berkomunikasi melalui nyanyian dan vibrato yang bergema sepanjang
hutan sehingga pasangan mereka akan bernyanyi bersama setiap tepatnya hari
sebelum tengah hari. Nyanyian Owa Serudung yang nyaring, khas, dan berlangsung
selama 11 menit mampu terdengar dari jarak 1 km. Duet dinyanyikan untuk mengumumkan
teritorialitas dan mengirimkan sinyal ke kelompok-kelompok di dekatnya yang
menimbulkan ancaman.
Owa
Serudung sangat selektif dalam memilih jenis buah yang ia makan.
Makanan
Owa
Serudung termasuk hewan pemakan segala (omnivora). Makanannya adalah buah
matang berupa buah ara sebagai buah kesukaannya (diet terdiri dari 75% buah
matang), dedaunan, pucuk tumbuhan muda, bunga, telur burung, serangga, burung,
dan laba-laba.
Fakta
Unik
Owa
Serudung merupakan hewan pemakan buah dan kemungkinan besar berperan penting
dalam penyebaran biji.
Musim Kawin
Musim
kawin Owa Serudung berlangsung sepanjang tahun. Owa Serudung memiliki sistem
perkawinan yang fleskibel.
Cara Berkembang Biak
Owa
Serudung termasuk hewan yang melahirkan (vivipar). Mereka mampu melahirkan 1
ekor bayi owa.
Status Konservasi
Populasi
Owa Serudung berkurang dan menurun karena perdagangan satwa secara ilegal,
perburuan untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan, dan penyusutan habitat
akibat konersi lahan yang terjadi.
Karena itu, Owa Serudung termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union
for the Conservation of Nature) Red List dengan status
konservasi EN (Endangered)dan CITES (Convention on
International Trade in Endangered Species) Apendiks I.
Seluruh
jenis owa adalah hewan dilindungi oleh negara sesuai dengan UU No. 5 tahun
1990. Sehingga pemeliharaan, perdagangan, dan perburuan adalah kegiatan ilegal.
Owa Serudung masuk dalam daftar hewan yang dilindungi berdasarkan Permen LHK
No. P. 20 Tahun 2018.(jef)



Comments
Post a Comment