Ngengat Cecropia Terbesar di Amerika Utara
Ngengat Cecropia merupakan spesies ngengat dari famili Saturniidae dan nama Latinnya yaitu Hyalophora cecropia.
Ngengat Cecropia tersebar di Kanada, bagian timur Pegunungan Rocky,
dan Amerika Serikat.
Klasifikasi
Berikut klasifikasi Ngengat Cecropia
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Saturniidae
Genus : Hyalophora
Spesies : Hyalophora cecropia
Ciri-ciri
Ngengat Cecropia memiliki sayap yang berwarna cokelat dengan
pola-pola yang berwarna putih, hitam, merah, hingga jingga yang mencolok
memberikan tampilan yang mempesona dan tampilan yang menyerupai mata besar
sebagai mekanisme pertahanan menakuti predator.
Ngengat Cecropia memiliki tubuh yang, berbulu, gemuk. dan dominan
berwarna merah dengan ruas-ruas yang berwarna putih disertai kaki dan perutnya
yang juga berbulu.
Ulat Ngengat Cecropia memiliki tubuh yang berwarna hitam pada
tahap pertumbuhan pertama, memiliki tubuh yang berwarna kuning atau hijau muda
pada tahap pertumbuhan selanjutnya, dan memiliki ukuran besar dan berwarna
hijau beku dengan tonjolan-tonjolan berbulu yang berwarna kuning, biru, hingga
oranye mengilap di sekujur tubuhnya pada tahap pertumbuhan terakhir.
Si jantan memiliki antena yang terlihat sangat tebal dan berbulu
yang memungkinkan mereka menangkap feromon yang dikeluarkannya segera sesudah
keluar dari kepompongnya.
Ngengat Cecropia dewasa hanya memiliki vestigial mouthparts
(mulut vestigial) atau tidak memiliki mulut dan mengeluarkan sisa-sisa
pencernaannya ketika keluar dari kepompong sehingga mereka tidak makan.
Ngengat Cecropia tidak memiliki sistem pencernaan.
Ngengat Cecropia memiliki rentang sayap 15 – 18 cm menjadikannya
sebagai ngengat terbesar di Amerika Utara dan ulat Ngengat Cecropia memiliki
panjang 12,7 cm. Si betina memiliki rentang sayap 12,5 – 19 cm.
Habitat
Habitat Ngengat Cecropia di hutan, padang rumput, padang rumput
basah, dan area suburban.
Kebiasaan
Ngengat Cecropia termasuk hewan yang aktif di malam hari
(nocturnal) dan tidak jarang mereka tampak beterbangan di sekitar lampu yang
menyala pada malam hari sehingga mereka bukan tertarik dengan cahaya tetapi
lebih karena faktor ketidaktahuan. Mereka tidak bisa membedakan cahaya lampu
dengan cahaya bintang dan menjadi kebingungan sehingga ngengat ini tampak
terbang berputar-putar di sekeliling lampu.
Ngengat Cecropia sering terlihat mengerubungi lampu pada musim
semi dan musim panas di habitat aslinya.
Si jantan memiliki indera penciuman yang tajam dan menggunakan
antenanya untuk mendeteksi feromon si betina yang memudahkannya menemukan
pasangan dengan mudah. Si betina mengeluarkan feromon yang dapat tercium oleh
si jantan dari jarak hingga beberapa kilometer.
Ulat Ngengat Cecropia dikenal karena membuat kepompong sutra yang
kokoh, tebal, dan berwarna cokelat hingga abu-abu digunakan untuk melindungi
mereka selama metamorfosis.
Ngengat Cecropia dewasa memiliki tugas hanya untuk berkembang biak
dan melanjutkan garis keturunannya. Mereka akan hinggap pada tembok atau
ranting tumbuhan sambil mengeluarkan senyawa bau (feromon) untuk menarik
pasangan.
Ngengat Cecropia mengandalkan cadangan makanan yang dikumpulkan
dan diperoleh sewaktu menjadi ulat.
Saat menjadi larva atau ulat, Ngengat Cecropia menghabiskan
sebagian besar waktunya untuk makan berbagai tumbuhan yang dapat dicerna.
Ngengat Cecropia memiliki umur yang sangat pendek yaitu hanya
sekitar 2 minggu.
Makanan
Ulat Ngengat Cecropia termasuk hewan pemakan tumbuhan (herbivora).
Makanannya adalah daun maple, apel, ceri, lilac, wisteria, willow,
birch, dan tumbuhan lainnya.
Predator
Hewan yang suka memangsa Ngengat Cecropia adalah kelelawar,
burung, laba-laba, tupai, burung hantu, dan tikus.
Fakta Unik
Dengan penampilan yang indah dan siklus hidup yang menakjubkan, Ngengat
Cecropia seringkali dianggap sebagai simbol kecantikan dan misteri alam. Ngengat
tersebut menjadi subjek dalam banyak karya seni dan literatur bahkan menarik
perhatian para ilmuwan dan pencinta alam yang tertarik untuk mempelajari keanekaragaman
hayati lebih lanjut.
Bolas Spider atau Laba-laba Bolas
merupakan laba-laba yang bisa menirukan bau feromon yang dihasilkan oleh Ngengat
Cecropia betina. Laba-laba Bolas akan menggantungkan benang panjang dengan
gumpalan mirip bola di ujungnya yang dilengkapi dengan cairan lengket dan zat
yang baunya seperti bau feromon Ngengat Cecropia betina. Ketika Ngengat
Cecropia jantan hinggap pada gumpalan tersebut, ngengat ini terjebak dan tidak
bisa melarikan diri. Si jantan dipercaya dan berakhir menjadi mangsa dari Laba-laba
Bolas.
Kawin
Untuk menarik pasangan dalam kawin, Ngengat Cecropia akan hinggap
pada tembok atau ranting tumbuhan sambil mengeluarkan senyawa bau (feromon). Ketika
bau feromon terbawa oleh angin, si jantan akan mencium bau tersebut cepat atau
lambat sehingga mereka berhasil mendeteksi bau feromon si betina melaui antenanya.
Si jantan langsung terbang menuju asal bau untuk menemukan si betina. Si jantan
dan si betina melakukan perkawinan dengan cara menempelkan ujung abdomennya. Setelah
kawin, si betina kemudian akan terbang mencari tumbuhan untuk meletakkan
telur-telurnya. Tumbuhan yang digunakan dalam hal tersebut adalah tumbuhan maple,
ceri, dan tumbuhan lainnya.
Cara Berkembang Biak
Ngengat Cecropia termasuk hewan yang bertelur (ovipar). Mereka
mampu mengeluarkan lebih dari 100 butir atau butir 80 – 400 telur ngengat
dengan rata-rata 300 butir. Setelah 2 minggu, telur akan menetas dan ulat akan keluar
dari dalamnya. Ulat Ngengat Cecropia mengalami 5 tahap pertumbuhan dan akan
mengalami pergantian kulit serta peningkatan ukuran ketika ketika memasuki
tahap pertumbuhan berikutnya. Tugas ulat adalah makan sebanyak mungkin agar tahap
dewasanya memiliki cadangan energi yang cukup. Mereka mengalami pergantian
kulit berturut-turut, ukurannya bertambah, dan warnanya berubah. Pada akhir
musim panas, ulat menyegel dirinya menjadi kepompong dimana tahap tersebut
dapat berlangsung selama beberapa bulan. Ngengat Cecropia muncul kembali di
musim semi ketika menjadi dewasa.(jef)



Comments
Post a Comment