Hiu Koboi yang Ganas dan Terancam Punah

Hiu Koboi merupakan spesies hiu dari famili Carcharhinidae dan nama Latinnya yaitu Carcharhinus longimanus. Hiu Koboi disebut juga dalam bahasa Inggris yaitu Oceanis Whitetip Shark.

Hiu Koboi tersebar di perairan hangat seluruh dunia, perairan tropis dan subtropis hangat, perairan Samudera Indonesia (barat Sumatera hingga wilayah selatan Nusa Tenggara), Samudera Hindia, Samudera Pasifik, serta Samudera Atlantik.

 

Klasifikasi

 


Berikut klasifikasi Hiu Koboi

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Chondrichthyes

Subkelas : Elasmobranchii

Divisi : Selachii

Ordo : Carcharhiniformes

Famili : Carcharhinidae

Genus : Carcharhinus

Spesies : Carcharhinus longimanus

 

Ciri-ciri

 

Hiu Koboi memiliki sirip ventral yang berujung bulat, panjang, dan berwarna putih.

Hiu Koboi memiliki sirip depan yang besar dan panjang seperti dayung memungkinkan mereka meluncur di air dan menambah stabilitas gerakan mereka sehingga memberikannya kecepatan yang lincah.

Hiu Koboi memiliki sirip punggung yang cenderung lebar dan membulat pada bagian ujungnya dengan bercak yang berwarna putih pada ujung sirip punggungnya. Mereka memiliki bercak yang berwarna putih pada dada dan ekornya. Kemungkinan siripnya berbintik-bintik atau bertanda hitam. Tanda yang menyerupai pelana juga ada di sirip punggung Hiu Koboi.

Hiu Koboi memiliki bagian punggung yang berwarna cokelat, abu-abu, hingga abu-abu perunggu dengan perut yang berwarna putih.

Hiu Koboi memiliki moncong yang bulat, pendek, dan tumpul serta memiliki mata yang berbentuk lingkaran dengan selaput yang mampu berkedip.

Hiu Koboi memiliki tubuh yang besar dan kekar.

Hiu Koboi memiliki 2 jenis gigi dimana yang berada di rahang bawah lebih tipis dengan ujung bergerigi. Antara 13 – 15 gigi berada di kedua sisi rahang dan gigi berbentuk segitiga di rahang atasnya tetapi jauh lebih besar dan lebih lebar dengan tepi yang sepenuhnya bergerigi yaitu 14 atau 15 muncul di setiap sisi.

Hiu Koboi memiliki ekor heterocercal hampir seperti semua hiu lainnya.

Hiu Koboi memiliki panjang 2,7 – 4 m dan berat 167 – 170 kg.

 

Habitat

 


Habitat Hiu Koboi di lautan wilayah beriklim tropis maupun sedang yang memiliki suhu hangat, zona pelagis lautan, lautan dengan suhu minimal 18˚C, perairan sedingin 14˚C, lautan terbuka yang sangat dalam, dan laut lepas. Hiu ini menyukai kedalaman di atas 140 – 150 m dan menjauhi garis pantai.

 

Kebiasaan

 

Hiu Koboi termasuk hewan yang hidup menyendiri (solitary). Akan tetapi, mereka sering siap berkumpul dengan yang lain di area yang ada banyak makanan. Jika bertemu dengan hiu lain ketika berburu, Hiu Koboi selalu sangat dominan.

Hiu Koboi biasanya berenang di zona pelagis dan jarang mendekati area pesisir. Kemungkinan mereka berenang setidaknya 60 m di bawah permukaan tetapi terkadang berenang di perairan dangkal hingga kedalaman 35 m sehingga tidak mendekati pantai.

Hiu Koboi bersifat agresif dan penuh rasa ingin tahu tetapi bergerak lambat. Meskipun kecepatan berenang mereka lambat karena rentang sirip dadanya lambat, Hiu Koboi mamu bergerak dengan sangat cepat secara mendadak ketika berburu dan menyambar mangsanya. Mereka biasanya bergerak lambat dan cenderung berenang di dekat permukaan air dan di perairan terbuka.

