Bharal Penghuni Asli Pegunungan Himalaya
Bharal merupakan spesies kambing liar dari famili Bovidae dan nama Latinnya yaitu Pseudois nayaur. Bharal disebut juga dengan Domba Biru Himalaya atau Naur.
Bharal
tersebar di puncak Himalaya yang lebih tinggi, di India, Pakistan, Tibet,
Nepal, Bhutan, Myanmar, dan Tiongkok (provinsi Gansu, Ningxia, Sichuan, Tibet,
dan Mongolia Dalam). Mereka merupakan kambing liar asli Himalaya dan mereka
mendiami Pegunungan Himalaya.
Klasifikasi
Berikut
klasifikasi Bharal
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mamalia
Ordo: Artiodactyla
Famili: Bovidae
Subfamili: Caprinae
Tribe: Caprini
Genus: Pseudois
Spesies: Pseudois nayaur
Ciri-ciri
Bharal memiliki telinga yang kecil dengan
moncong yang pendek dan pangkal hidungnya yang berwarna gelap.
Bharal memiliki bulu yang
pendek dan berwarna abu-abu hingga cokelat keabu-abuan disertai kilauan
kebiruan atau biru batu tulis dengan punggung yang cenderung berwarna abu-abu
dan garis pemisah yang berwarna hitam antara bagian perut yang berwarna putih.
Warna kulit mereka ini berguna untuk kamuflase atau penyamaran saat berada di
lereng pegunungan untuk menghindari predator.
Bharal memiliki dada dan
bagian depan kaki yang berwarna hitam dengan bagian belakang dan bawah kaki
yang berwarna putih.
Bharal memiliki tubuh
yang kekar dengan bahu yang kuat.
Bharal memiliki kaki yang
kuat dengan dada yang lebar.
Si
jantan memiliki tanduk yang tumbuh ke atas lalu berbelok ke samping dan
melengkung ke belakang seperti kumis terbalik dengan panjang mencapai 80 cm
sedangkan si betina memiliki tanduk yang lebih pendek, lurus, dan tumbuh hingga
20 cm.
Bharal memiliki panjang 115 – 165 cm,
berat 35 – 75 kg, dan tinggi 69 – 95 cm.
Habitat
Habitat
Bharal
di lereng berbatu yang curam dengan tutupan vegetasi yang jarang, dekat tebing,
lereng berumput terbuka, dataran tinggi dengan ketinggian mencapai 5.500 m di
atas permukaan laut dan tempat yang paling rendah dari mereka ini tinggal
adalah ketinggian 2.500 m di atas permukaan laut.
Kebiasaan
Bharal aktif sepanjang hari bergantian
antara mencari makan, beristirahat, dan mengawai dalam sekawannya.
Bharal termasuk hewan yang hidup
berkelompok dalam kawanan yang terdiri dari 400 ekor sehingga mereka aktif
secara berkelompok dan mereka biasanya berkumpul di lereng rerumputan dekat
pegunungan. Ukuran kawanannya tergantung pada musim, kondisi habitat, tekanan
perburuan, dan gangguan. Si jantan membentuk kawanan yang anggotanya semua
jantan atau campuran dengan kelompok keluarga.
Bharal lebih memilih
tinggal di daerah tebing atau tempat yang memungkinkannya bersembunyi dengan
cepat.
Bharal memiliki kemampuan
melompat dari satu tebing ke tebing yang lain dan mampu melompat di dataran
horizontal hingga bidang yang terjal nyaris vertikal sehingga sangat membantu
mereka untuk bertahan hidup di lingkungan yang ekstrim di dataran tinggi.
Mereka juga mampu melompat dengan ketinggian mencapai 2 m yang membuatnya
menjadi hewan pelompat tertinggi.
Bharal bergerak dengan cepat
dan gesit memudahkannya menghindari dari predator.
Bharal lebih memilih
mencari tebing yang curam untuk mencegah pergerakan predator karena habitatnya
di lereng pegunungan.
Bharal bisa beradaptasi
dengan baik di cuaca panas dan dingin karena mereka lebih nyaman dan bisa
mengonsumsi oksigen rendah dibandingkan hewan yang berada di dataran rendah.
Bharal sering dilihat
mengunci tanduknya satu sama lain dianggap sebagai cara berkomunikasi di antara
mereka. Namun, mereka lebih sering menggunakan tanduknya untuk bertarung.
Ketika menjadi agresif, Bharal akan menanduk tumbuh-tumbuhan, melompat, dan
menggelengkan kepala. Si betina mulai saling menggigit.
Bharal akan berdiam diri
jika terancam atau sedang dalam pemantauan mangsa dan warna tubuhnya yang
menyerupai bebatuan sangat membantu proses tersebut untuk menghindari dari
predator. Mereka umumnya akan berdiam dan mematung hingga predator pergi. Akan
tetapi, jika kamuflase tersebut tidak berhasil, mereka akan berlari.
Bharal mengeluarkan suara
peringatan yang keras untuk memmberitahu dan memperingatkan sesame anggota kawanan.
Makanan
Bharal termasuk hewan pemakan tumbuhan
(herbivora). Makanannya adalah rerumputan, dedaunan, rumpur kering (di musim dingin),
rumput alpine (di musim panas), dan semak belukar. Bharal menunjukkan
banyak perubahan musiman dalam pola makan mereka.
Predator
Hewan
yang suka memangsa Bharal adalah Macan Tutul Salju, Serigala
Himalaya, macan tutul, dan rubah.
Fakta Unik
Populasi
Bharal tertinggi dengan mencapai 30.000 ekor bisa ditemukan di
daerah Pegunungan Helan di wilayah Ningxia, Cina.
Nama
Bharal berasal dari bahasa Urdu yang berarti “Domba Biru”. Anehnya,
nama itu diberikan padahal Bharal memiliki bulu yang tidak berwarna biru karena
justru lebih banyak ke arah warna abu-abu dan mereka juga tidak terlihat
seperti domba. Penamaan ini juga berhubungan dengan sulitnya mendekati kambing
ini karena tempat tinggal yang tidak dapat dijangkau.
Musim Kawin
Musim
Kawin Bharal
berlangsung selama akhir November hingga pertengahan Januari atau Februari.
Cara Berkembang Biak
Bharal termasuk hewan yang melahirkan
(vivipar). Mereka mampu menghasilkan 1 ekor bayi kambing.
Status Konservasi
Populasi
Bharal tersebar luas dan melimpah secara lokal tetapi terus
menurun karena degradasi habitat, perburuan, dan persaingan dengan ternak.
Karena itu, Bharal termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International
Union for the Conservation of Nature) Red List dengan status
konservasi LC (Least Concern).(jef)
Comments
Post a Comment