Kucing Pasir yang Menggemaskan Tetapi Ganas dari Gurun
Kucing Pasir merupakan spesies kucing liar dari famili Felidae dan nama Latinnya yaitu Felis margarita.
Kucing
Pasir tersebar di Afrika Utara, Gurun Sahara Afrika, Niger, Maroko, Semenanjung
Arab, Arab Saudi, padang pasir Turkmenistan, Uzbekistan, Yaman, Irak, Iran, Pakistan,
Afghanistan, dan Algeria.
Klasifikasi
Berikut
klasifikasi Kucing Pasir
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Carnivora
Subordo : Feliformia
Famili : Felidae
Subfamili : Feliinae
Genus : Felis
Spesies : Felis margarita
Ciri-ciri
Kucing
Pasir memiliki kepala yang terlihat luas dan cukup lebar dengan mata yang besar.
Kucing
Pasir memiliki telinga yang lebar, runcing, dan diratakan secara horizontal
atau menunjuk ke bawah memudahkannya dalam berburu, mendengar mangsa yang
menggali liang, memberikan pendengaran tajam, dan untuk termogulasi.
Kucing
Pasir memiliki bentuk tubuh yang kecil dan kekar.
Kucing
Pasir memiliki kaki yang pendek dengan bulu yang tebal di telapak kakinya
(termasuk di sela-sela kakinya) membantu mereka melindungi dari panas terik dan
dingin yang menyengat.
Kucing
Pasir memiliki cakar yang tidak bisa ditarik sepenuhnya sehingga membantunya menggali
lebih mudah.
Kucing
Pasir memiliki bulu yang berwarna khas yaitu cokelat muda yang menyerupai tercampur
dengan warna abu-abu muda dengan bulu bagian perut dan punggung yang terdapat
corak yang sangat lebih tetapi terkadang pada bagian kakinya disertai bagian
perut yang cenderung berwarna keputihan hingga kuning pucat. Kucing Pasir yang
menghuni gurun di Asia Tengah memiliki bulu musim dingin dengan bulu penyekat
yang panjangnya mencapai 5,08 cm.
Kucing
Pasir memiliki bulu di cakar bagian bawah yang berfungsi sebagai bantalan
memungkinkannya berjalan melintasi pasir tanpa takut tenggelam ke dalamnya
sehingga mereka tidak meninggalkan jejak kaki di belakangnya sebagai bukti
keberadaannya.
Kucing
Pasir memiliki ekor yang panjang, besar, dan panjangnya 23 – 31 cm.
Kucing
Pasir memiliki bentuk seperti cincin yang melingkar dan berwarna hitam di dekat
ujung ekornya.
Kucing
Pasir memiliki panjang 45 – 57 cm, tinggi 24 – 36 cm,dan berat 1 – 3,5 kg.
Habitat
Habitat
Kucing Pasir di daerah gurun, gurun berpasir dan berbatu yang kering, hingga
daerah yang terlalu panas serta kering terutama di antara vegetasi yang jarang.
Mereka juga menghuni dataran kering dan lembah berbatu yang kondisinya ekstrim.
Kebiasaan
Kucing
Pasir termasuk hewan yang aktif di malam hari (nocturnal) pada umumnya karena
mereka sebagian besar berburu pada malam hari.
Kucing
Pasir termasuk hewan yang hidup menyendiri (solitary).
Kucing
Pasir banyak bertempat tinggal dalam sarang yang berada dalam tanah sehingga
menjadi alasan kucing ini pandai menggali. Mereka tidak keluar dari sarangnya dan
menghabiskan waktunya untuk menggali liang agar menghindari panas. Terdapat Kucing
Pasir yang memiliki panjang liang mencapai 4,5 m.
Ketika
di siang hari, Kucing Pasir biasanya bersembunyi di liang dangkal yang
digalinya di bukit pasir atau di bawah semak. Mereka kemungkinan juga
menggunakan liang yang dtinggalkan oleh hewan lain seperti liang tupai tanah
dan memilih untuk memperbesarnya.
Kucing
Pasir sebagian besar berburu di malam hari dimana mereka sangat sembunyi-sembunyi,
menyelinap rendah dengan kaki tertekuk, dan siap menerkam.
Kucing
Pasir bisa hidup di habitat gurun dan mereka mampu bertahan hidup dengan sangat
lama meskipun tanpa minum bahkan hingga beberapa bulan. Mereka dapat bertahan selama
beberapa minggu tanpa air karena mereka mendapatkan asupan air dari mangsa yang
dimakannya.
Kucing
Pasir sering mengejar ular tanpa rasa takut terutama ular berbisa atau Ular
Bertanduk sehingga mereka dikenal sebagai pemburu ular.
Kucing
Pasir terlihat memejamkan atau menutup matanya di malam hari ketika manusia mendekati
untuk menghilangkan refleksi dan menyatu sepenuhnya dengan lingkungan.
Kucing
Pasir memiliki indera pendengaran yang tajam dan sensitif untuk mencari mangsa
bahkan di bawah tanah. Mereka pandai berburu untuk mencari mangsa yang ada di
dalam tanah.
Saat
memasuki musim kawin, Kucing Pasir mencari pasangan dengan mengeluarkan
vokalisasi mengeong atau gonggongan seperti anjing yang suaranya terdengar
seperti suara anjing Chihuahua bernada tinggi sebagai panggilan kawin.
Makanan
Kucing
Pasir termasuk hewan pemakan daging (karnivora). Makanannya adalah hewan
pengerat kecil, burung, kelinci, reptil, dan serangga.
Fakta
Unik
Orang
Eropa yang pertama kali menggambarkan Kucing Pasir adalah Victor Loche pada
tahun 1858. Dia menamai spesies kucing tersebut yaitu Felis margarita
berasal dari nama Jean Auguste Margueritte yaitu pemimpin ekspedisi dimana ia
telah menemukan Kucing Pasir.
Kucing
Pasir merupakan salah satu jenis kucing yang mampu hidup di habitat gurun.
Studi
pertama tentang Kucing Pasir dilakukan di Israel pada tahun 1993. Dari studi
tersebut, para ahli menemukan kucing ini sangat sulit dilacak keberadaannya. Kucing
Pasir memang sulit dideteksi baik oleh pemangsa maupun peneliti.
Musim
Kawin
Musim
kawin Kucing Pasir berlangsung di bulan Januari hingga April di Sahara, April
di Turkmenistan, dan bulan September hingga Oktober di Pakistan.
Cara
Berkembang Biak
Kucing
Pasir termasuk hewan yang melahirkan (vivipar). Mereka mampu melahirkan 2 – 4 ekor
bayi kucing liar.
Status
Konservasi
Populasi
Kucing Pasir tren jangka panjangnya belum diketahui. Akan tetapi, mereka
terancam karena degradasi habitat, rentan terhadap aktivitas manusia dan
pemukiman, penularan penyakit, perburuan, dan berkurangnya basis mangsa karena
akibat kekeringan. Ancaman lain bagi Kucing Pasir adalah masuknya kucing dan
anjing domestik bahkan liar yang dapat memangsa, bersaing, dan menularkan
penyakit dengan Kucing Pasir.
Karena
itu, Kucing Pasir termasuk hewan dalam daftar
di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan
status konservasi LC (Least Concern) dan CITES (Convention
on International Trade in Endangered Species) Apendiks II.(jef)



Comments
Post a Comment