Hiu Koboi tergolong predator oportunistik yang dimana mereka akan menyambar dan menyantap apapun yang mereka temui.

Hiu Koboi sering mencari kesempatan dalam mencari makanan yaitu mereka diketahui sering mengikuti kawanan Paus Pilot ke area kedalaman. Mereka akan mengikuti paus ke lokasi yang ada banyak cumi-cumi yang lokasinya ditemui oleh Paus Pilot melalui ekolokasi. Hiu ini memiliki metode makan termasuk berenang melalui kawanan tuna yang hiruk pikuk dengan mulut terbuka dan menunggu ikan berenang masuk sebelum menggigit.

Hiu Koboi mampu hidup hingga usia 22 tahun.

Hiu Koboi memiliki pola makan yang jauh sangat bervariasi dan kurang selektif.

Hiu Koboi biasanya bersaing dengan Hiu Sutra untuk mendapatkan makanan dengan gaya berenangnya yang relatif santai dan tampilan yang agresif.

Hiu Koboi biasanya menghabiskan sebagian besar di permukaan laut.

 

Makanan

 

Hiu Koboi termasuk hewan pemakan daging (karnivora). Makanannya adalah ikan besar yang seukuran dengan marlin maupun tuna, cephalopoda pelagis, ikan bertulang, burung, penyu, ikan pari, bangkai mamalia laut, dan krustasea. Dalam beberapa kasus, Hiu Koboi memiliki pola makan yang beragam tergantung pada ketersediaan.  

 

Fakta Unik

 


Hiu Koboi sangat berpotensi membahayakan manusia setelah Hiu Putih Besar, Hiu Banteng, dan Hiu Macan atau Hiu Harimau. Sifat oportunis membuatnya cenderung menyerang sesuatu yang tampak seperti makanan. Hiu Koboi diduga bertanggung jawab atas serangan yang mematikan setelah terjadi bencana udara dan laut. Spesies hiu ini sangat agresif dan tidak bisa diprediksi tetapi peluang manusia bertemu dengan mereka sesungguhnya dikatakan sangat kecil mengingat area jelajahnya berada di laut lepas dan laut dalam. Hiu Koboi merupakan hewan yang ganas dalam menyerang korban kecelakaan kapal dan pesawat yang terapung di laut.

 

Musim Kawin

 

Musim kawin Hiu Koboi berlangsung awal musim panas.

 

Cara Berkembang Biak

 

Hiu Koboi termasuk hewan yang melahirkan (vivipar). Mereka mampu melahirkan 1 – 15 ekor bayi hiu.

 

Status Konservasi

 

Populasi Hiu Koboi menurun drastis dan penurunannya tajam akibat penangkapan ikan yang berlebihan, industri perikanan di seluruh dunia, dan perburuan. Dulu, Hiu Koboi menghuni banyak wilayah di dunia dalam kelompok padat tetapi sekarang mereka semakin langka akibat perburuan yang berlebihan. Sirip pada hiu ini banyak dicari oleh koki dan restoran karena merupakan bahan utama sup sirip hiu memicu penurunan populasi mereka. Populasi Hiu Koboi diperkirakan telah menurun lebih dari 90% dan penurunan jumlah hiu tersebut bisa menyebabkan masalah besar bagi seluruh ekosistem laut. Hiu Koboi menghadapi tekanan penangkapan ikan yang semakin meningkat di seluruh wilayah jelajahnya.

Karena itu, Hiu Koboi termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan status konservasi CR (Critically Endangered) dan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) Apendiks II.(jef)

Comments

Popular posts from this blog

Hyena Tutul, Hyena yang Licik dan Cerdas dalam Kelompok

Musang Madu yang Pemberani dan Ganas

Mambruk Victoria, Mambruk Endemik Papua Barat