Hyena Belang yang Memiliki Garis
Hyena Belang merupakan spesies hyena dari famili Hyaenidae dan nama Latinnya yaitu Hyaena hyanea. Hyena Belang disebut juga Hyena Bergaris dan Hyena Loreng.
Hyena Belang tersebar di Afrika
Utara, Afrika Timur, Afrika Utara, Timur Tengah, Turki, Kaukasus, Asia Tengah, India,
beberapa bagian Asia, dan sebelah selatan Siberia.
Klasifikasi
Berikut
klasifikasi Hyena Belang
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo :
Carnivora
Subordo
: Feliformia
Famili
: Hyaenidae
Subfamili
: Hyaeninae
Genus
: Hyaena
Spesies
: Hyaena hyanea
Ciri-ciri
Hyena
Belang memiliki moncong yang berwarna gelap, cokelat keabu-abuan, abu-abu
kecokelatan, hingga hitam dengan gigi yang begitu kuat dan rahang yang cukup
kuat untuk bisa menghancurkan tulang, tanduk, hingga tapak kaki bangkai yang
ditemui.
Hyena
Belang memiliki mata yang kecil dengan telinganya yang sangat besar, lebar, runcing,
dan hampir berwarna hitam bahkan bagian atas kepala serta pipi yang berwarna
terang.
Hyena
Belang memiliki surai yang panjang dan lebat di sepanjang punggung dari tengkuk
hingga ekor sehingga mudah dikenali dibandingkan dengan spesies hyena lainnya. Rambut
surai pada Hyena Belang berwarna abu-abu muda hingga putih di pangkalnya dan
ujungnya berwarna hitam hingga cokelat gelap.
Hyena
Belang memiliki bulu yang panjang, kasar, dan berwarna abu-abu, abu-abu pucat,
hingga cokelat dengan garis-garis yang berwarna hitam di kepala, tubuh, hingga
kakinya. Bulu mereka bervariasi tergantung musim. Di musim dingin, bulu Hyena Belang
hampir lebat dengan bulu bagian yang tumbuh dengan baik. Di musim panas, bulu
mereka jauh sangat pendek dan kasar tanpa bulu bagian dalam meskipun surainya masih
besar.
Hyena
Belang memiliki sistem pencernaan yang berkembang dengan baik agar bisa
membunuh berbagai bakteri yang ada di bangkai.
Hyena
Belang memiliki kaki belakang yang jauh lebih pendek dibandingkan kaki belakang
sehingga punggungnya miring ke bawah. Kaki mereka panjang dan tipis.
Hyena
Belang memiliki leher yang tebal dan panjang dengan sebuah bintik hitam besar
di bagian depan leher atau bulu tenggorokan yang berwarna hitam dan dipisahkan
dari dagu oleh zona terang.
Hyena
Belang memiliki ekor yang panjangnya sekitar 30 – 40 cm dengan ujungnya yang
berwarna hitam dan bulu bawahnya berwarna putih.
Hyena
Belang memiliki panjang 80 cm – 1,3 m, berat 22 – 40 kg, dan tinggi 60 – 80 cm.
Habitat
Habitat
Hyena Belang di habitat kering, pegunungan, padang rumput, gurun, semak-semak,
hutan, sabana terbuka, hutan semak belukar di Lingkungan kering hingga semi
kering, dan padang rumput.
Kebiasaan
Hyena
Belang termasuk hewan yang aktif di malam hari (nokturnal) untuk berburu mangsa
dan kembali ke sarangnya sebelum matahari terbit. Mereka hanya aktif di siang
hari (diurnal) jika cuaca hujan, berawan, dan badai.
Hyena
Belang termasuk hewan yang hidup menyendiri (solitary) karena kebiasaannya
keliling sendiri saat mencari makan bahkan mereka hidup berkelompok dalam
kawanan kecil. Struktur kelompok mereka hampir sama seperti spesies hyena
lainnya yaitu dipimpin oleh si betina dominan, beberapa si jantan, hyena muda,
dan anak-anaknya yang jumlah anggota kelompok dapat mencapai 7 individu.
Hyena
Belang sangat jarang terlihat memburu hewan lain karena bergantung pada memakan
bangkai meskipun mereka berburu mangsa yang berukuran kecil hingga sedang.
Hyena
Belang cukup pemalu dan sebisa mungkin menghindari kontak dengan makhluk lain
jika bukan calon mangsa mereka
Hyena
Belang adalah hewan yang teritorial dan menandai batas teritorialnya dengan
aroma yang menjadi peringatan bagi saingannya.
Ketika
terancam atau kesal, Hyena Belang akan mengembangkan bulu-bulunya sehingga terlihat
2 kali lebih besar dibandingkan biasanya dengan tujuan menghalau dan mengusir calon
pengganggu atau musuhnya agar mundur dari kelompok mereka lainnya.
Hyena
Belang tidur atau beristirahat di gua-gua besar atau terkadang menggunakan vegetasi
lebat untuk berlindung.
Hyena
Belang akan mengeluarkan suara geraman yang cukup keras pada kondisi tertentu.
Hyena
Belang merupakan hewan pemakan bangkai yang efektif karena memiliki kekuatan
gigitan yang mampu menghancurkan tulang.
Makanan
Hyena Belang termasuk hewan pemakan segala (omnivora) sekaligus pemakan
daging (karnivora). Makanannya adalah bangkai-bangkai hewan lain, reptil, pengerat
kecil, buah-buahan, burung, dan serangga.
Fakta
Unik
Kemampuan Hyena dalam mencerna
hampir semua bagian dari bangkai (termasuk tulang) membantu membersihkan
lingkungan dari sisa-sisa hewan mati sehingga mengurangi penyebaran penyakit
dan mendaur ulang kembali ke ekosistem.
Banyak orang menganggap Hyena
dikategorikan ke dalam anjing liar. Namun kenyataannya, Hyena tidak termasuk ke
dalam hewan tersebut. Hyena merupakan anggota subordo Feliformia yang merupakan
klasifikasi karnivora yang menyerupai kucing.
Musim
Kawin
Musim kawin Hyena Belang beragam
dan tergantung lokasi. Januari hingga Februari di Transkaukasia, Oktober hingga
November di Turkmenistan Tenggara, dan sepanjang tahun di penangkaran. Mereka tidak
mengenal musim kawin dalam sistem reproduksi.
Cara
Berkembang Biak
Hyena Belang termasuk hewan yang memamah biak (vivipar). Mereka mampu
melahirkan 1 – 6 ekor bayi hyena.
Status
Konservasi
Populasi
Hyena Belang secara umum menurun di seluruh wilayah persebarannya sehingga jumlahnya
terus menurun dan cukup mengkhawatirkan saat ini. Hyena Belang sudah punah di
banyak lokasi. Hal ini disebabkan oleh
perburuan liar karena hyena ini dianggap sebagai hama, kerusakan habitat alami,
mangsa hingga tempat tinggalnya berkurang, perangkap, diracuni, kecelakaan, dan
populasinya yang terisolasi.
Karena
itu, Hyena Belang termasuk hewan dalam daftar
di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan
status konservasi NT (Near Threatened).(jef)
Comments
Post a Comment