Kea Si Burung Selandia Baru

Kea merupakan spesies burung dari famili Strigopidae dan nama Latinnya yaitu Nestor notabilis. Kea disebut juga dalam bahasa Inggris yaitu Mountain Parrot atau New Zealand Mountain Parrot.

Kea tersebar di South Island di Selandia Baru dan sekitar Pegunungan Alpen Selatan.

 

Klasifikasi

 


Berikut klasifikasi Kea

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Class : Aves

Ordo : Psittaciformes

Famili : Strigopidae

Genus : Nestor

Spesies : Nestor notabilis

 

Ciri-ciri

 

Kea memiliki paruh yang panjang, melengkung, kuat, tajam, dan berwarna abu-abu dengan bulu-bulu di sisi wajah yang berwarna cokelat zaitun tua.

Kea memiliki bulu yang berwarna hijau zaitun dengan bulu-bulu yang berwarna oranye merah di punggungnya.

Kea memiliki ekor yang pendek, lebar, dan berwarna hijau kebiruan dengan ujung yang berwarna hitam disertai permukaan bawah ekor yang berwarna kuning kusam.

Kea memiliki kaki yang besar dan berwarna abu-abu.

Kea memiliki cere dan cincin mata yang berwarna abu-abu dengan iris yang berwarna cokelat tua.

Burung remaja menyerupai burung dewasa tetapi memiliki cincin mata dan cere yang berwarna kuning dengan paruh bagian bawah yang berwarna oranye kuning disertai kaki yang berwarna abu-abu kuning.

Kea memiliki sayap bagian luar yang berwarna biru kusam dengan bagian bawah sayap yang berwarna oranye.

Kea memiliki berat 800 – 1000 g, lebar sayap 1 m, dan panjang 46 – 50 cm.

 

Habitat

 

Habitat Kea di daerah pegunungan, lembah-lembah sungai, hutan pesisir, hutan subalpine, padang rumput alpine, pegunungan terjal, dan ketinggian antara 600 – 2000 m di atas permukaan laut.

 

Kebiasaan

 


Kea termasuk hewan yang hidup berkelompok dalam kawanan besar dan sering terlihat berinteraksi dalam kelompok terdiri dari 13 individu sehingga interaksi sosial tidak hanya untuk kelangsungan hidup tetapi membantu memperkuat ikatan antar individu dalam kelompok mereka.

Kea mulai bersuara dan menghabiskan waktunya mencari makan di pagi hari bahkan mereka biasanya bertengger dan lebih suka beristirahat pada siang hari hingga mereka mulai mencari makan lagi di sore hari (terkadang hingga setelah gelap). Mereka bertengger di dahan-dahan pohon pada malam hari.

Kea dikenal karena kecerdasan yang tinggi dibandingkan dengan burung lainnya sehingga mampu memecahkan masalah kompleks dan menunjukkan perilaku bermain yang cerdas. Mereka memiliki keingintahuan yang tinggi sehingga kemungkinan bisa memindahkan atau merusak fasilitas umum yang ada di jalan.

Kea memiliki kecerdasan atau rasa ingin tahu yang sangat tinggi sehingga membuatnya tertarik pada segala sesuatu di sekitarnya (termasuk barang-barang milik manusia). Mereka selalu merusak benda-benda seperti karet mobil, mencuri makanan, dan menggigit peralatan kemah.

Kea sering mencari makan di tanah maupun pohon-pohon yang tinggi memungkinkannya bertahan hidup dalam segala kondisi lingkungan dan musim.

Kea berkomunikasi melalui berbagai macam vokalisasi, postur tubuh, rangsangan visual, ekspresi wajah, dan tampilan. Mereka mengeluarkan suara “kee-aah” bernada tinggi sehingga dianggap sebagai panggilan penerbangan.

Kea mampu hidup hingga 20 – 30 tahun memungkinkannya terus belajar dan mengembangkan kemampuannya sepanjang hidup.

Kea sering terlihat melompat-lompat di salju atau terbang diantara tebing curam dengan gaya yang lincah dan berani.

 

Makanan

 

Kea termasuk hewan pemakan segala (omnivora). Makanannya adalah tumbuhan, kacang-kacangan, biji-bijian, serbuk sari, buah-buahan, larva kumbang, siput, daging hewan kecil, bangkai, dan serangga kecil. 

 

Fakta Unik

 


Kea dikenal kecerdasan yang tinggi karena mereka mampu memecahkan masalah yang kompleks dan menunjukkan bermain yang cerdas. Penelitian menunjukkan bahwa burung ini bisa menggunakan alat sederhana untuk mendapatkan makanan dan bekerja sama dengan kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam kepercayaan Maori, Kea sering dihubungkan dengan kekuatan spiritual dan dianggap sebagai makhluk yang cerdas dan penuh misteri. Kea juga muncul dalam cerita rakyat dan legenda Maori.

 

Musim Kawin

 

Musim kawin Kea berlangsung sepanjang tahun terutama antara bulan Juli hingga Januari.

 

Cara Berkembang Biak

 

Kea termasuk hewan yang bertelur (ovipar). Mereka mampu mengeluarkan 2 – 5 butir telur burung.

  

Status Konservasi

 

Populasi Kea terus menurun karena keracunan, penyakit unggas, perubahan iklim, tabrakan dengan kendaraan, kehilangan habitat akibat deforestasi, perburuan, dan perdagangan hewan peliharaan ilegal. Predator seperti cerpelai, possum, kucing, dan tikus memangsa telur Kea sehingga memicu semakin langkanya burung tersebut. Kea bersarang di tanah dan sangat mudah ditemui sehingga hampir rawan dimangsa.

Karena itu, Kea termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan status konservasi EN (Endangered) dan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) Apendiks I.(jef)

Comments

Popular posts from this blog

Hyena Tutul, Hyena yang Licik dan Cerdas dalam Kelompok

Mambruk Victoria, Mambruk Endemik Papua Barat

Musang Madu yang Pemberani dan Ganas