Ngengat Luna Si Cantik Malam yang Hidupnya Pendek

Ngengat Luna merupakan spesies ngengat dari famili Saturniidae dan nama Latinnya yaitu Actias luna.

Ngengat Luna tersebar di Amerika Serikat, timur di Great Plains, Meksiko sebelah Utara, Saskatchewan, timur melewati Quebec, hingga Novia Scotia di Kanada.

 

Klasifikasi

 


Berikut klasifikasi Ngengat Luna

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Class : Insecta

Ordo : Lepidoptera

Famili : Saturniidae

Genus : Actias

Spesies : Actias luna

 

Ciri-ciri 

 


Ngengat Luna memiliki sayap yang lebar, jumlahnya 4 helai, dan berwarna hijau terang atau hijau cerah dengan ekor yang panjang di sayapnya.

Ngengat Luna memiliki bulu di tubuhnya seperti ngengat pada umumnya. Mereka memiliki tubuh yang berwarna hijau dengan kepala yang berwarna kemerahan.

Ngengat Luna memiliki mata palsu pada sayapnya dan ada 1 pola mata palsu pada masing-masing helai sayapnya yang berarti mereka memiliki 4 buah mata palsu. Bagian ini fungsinya untuk mengelabui predator yang berburu dengan mengandalkan pengelihatan.

Si jantan memiliki antena yang terlihat sangat tebal serta berbulu lebat dan penuh dengan sensor penangkap bau dibandingkan dengan si betina yang memiliki antena yang tipis dan lebih kecil.

Ngengat Luna dewasa hanya memiliki vestigial mouthparts yang tidak berfungsi dan tidak memiliki sistem pencernaan.

Ulat Ngengat Luna memiliki tubuh yang panjang dan berwarna hijau dengan bulu-bulu yang tipis serta garis yang memanjang dan berwarna kuning di sisi tubuhnya.

Ngengat Luna memiliki panjang 2,5 inci atau 6,35 cm dan rentang sayap 114 mm atau 10,1 – 12 cm (5 inci) menjadikannya sebagai ngengat terbesar di Amerika Utara.

 

Habitat

 

Habitat Ngengat Luna di hutan gugur, hutan Amerika Utara, dan habitat yang dipenuhi pepohonan (khususnya pohon kesemek, kenari, dan hickory (jenis pohon yang memiliki buah keras)).

 

Kebiasaan

 

Ngengat Luna termasuk hewan yang aktif di malam hari (nocturnal) karena mereka diam sambil menyamar pada kulit pohon di siang hari.

Si jantan memiliki indera penciuman yang tajam dan menggunakan antenanya untuk mendeteksi feromon si betina yang memudahkannya menemukan pasangan dengan mudah.

Ngengat Luna yang dewasa hanya hidup selama kurang lebih dari 1 minggu sehingga mereka memiliki masa hidup yang singkat.

Ketika dewasa, Ngengat Luna bertahan hidup dengan mengandalkan cadangan energi yang diperoleh sewaktu menjadi ulat.

Ulat Ngengat Luna mengalami beberapa kali proses pergantian kulit ketika mereka tumbuh.

Mata palsu Ngengat Luna memiliki peran penting. Ketika predator menyerang mata palsunya Ngengat Luna, sayap ngengat tersebut kemungkinan akan sedikit mengalami kerusakan tetapi ngengatnya sendiri masih selamat dan dapat terbang langsung ke tempat yang aman tanpa mengalami luka yang parah.

Ngengat Luna memanfaatkan ekor panjang sebagai pertahanan diri yaitu mengelabui predator yang berburu dengan mengandalkan pantulan suara (contohnya kelelawar yang memiliki kebiasaan terbang sambil mengeluarkan suara ultrasonik). Ketika suara kelelawar mengenai ekornya Ngengat Luna, pantulan suara tersebut bagi kelelawar akan terdengar seperti kepakan sayap hewan. Kelelawar langsung menyerang ke arah sumber pantulan suara karena mengira posisi tubuh mangsanya berada di sana tetapi yang diserang oleh kelelawar adalah ekor Ngengat Luna. Ngengat Luna menyadari ada kelelawar yang menyerang ekornya sehingga mereka langsung terbang ke tempat yang aman.

 

Makanan

 

Ulat Ngengat Luna termasuk hewan pemakan tumbuhan (herbivora). Makanannya adalah dedaunan pohon seperti hickory, kenari, dan sweetgum.

 

Predator

 

Hewan yang suka memangsa Ngengat Luna adalah kelelawar, burung, serangga, laba-laba, dan mamalia kecil.

 

Kawin

 

Ketika hendak melakukan perkawinan, si betina akan hinggap sambil mengeluarkan feromon atau zat berbau. Ketika mencium zat tersebut, si jantan langsung terbang ke lokasi si betina dan kemudian kawin dengannya. Perkawinan ini dapat langsung dilakukan sampai malam selanjutnya.

 

Cara Berkembang Biak

 

Ngengat Luna termasuk hewan yang bertelur (ovipar). Mereka mampu mengeluarkan 150 – 400 butir telur ngengat. Setelah kawin, si betina akan pergi untuk meletakkan telur-telurnya di daun. Pohon kesemek merupakan pohon kesukaan Ngengat Luna betina yang digunakan oleh mereka untuk meletakkan telurnya. Telur-telur akan menetas dalam waktu sekitar 1 minggu dan menjadi ulat. Setelah selesai tumbuh, ulat akan membuat kepompong yang biasanya melekat pada ranting dan daun. Ngengat dewasa keluar dari kepompong setelah sekitar 3 minggu. Hal ini biasanya terjadi di pagi hari untuk memberikan waktu bagi sayap ngengat untuk mengering sebelum terbang pada malam hari. Ngengat Luna menjalani metamorfosis sempurna yang berarti mereka akan menjalani siklus hidup dari telur, ulat, kepompong, hingga menjadi ngengat dewasa.(jef)

Comments

Popular posts from this blog

Hyena Tutul, Hyena yang Licik dan Cerdas dalam Kelompok

Musang Madu yang Pemberani dan Ganas

Mambruk Victoria, Mambruk Endemik Papua Barat