Antelop Saiga yang Memiliki Hidung Unik dan Terancam Punah

Antelop Saiga merupakan spesies antelop dari famili Bovidae dan nama Latinnya Saiga tatarica.

Antelop Saiga tersebar di Stepa Eurasia (pegunungan Carpathia dan pegunungan Kaukasus), Kalmykia, Kaukasus, Rusia, Mongolia, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kazakhstan.

 

Klasifikasi

 


Berikut klasifikasi Antelop Saiga

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Mamalia

Ordo: Artiodactyla

Famili: Bovidae

Subfamili: Antilopinae

Tribe: Saigini

Genus: Saiga

Spesies: Saiga tatarica

 

Ciri-ciri

 


Antelop Saiga memiliki hidung yang besar, bulat, melengkung, dan berbentuk tabung memyerupai belalai untuk menyaring debu ketika bergerak di padang rumput kering dan menghangatkan udara dingin sebelum masuk ke paru-paru sehingga sangat penting bagi kelangsungan hidupnya di lingkungan yang ekstrem. Hidung mereka juga berfungsi untuk mengatur suhu tubuh dan mendinginkan udara yang masuk ketika musim panas.

Antelop Saiga memiliki tanduk yang memutar, unik, melengkung ke belakang, berbentuk semi-transparan, dan ada tonjolan bercincin di bagian bawahnya. Si jantan memiliki tanduk yang panjangnya sekitar 50 cm sedangkan si betina tidak memilikinya.

Antelop Saiga memiliki bulu yang bergantung pada musim yaitu pada musim panas berwarna cokelat muda dan lebih pendek dengan bagian bawah yang lebih pucat sedangkan di musim dingin berwarna lebih pucat keputihan dan akan lebih tebal dengan bagian perut berwarna abu-abu kecokelatan yang sangat cerah.

Antelop Saiga memiliki kaki yang panjang dan ramping dengan tubuh yang cukup kuat.

Antelop Saiga memiliki panjang berat 31 – 69 kg, panjang 1 – 1,4 m, dan tinggi 76 – 81 cm.

 

Habitat

 

Habitat Antelop Saiga di stepa, semi-gurun, padang pasir, dataran tinggi semi-gurun, padang rumput dan area terbuka luas yang bebas dari tumbuhan lebat.

 

Kebiasaan

 


Antelop Saiga termasuk hewan yang hidup berkelompok dalam kawanan dan dalam jumlah besar. Kawanan ini terdiri dari ratusan hingga ribuan individu dan struktur sosial mereka melibatkan kelompok si betina dengan anak-anaknya. Sj jantan dewasa biasanya hidup menyendiri atau dalam kelompok kecil.

Antelop Saiga termasuk hewan yang aktif di siang hari (diurnal) bahkan mereka menghabiskan waktunya dengan merumput di stepa dan padang rumput

Antelop Saiga sering bermigrasi dalam kelompok besar dan bermigrasi untuk menemukan padang rumput atau wilayah dalam jumlah makanan yang banyak. Dalam migrasi, mereka mampu menyeberang sungai secara kompak bersamaan. Mereka dikenal sebagai hewan migrasi jarak jauh dimana mereka mampu menempuh jarak 72 mil dalam sehari. Ketika musim berganti, Antelop Saiga bermigrasi antara utara dan selatan untuk mencari makanan maupun menghindari kondisi cuaca yang ekstrem sehingga merupakan cara mereka bertahan hidup di habitat yang sulit.

Antelop Saiga berlari dengan kecepatan 80 km/jam untuk menghindari predator.

Antelop Saiga tergolong pemalu, cenderung takut pada manusia, dan menjaga jarak.

Antelop Saiga menggunakan belalainya untuk menghasilkan suara keras hampir seperti suara gajah. Terutama selama musim kawin, si jantan mampu meregangkan hidungnya untuk megeluarkan suara yang dihasilkan.

Antelop Saiga mampu bertahan hidup dengan usia sekitar 10 – 12 tahun.

Antelop Saiga membutuhkan ruang luas untuk mencari makan dan bermigrasi sesuai musim.

 

Makanan

 

Antelop Saiga termasuk hewan pemakan tumbuhan (herbivora). Makanannya adalah rumput, daun, lumut stepa, lumut kerak, semak belukar, cemara musim panas, dan tumbuhan kecil lainnya. Kemungkinan banyak tumbuhan yang dimakan oleh antelop ini sebenarnya beracun bagi hewan lainnya.

 

Fakta Unik

 

Antelop Saiga ditemukan hingga wilayah Tanah Genting Bering pada zaman Pleistosen.

Antelop Saiga sudah ada sejak zaman es. Mereka pernah hidup berdampingan dengan Mammoth dan spesies kuno lainnya sehingga menjadi bukti betapa tangguhnya antelop ini dalam menghadapi perubahan iklim dan lingkungan yang ekstrem.

Hidung unik Antelop Saiga merupakan hasil dari adaptasi agar mereka mampu bertahan di kondisi sulit dan perubahan suhu musiman yang ekstrem di habitat aslinya.

Antelop Saiga berperan penting dalam ekosistemnya yaitu mereka membantu menjaga keseimbangan padang rumput. Mereka bisa mengendalikan populasi tumbuhan dan memberikan makanan bagi predator alami mereka.

 

Musim Kawin

 

Musim Kawin Antelop Saiga berlangsung selama akhir bulan November hingga akhir bulan Desember.

 

Cara Berkembang Biak

 

Antelop Saiga termasuk hewan yang melahirkan (vivipar). Mereka mampu menghasilkan 1 – 2 ekor bayi antelop.

 

Status Konservasi

 

Populasi Antelop Saiga mengalami penurunan drastis dalam beberapa decade terakhir karena perburuan liar, kehilangan habitat, dan perubahan iklim. Pada tahun 2009, Antelop Saiga pernah mengalami infeksi hidung oleh bakteri Pasteurella bacteria yang memicu banyak mereka yang mati sehingga jumlah mereka banyak berkurang hingga nyaris punah.

Karena itu, Antelop Saiga termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan status konservasi CR (Critically Endangered) dan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) Apendiks II.(jef)

 

Comments

Popular posts from this blog

Hyena Tutul, Hyena yang Licik dan Cerdas dalam Kelompok

Musang Madu yang Pemberani dan Ganas

Mambruk Victoria, Mambruk Endemik Papua Barat