Beluk Jampuk dari Asia Tenggara dan Sang Penghuni Hutan Sumatera
Beluk Jampuk merupakan spesies burung hantu dari famili Strigidae dan nama Latinnya yaitu Bubo sumatranus. Beluk Jampuk disebut juga dalam bahasa Inggris yaitu Barred Eagle-Owl atau Malay Eagle-Owl.
Beluk Jampuk tersebar di Brunei Darussalam, Indonesia (Kalimantan,
Sumatera, Bangka, Jawa, dan Bali), Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan
Pulau Keeling di Kepulauan Cocos.
Klasifikasi
Berikut klasifikasi Beluk Jampuk
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Aves
Ordo :
Strigiformes
Famili
: Strigidae
Genus
: Bubo
Spesies
: Bubo sumatranus
Ciri-ciri
Beluk
Jampuk memiliki bulu telinga yang panjang di atas kepalanya menambah kesan
garang pada penampilannya.
Beluk
Jampuk memiliki bulu yang berwarna cokelat tua dan dihiasi bercak-bercak putih
hingga hitam dengan bagian bawah yang berwarna abu-abu keputihan bergaris hitam
tebal.
Beluk
Jampuk memiliki bulu alis yang tebal, meruncing, berwarna putih keabu-abuan,
dan terlihat seperti rambut uban.
Beluk
Jampuk memiliki mata yang berukuran besar memungkinkannya menangkap cahaya yang
lebih banyak sehingga sangat penting untuk berburu di lingkungan gelap. Warna
hitam pada mata tersebut disebabkan karena pupilnya yang sangat besar
memungkinkannya cahaya masuk ke mata sebanyak mungkin.
Beluk
Jampuk memiliki kaki yang besar dan kuat dengan cakar yang besar, berat, dan
cukup melengkung.
Beluk
Jampuk memiliki wajah yang berbentuk melingkar menyerupai cakram memudahkannya
memusatkan suara membuat pendengarannya sangat peka.
Beluk
Jampuk memiliki panjang 46 – 50 cm dan berat 62 g.
Habitat
Habitat
Beluk Jampuk di hutan dataran rendah, hutan pegunungan, hutan bakau, dan hutan
tropis serta subtropis dataran rendah dengan ketinggian hingga 1.000 m jarang
lebih tinggi hingga sekitar 1.600 m di atas permukaan laut.
Kebiasaan
Beluk Jampuk termasuk hewan yang aktif di malam hari (nocturnal)
dan krepuskular. Mereka umumnya mengawali aktivitas pada saat peralihan siang
ke sore hari hingga matahari tenggelam dan larut malam.
Beluk Jampuk suka mandi di kolam atau sungai untuk membersihkan
bulu-bulunya.
Beluk Jampuk cenderung mendiami area yang memiliki vegetasi padat
dan dekat dengan sumber air seperti sungai dan danau yang mendukung keberadaan
mangsanya.
Ketika beristirahat, Beluk Jampuk akan bertengger sendirian atau
berpasangan di pohon tinggi berdaun lebat. Selain menghindari matahari, lokasi
ini dianggap sangat sesuai sebagai tempat untuk bersembunyi.
Beluk Jampuk mampu beradaptasi di lingkungan hutan sekunder
meskipun keberadaannya lebih banyak di hutan primer sehingga menunjukkan bahwa
mereka cukup fleksibel dalam memilih tempat tinggal.
Beluk Jampuk memiliki pengelihatan dan pendengaran yang sangat
tajam untuk berburu mangsa di malam hari.
Makanan
Beluk Jampuk termasuk hewan pemakan daging (karnivora). Makanannya
adalah serangga besar, reptil, ikan-ikan kecil, mamalia kecil, dan
burung-burung kecil. Mereka juga memiliki pola makan yang sangat luas dan
oportunistik. Mereka juga berperan sebagai indikator kesehatan lingkungan
sehingga kehadirannya dalam suatu habitat menunjukkan bahwa ekosistem tersebut
masih cukup sehat dan bisa mendukung populasi predator besar.
Fakta Unik
Beluk Jampuk berfungsi sebagai predator puncak di lingkungannya
dan berperan penting dalam mengendalikan populasi hewan-hewan kecil sehingga
membantu menjaga keseimbangan ekosistem serta mencegah ledakan populasi mangsa
yang bisa memicu kerusakan pada tumbuhan dan sumber daya alam lainnya.
Musim Kawin
Musim kawin Beluk Jampuk biasanya berlangsung antara awal tahun
hingga pertengahan musim hujan.
Cara
Berkembang Biak
Beluk Jampuk termasuk hewan bertelur (ovipar). Mereka mengeluarkan
1 – 2 butir telur burung hantu.
Status Konservasi
Populasi Beluk Jampuk menghadapi ancaman serius akibat aktivitas
manusia, kerusakan habitat akibat pembukaan lahan bahkan deforestasi, dan
perburuan liar.
Karena itu, Beluk Jampuk termasuk hewan dalam daftar di IUCN
(International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan
status konservasi NT (Near Threatened) dan CITES (Convention on International Trade in Endangered
Species) Apendiks II.(jef)



Comments
Post a Comment