Cumi-cumi Raksasa sang Invertebrata Terbesar di Dunia yang Misterius
Cumi-cumi Raksasa merupakan spesies cumi-cumi dari famili Architeuthidae dan nama Latinnya yaitu Architeuthis dux.
Cumi-cumi Raksasa tersebar bahkan menghuni berbagai lautan dunia
serta di dekat benua dan pulau lereng di Samudera Atlantik, terutama Norwegia,
Newfoundland, Kepulauan Inggris Utara, Spanyol dan pulau-pulau samudera dari
Azores dan Madeira, ke Atlantik Selatan sekitar Afrika Selatan, Samudera
Pasifik sekitar Jepang, hingga Pasifik barat daya sekitar Selandia Baru dan
Australia.
Klasifikasi
Berikut klasifikasi Cumi-cumi Raksasa
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Cephalopoda
Ordo : Oegopsida
Superfamili : Architeuthoidea
Famili : Architeuthidae
Genus : Architeuthis
Spesies : Architeuthis dux
Ciri-ciri
Cumi-cumi Raksasa memiliki mantel dengan panjang 2 m dengan tubuh
memanjang yang lunak.
Cumi-cumi Raksasa memiliki sirip-sirip kecil pada mantel yang
memiliki fungsi untuk lokomosi, denga nada aliran air yang masuk melalui corong
yang dapat membukan kontraksi otot untuk menggerakkan tubuhnya yang besar dengan
cepat.
Cumi-cumi Raksasa memiliki mata yang seukuran bola basket atau
bola sepak dengan lebar sekitar 27 cm sehingga mereka memiliki mata yang
berukuran terbesar dari semua hewan hidup. Bagian ini memudahkannya untuk
berjalan di sekitar laut yang dalam dan gelap. Tidak hanya itu saja, mata besar
juga membuat Cumi-cumi Raksasa sangat sensitive terhadap cahaya terang yang
dipasang peneliti kelautan di kapal selam.
Cumi-cumi Raksasa memiliki 8 buah tentakel disertai dengan 2
tentakel yang sangat panjang dengan pengisap yang memiliki diameter antara 2 –
5 cm di tentakel dan lengannya. Pengisap tersebut dilapisi dengan cincin kitin
yang tajam dan bergerigi sehingga memungkinkannya mencengkram erat mangsanya
agar mangsa tidak dapat melarikan diri.
Cumi-cumi Raksasa memiliki tubuh yang silindris dengan kulit yang
biasanya berwarna cokelat gelap atau merah kecokelatan memudahkannya mampu
menyamar di kedalaman laut dengan sempurna.
Cumi-cumi Raksasa memiliki paruh di mulutnya untuk memotong
makanan. Paruhnya terbuat dari kitin keras (bahan yang sama dengan eksoskeleton
serangga) dengan tepi tajam yang sempurna.
Cumi-cumi Raksasa memiliki panjang 12 – 14 m dan berat 270 kg
(meskipun ada yang menembus 300 kg). Akan tetapi, para ilmuwan memperkirakan
bahwa cumi-cumi ukuran raksasa ini masih dapat tumbuh hingga 20 m. Perkiraan ukuran
Cumi-cumi Raksasa maksimum yaitu 13 m untuk si betina sedangkan 10 m untuk si
jantan.
Habitat
Habitat Cumi-cumi Raksasa di dasar lautan, zona laut dalam, dan di
laut dengan kedalaman 300 – 1000 m. Habitat Cumi-cumi Raksasa yang tidak bisa
dijangkau membuatnya sulit dipelajari.
Kebiasaan
Cumi-cumi Raksasa diyakini termasuk hewan yang hidup menyendiri
(solitary) dalam pemburu soliter karena hanya inidividu dari jenis ini telah
tertangkap dalam jaring ikan.
