Tahr Himalaya Si Kambing Liar dari Pegunungan Himalaya
Tahr Himalaya merupakan spesies kambing liar atau spesies kambing antelop dari famili Bovidae dan nama Latinnya yaitu Hemitragus jemlahicus.
Tahr
Himalaya tersebar di Himalaya di Tibet Selatan, India Utara, Bhutan Barat, dan
Nepal. Tahr Himalaya diperkenalkan ke Argentina, Selandia Baru, Afrika Selatan,
dan Amerika Serikat.
Klasifikasi
Berikut
klasifikasi Tahr Himalaya
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mamalia
Ordo: Artiodactyla
Famili: Bovidae
Subfamili: Caprinae
Tribe: Caprini
Genus: Hemitragus
Spesies: Hemitragus jemlahicus
Ciri-ciri
Tahr
Himalaya memiliki kepala yang kecil dengan telinga kecil yang runcing dan mata
yang besar.
Tahr Himalaya memiliki
jari kaki genap dengan kaki yang relatif pendek memungkinkannya untuk menjaga
keseimbangan ketika meraih dedaunan semak dan pohon kecil.
Tahr Himalaya memiliki tapak
kaki dengan pinggiran keratin keras yang mengelilingi bantalan cembung menyerupai
spons kenyal sehingga mereka mampu mencengkram bebatuan dan permukaan tanah
yang halus atau kasar.
Si jantan memiliki surai panjang
yang menutupi leher dan bagian depan tubuhnya bahkan surai ini panjangnya 25 cm
serta berwarna hitam sabak atau slate gray hingga kuning pucat.
Tahr Himalaya memiliki
bulu wol yang tebal, berlapis, dan berwarna kemerahan. Ketika musim dingin,
bulunya akan menebal dan berubah menjadi semakin gelap dari merah hingga cokleat
tua dengan lapisan bawah yang tebal agar tetap hangat bahkan bulunya perlahan-lahan
menipis dan berubah terang untuk memantulkan sinar matahari yang sangat cepat. Di
musim semi, lapisan bulu mereka menjadi sangat ringan dan sangat tipis.
Tahr Himalaya memiliki tanduk yang tumbuh
melengkung ke belakang dengan panjang maksimum 46 cm untuk menghindari
kemungkinan cedera saat si jantan beradu kepala dengan jantan lain. Si jantan memiliki tanduk yang tumbuh sekitar 45 cm sedangkan si
betina memiliki tanduk yang lebih pendek.
Tahr
Himalaya memiliki panjang 90 – 140 cm, berat 36 – 140 kg, dan tinggi 65 cm – 1 m.
Habitat
Habitat
Tahr Himalaya di perbukitan dan lereng dengan ketinggian 3.500 – 4.500
m, ketinggian hingga 5.000 m di atas permukaan laut, perbukitan Himalaya yang
berhutan, bahkan lereng gunung yang curam dan berhutan dari Pegunungan
Himalaya. Mereka kemungkinan ditemukan di padang rumput pegunungan hingga
ketinggian 5.000 m.
Kebiasaan
Tahr Himalaya termasuk hewan yang hidup
berkelompok dalam kawanan yang terdiri dari 20 – 60 ekor. Mereka mampu bergerak
di sepanjang pegunungan yang curam dengan mudah ketika ada predator.
Tahr Himalaya paling selalu terlihat aktif 3 – 4 jam di pagi dan sore
hari sesudah fajar dan sebelum senja. Mereka bisa berkeliaran ke tempat yang
lebih tinggi untuk mencari makan di siang hari.
Tahr Himalaya bergerak ke
atas lereng ketika pagi hari untuk menghabiskan siang harinya beristirahat di
atas sana. Ketika matahari telah terbenam, mereka menuruni lereng untuk beristirahat
di malam hari. Hal ini mereka bergerak ke ketinggian pada siang hari untuk
menghindari predator. Ketika malam tiba, mereka pindah ke ketinggian yang
sangat rendah yang biasanya hangat. Pada malam hari, mereka berpindah ke
ketinggian yang lebih rendah untuk mendapatkan akses yang sangat baik ke sumber
daya seperti makanan dan air.
Tahr Himalaya mampu
mengatur suhu tubuhnya sepanjang musim.
Tahr Himalaya menumbuhkan
bulu wolnya dengan lapisan bawah yang tebal agar tetap hangat selama musim
dingin Himalaya yang keras.
Tahr Himalaya sering
terlihat naik turun lereng gunung yang terjal dan curam dengan begitu lincah.
Tahr Himalaya
menghabiskan waktunya dengan merumput atau memakan dedaunan dan beberapa buah. Mereka
seri berdiri dengan kaki belakang dan menggunakan kaki depan layaknya tangan
atau lengan untuk mencapai tumbuhan-tumbuhan yang tidak dapat dijangkau oleh
hewan lain seperti kambing gunung.
Tahr Himalaya memiliki
umur antara 14 – 15 tahun dan tertua yang diketahui hidup hingga 22 tahun di
penangkaran.
Makanan
Tahr Himalaya termasuk hewan pemakan tumbuhan
(herbivora). Makanannya adalah rumput, herba, dedaunan, herba alpine, semak
belukar subalpine, dan beberapa buah.
Predator
Hewan
yang suka memangsa Tahr Himalaya adalah Macan Tutul Salju.
Musim Kawin
Musim
Kawin Tahr Himalaya
berlangsung dari akhir Oktober hingga Januari.
Cara Berkembang Biak
Tahr Himalaya termasuk hewan yang melahirkan
(vivipar). Mereka mampu menghasilkan 1 ekor bayi kambing.
Status Konservasi
Populasi
Tahr Himalaya terancam dan semakin menurun karena perburuan dan
kehilangan habita akibat deforestasi. Tahr Himalaya mengalami
persaingan yang ketat untuk mendapatkan area merumput dengan domba dan kambing
peliharaan.
Karena itu, Tahr Himalaya termasuk
hewan dalam daftar di IUCN (International Union for the Conservation of
Nature) Red List dengan status konservasi NT (Near
Threatened).(jef)
Comments
Post a Comment