Penguin Chinstrap yang Berada dalam Koloni Besar
Penguin Chinstrap merupakan spesies penguin dari famili Spheniscidae dan nama Latinnya yaitu Pygoscelis antarcticus. Penguin Chinstrap disebut juga Penguin Tali Dagu.
Penguin Chinstrap tersebar di Laut Scotia, Orkney Selatan,
Kepulauan Shetland, Kepulauan Sandwich selatan, Semenanjung Antartika dan
pulau-pulau di Samudera Atlantik Selatan.
Klasifikasi
Berikut klasifikasi Penguin Chinstrap
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Classo : Aves
Ordo : Sphenisciformes
Famili : Spheniscidae
Genus : Pygoscelis
Spesies : Pygoscelis antarcticus
Ciri-ciri
Penguin Chinstrap memiliki wajah yang berwarna putih dan tampak memanjang
dengan dagu dan tenggorokan berwarna putih dan memiliki mata yang coraknya
berwarna cokelat kemerahan disertai paruh yang pendek, tumpul, dan berwarna
hitam.
Penguin Chinstrap memiliki pita yang berwarna hitam terletak di
bawah paruhnya mirip dengan tali dagu sehingga mereka dikenali.
Penguin Chinstrap memiliki tubuh bagian atas yang berwarna hitam
mengkilap dan bagian bawah yang berwarna putih dengan sirip yang berwarna hitam
beserta tepian putih disertai sisi dalam sirip yang berwarna putih.
Penguin Chinstrap memiliki bulu yang pendek dan padat yang
menyediakan isolasi membuat mereka mampu menahan dingin yang ekstrem dengan lapisan
lemak yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan energi di bawah bulu-bulunya.
Penguin Chinstrap memiliki kaki yang berselaput, kuat, dan
berwarna merah muda dengan telapak yang berwarna hitam. Kaki mereka pendek dan
gemuk membuat mereka tampak berjalan bergoyang-goyang.
Penguin Chinstrap memiliki kelenjar khusus yang terletak di samping
bulu ekornya.
Penguin Chinstrap memiliki berat 3,2 – 5,3 kg dan tinggi 72 cm. Si
jantan memiliki bobot tubuh yang lebih besar dibandingkan si betina.
Habitat
Habitat Penguin Chinstrap di garis pantai, pulau, dan gunung es serta
habitat berbatu atau berpasir.
Kebiasaan
Penguin Chinstrap termasuk hewan yang hidup berkelompok dalam kawanan
karena hidup sosial dan sering ditemukan dalam koloni besar yang mampu mencapai
ribuan individu bahkan mereka sangat sosial serta dapat ditemukan berkoloni
dengan Penguin Adelie, burung kormoran, dan penguin lainnya. Ketika musim
makan, mereka sering berburu dalam kelompok yang meningkatkan peluang mereka
untuk berhasil menangkap makanannya. Kebiasaan makan penguin ini juga berubah
tergantung musim di musim panas.
Penguin Chinstrap lebih memilih pantai berbatu untuk bersarang dan
sering membentuk koloni besar di tebing atau dekat es.
Penguin Chinstrap tergolong perenang yang sangat lincah dan bisa
menyelam hingga kedalaman yang seringkali lebih dari 70 m memungkinkannya untuk
berburu dengan efektif di perairan dingin.
Pada awal bulan April yang merupakan musim gugur di belahan bumi
selatan, Penguin Chinstrap mengikuti kawanan krill ketika mereka bermigrasi
sangat jauh ke utara mneuju perairan yang lebih hangat dengan sedikit es.
Penguin Chinstrap menghabiskan beberapa jam untuk merawat bulunya
dan akan menyebarkan minyak ke seluruh tubuhnya.
Penguin Chinstrap kemungkinan bertengger di atas es yang sama
dengan penguin lain seperti Penguin Adelie.
Penguin Chinstrap mampu berenang sejauh 80 km untuk mencari makan
dan mereka berenang dengan kecepatan 30 km/jam.
Ketika di darat, Penguin Chinstrap sering meluncur menggunakan
perutnya di atas permukaan es melalui kaki dan siripnya untuk mendorong diri.
Makanan
Penguin Chinstrap termasuk hewan pemakan daging (karnivora).
Makanannya adalah ikan, cumi-cumi, dan krill.
Predator
Hewan yang suka memangsa Penguin Chinstrap adalah anjing laut,
burung skua, Aning Laut Macan Tutul, Paus Pembunuh (Orca), singa laut, hiu, dan
burung Petrel Raksasa.
Fakta Unik
Nama Penguin Chinstrap berasal dari mereka yang memiliki pita berwarna
hitam terletak di bawah paruhnya mirip dengan tali dagu sehingga mereka
dikenali sehingga menjadikan mereka sebagai salah satu jenis penguin yang
paling mudah diidentifikasi.
Koloni Penguin Chinstrap terbesar berada di Pulau South Sandwich
di Zavodovski jumlahnya mencapai 1.200.000 pasangan kawin. Di Baily Head di
Kepulauan Shetland Selatan hanya kisaran 100.000 pasangan.
Musim Kawin
Musim kawin Penguin Chinstrap berlangsung selama bulan November hingga
Desember.
Cara Berkembang Biak
Penguin Chinstrap termasuk hewan yang bertelur (ovipar). Mereka
mampu mengeluarkan 2 butir telur penguin. Salah satu induknya akan menjaga dan
mengerami telurnya sedangkan pasangannya berburu makanan sehingga mereka
melakukannya secara bergantian.
Status
Konservasi
Populasi
Penguin Chinstrap terus menurun. Hal ini dikarenakan
ancaman utamanya yaitu pemanasan global yang memicu perubahan lingkungan dan
berdampak negatif bagi populasi Penguin Chinstrap. Penangkapan ikan yang
berlebihan mengurangi populasi krill dan polusi menjadi ancaman bagi Penguin
Chinstrap. Populasi Penguin Chinstrap diperkirakan mencapai 7.500.000 pasangan
kawin dan populasinya diperkirakan mencapai 8.000.000 individu.
Karena itu, Penguin Chinstrap termasuk hewan dalam daftar di IUCN
(International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan
status konservasi LC (Least Concern).(jef)



Comments
Post a Comment