Cumi-cumi Raksasa menangkap mangsa melalui 2 tentakel,
mencengkeramnya dengan cincin penghisap bergerigi di ujungnya, membawa mangsa
ke arah paruh yang kuat, dan mencabiknya dengan radula (lidah dengan gigi kecil
mirip kikir) sebelum mencapai kerongkongan.
Cumi-cumi Raksasa diperkirakan mampu hidup 5 – 6 tahun.
Makanan
Cumi-cumi Raksasa termasuk hewan pemakan daging (karnivora).
Makanannya adalah ikan laut dalam, ikan, cumi-cumi lain yang ukurannya lebih
kecil, dan spesies cumi-cumi lainnya. Ada kemungkinan bahwa mereka juga dan
memangsa paus yang berukuran kecil.
Predator
Hewan yang suka memangsa Cumi-cumi Raksasa adalah Paus Sperma dan
Paus Pilot. Cumi-cumi Raksasa remaja dimangsa oleh hiu dan ikan lainnya.
Fakta Unik
Pada tahun 2004 peneliti dari Jepang mengambil gambar pertama
Cumi-cumi Raksasa yang hidup di habitat alaminya dan pada Juli 2012 cumi-cumi
dewasa yang hidup pertama kali difilmkan di habitatnya di Chichi-jima.
Cumi-cumi Raksasa merupakan makhluk laut yang sangat misterius
karena keberadaannya yang hampir tidak pernah terlihat. Karena hidup di laut
dalam dan beberapa dokumentasi ilmiah tentang makhluk laut dalam tersebut yang
sedikit, beberapa ilmuwan setuju bahwa Cumi-cumi Raksasa merupakan salah satu
predator paling misterius. Salah satu hal yang menyebabkan Cumi-cumi Raksasa sulit
diteliti yaitu dalamnya perairan tempat mereka hidup. Adaptasi yang mereka
lakukan membuat kemungkinan Cumi-cumi Raksasa ditemukan di perairan dangkal
menjadi sangat kecil karena tekanan di dekat permukaan laut akan sangat rendah
daripada dengan tekanan di kedalaman.
Kraken diceritakan sebagai hewan laut raksasa yang memiliki
tentakel panjang dan ditakuti oleh para pelaut. Monster laut tersebut diketahui
suka menyerang kapal-kapal para pelaut dengan tentakel dan kekuatannya.
Paus Sperma merupakan predator yang memangsa Cumi-cumi Raksasa. Ada
beberapa yang bespekulasi bahwa keduanya terlibat dalam pertarungan di perairan
dalam.
Cara Berkembang Biak
Cumi-cumi Raksasa termasuk hewan yang bertelur (ovipar). Meskipun
masih banyak yang belum diketahui tentang siklus hidup cumi-cumi raksasa,
ilmuwan menyakini bahwa mereka memiliki proses reproduksinya seperti cumi-cumi
lainnya. Si betina menghasilkan telur dalam jumlah besar kemungkinan lebih dari
5 kg dengan panjang rata-rata 0,5 – 1,4 mm dan lebar lebar 0,3 – 0,7 mm. Si
betina akan meletakkan telur-telur yang kemudian menetas menjadi larva-larva
yang mengapung di permukaan laut. Larva-larva ini kemudian berkembang menjadi
dewasa dan menetap di kedalaman laut yang sangat dalam. Bayi Cumi-cumi Raksasa
hanya berukuran 1 – 4 mm ketika mereka menetas dari telur.
Reproduksi Architeuthis belum diketahui secara luas.
Status Konservasi
Populasi Cumi-cumi Raksasa tidak diketahui secara pasti bahkan
mereka memiliki jangkauan geografis yang luas dan dampak negatif terhadap
manusia kemungkinan kecil karena cumi-cumi tersebut hidup di laut dalam.
Karena itu, Cumi-cumi Raksasa termasuk hewan dalam daftar di IUCN
(International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan
status konservasi LC (Least Concern).(jef)
Comments
Post a Comment