Hering Himalaya Hering Dunia Lama Terbesar Kedua

Hering Himalaya merupakan spesies hering dari famili Accipitridae dan nama Latinnya yaitu Gyps himalayensis. Hering Himalaya disebut Hering Griffon Himalaya atau dalam bahasa Inggris yaitu Himalayan Vulture dan Himalayan Griffon Vulture.

Hering Himalaya tersebar di Himalaya, Pamir, Kazakhstan, India, Nepal, Dataran Tinggi Tibet, Pegunungan Asia Tengah, dengan batas barat laut dari kisaran pemuliaan berada di Afghanistan, bagian tengah Tiongkok dan Mongolia, bagian barat Tiongkok, serta batas selatan di Bhutan.

 

Klasifikasi

 


Berikut klasifikasi Hering Himalaya

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Accipitriformes

Famili : Accipitridae

Subfamili : Aegypiinae

Genus : Gyps 

Spesies : Gyps himalayensis

 

Ciri-ciri

 


Hering Himalaya memiliki tubuh dan bulu sayap yang berwarna kekuningan berpasir dengan tubuh bagian atas dan bulu sayap yang sangat pucat.

Hering Himalaya memiliki bulu di bawah sayapnya berwarna keputihan dengan tepi depan yang gelap.

Hering Himalaya memiliki sayap yang sangat lebar dengan bulu ekor yang pendek.

Hering Himalaya memiliki paruh yang pendek, tebal, kokoh, kuat, dan berwarna kuning hingga pucat.

Hering Himalaya memiliki kepala botak yang berwarna putih hingga pucat dengan leher tebal yang bewarna karat-kecokelatan atau cokelat.

Hering Himalaya memiliki bulu leher yang berwarna putih.

Hering Himalaya memiliki kulit wajah yang berwarna biru pucat dan lebih terang dibandingkan warna biru tua pada Hering Griffon (Gyps fulvus).

Hering Himalaya memiliki ukuran tubuh yang besar sehingga sangat mudah dikenali dan memiliki penampilan yang sangat menawan dibandingkan dengan spesies burung hering lainnya.

Hering Himalaya memiliki panjang 95 cm – 1,3 m, berat 8 – 12 kg, dan lebar sayap 2,7 – 3 m.

 

Habitat

 

Habitat Hering Himalaya di dataran rendah, padang rumput, selebihnya berada di semak alpine, hutan di selatan, dan pegunungan dengan ketinggian di atas 600 m dari permukaan laut.

 

Kebiasaan

 


Hering Himalaya termasuk hewan yang aktif di siang hari (diurnal) namun mereka aktif bergerak dan mencari makan di pagi hingga sore hari.

Hering Himalaya termasuk hewan yang hidup menyendiri (solitary) karena suka menghabiskan waktunya hidup sendirian dibandingkan hidup berkumpul dengan burung lainnya. Mereka merupakan burung dominan dan kelompok-kelompok kecil berkumpul di tempat makan.

Hering Himalaya memiliki indra pengelihatan yang sangat tajam dengan jarak pandang mencapai 6,4 km.  

Hering Himalaya terbang dengan kecepatan 48 km/jam.

Hering Himalaya berkumpul di sekitar bangkai yang mereka temukan ketika meluncur dan terbang di area yang luas. Seperti spesies lainnya, mereka berebut posisi yang lebih baik untuk mencari makan sambil mendengus dan mendesis.

Hering Himalaya mampu terbang dalam waktu yang lama tanpa mengepakkan sayap dan biasanya terbang di area luas yang terbuka seperti padang rumput untuk mencari makan. Mereka beraktivitas mencari makan di ketinggian m atau lebih.

Hering Himalaya menelan potongan daging yang berukuran besar namun juga menyukai bangkai yang sangat lembut. Dalam acara makan besar yang dilakukannya, mereka mampu mengupas bangkai domba hanya dalam 30 menit.

Hering Himalaya mampu bertahan hidup hingga usia 35 tahun di alam liar.

Hering Himalaya terlibat dalam pemakaman langit atau sky burial yang biasanya dilakukan oleh banyak negara di sekitar Himalaya termasuk India, Tibet, Mongolia, dan beberapa wilayah di Tiongkok.

 

Makanan

 

Hering Himalaya termasuk hewan pemakan daging (karnivora). Makanannya adalah bangkai karena mereka pemakan bangkai spesialis mamalia besar baik hewan-hewan ternak maupun hewan liar. Hering Himalaya menyukai bagian bangkai berdaging dan bisa memakannya ketika telah membusuk. Sebagian besar makanan mereka adalah Yak Liar dan hewan atau mamalia yang sangat besar membutuhkan waktu 120 menit untuk menghabiskannya.

 

Fakta Unik

 

Hering Himalaya berperan penting dalam mengambil dan mengolah bangkai. Mereka merupakan burung hering atau burung pemakan bangkai yang paling dominan di Dataran Tnggi Tibet dan hanya hanya mengalami sedikit persaingan makanan dari pemakan bangkai lainnya.

Hering Himalaya terlibat dalam sky burial atau pemakaman langit yang merupakan budaya penduduk Himalaya.

 

Musim Kawin

 

Musim kawin Hering Himalaya berlangsung terjadi musim dingin selama bulan Desember hingga Maret.

 

Cara Berkembang Biak

 

Hering Himalaya termasuk hewan yang bertelur (ovipar). Mereka mampu mengeluarkan 1 butir telur hering. Hering Himalaya berkembang biak di ketinggian antara 600 – 4.500 m.

 

Status Konservasi

 

Populasi Hering Himalaya tampak stabil meskipun keberadaannya terancam. Penyebab kematian terbesar Hering Himalaya adalah memakan bangkai ternak yang sudah terkontaminasi obat kimia. Selain itu, ancaman bagi hering ini adalah racun akibat polusi dan kerusakan habitat.

Karena itu, Hering Himalaya termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan status konservasi NT (Near Threatened).(jef)

Comments

Popular posts from this blog

Mambruk Victoria, Mambruk Endemik Papua Barat

Hyena Tutul, Hyena yang Licik dan Cerdas dalam Kelompok

Musang Madu yang Pemberani dan Ganas