Oryx Arab yang Pernah Dianggap Punah

Oryx Arab merupakan spesies antelop dari famili Bovidae dan nama Latinnya yaitu Oryx leucoryx. Oryx Arab disebut juga dengan Oryx Putih, Kijang Putih, atau Kijang Arab.

Oryx Arab tersebar di Arab Saudi, Suriah, Irak, Israel, Yordania, Sinai, dan Oman. Oryx Arab merupakan hewan endemik Semenanjung Arab dan Jazirah Arab.

 

Klasifikasi

 


Berikut klasifikasi Oryx Arab

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Mamalia

Ordo: Artiodactyla

Famili: Bovidae

Subfamili: Hippotraginae

Genus: Oryx

Spesies: Oryx leucoryx

 

Ciri-ciri

 

Oryx Arab memiliki tubuh yang berwarna putih di bagian atas dengan bagian bawah yang berwarna cokelat pekat. Warna putih merefleksikan panas gurun dan sinar matahari ketika musim panas. Panas tubuh terperangkap di lapisan kulit bawahnya yang sangat tebal untuk menjaga Oryx Arab tetap hangat.

Oryx Arab memiliki corak garis khas yang berwarna hitam di kaki dan wajahnya. Di bagian wajahnya, garis tersebut melintas dari leher, dahi, hidung, lalu turun melalui tanduk hingga ke mata dan mulut. Kaki yang gelap menyerap sinar matahari dengan sangat banyak.

Oryx Arab memiliki tanduk yang panjang, tajam, bercincin, cukup lurus, dan tingginya mencapai 75 – 150 cm. Si jantan memiliki tanduk yang sangat besar dan melengkung ke atas sedangkan si betina memiliki tanduk yang sangat pendek dan sangat lurus.

Oryx Arab memiliki tubuh yang ramping dengan kaki yang panjang disertai dengan ekor berumbai yang panjangnya sekitar 45 – 90 cm.

Oryx Arab memiliki sistem sirkulasi di kepalanya yang membantu mereka mendinginkan darahnya.

Oryx Arab memiliki kuku yang lebar dan kuat untuk memberikan stabilitas tambahan ketika berlari atau melarikan diri dari predator, berlari dengan kecepatan tinggi di atas pasir lembut tanpa kehilangan keseimbangan, dan berfungsi sebagai sepatu salju yang mendistribusikan berat tubuhnya secara merata di atas pasir. Kukunya yang lebar membantu Oryx Arab berjalan di atas pasir tanpa tenggelam sehingga menjadi sebuah adaptasi fisik yang membantunya bergerak di habitat gurun.

Oryx Arab memiliki panjang 160 cm, berat 65 – 70 kg, dan tinggi 81 cm – 1,02 m.

 

Habitat

 


Habitat Oryx Arab di dataran kering, padang rumput, gurun, kemungkinan menghuni semak tinggi serta bukit batu, dan habitat dengan suhu yang mencapai 50˚C.

 

Kebiasaan

 

Oryx Arab termasuk hewan yang hidup berkelompok dalam kawanan yang terdiri dari 5 – 30 ekor dalam satu kawanan.

Oryx Arab aktif sebagian besar di pagi hari dan sore hari bahkan beristirahat dalam kelompok di tempat teduh ketika panas terik tengah hadir.

Oryx Arab tergolong nomaden yang artinya mereka berkelana ke berbagai tempat untuk mencari rumput dan tumbuhan-tumbuhan dengan mengikuti pergerakan hujan.

Oryx Arab bisa mencium hujan dari kejauhan dimana mereka memiliki indera yang peka terhadap perubahan atmosfer, mampu merasakan kelembapan yang berhubungan dengan hujan, dan mengikuti aroma yang dihasilkan oleh hujan. Hal ini memungkinkan mereka untuk menghindari daerah yang kering, mencari sumber air yang segar, dan bertahan hidup dalam kondisi yang sulit.

Oryx Arab mampu bertahan hidup tanpa minum air dalam jangka waktu yang lama meskipun mereka sering minum kalau menemukan sumber air.

Oryx Arab sangat suka memakan makanan di pagi dan sore hari saat suhu tidak terlalu panas.

Oryx Arab memiliki pendengaran dan pengelihatan yang baik sangat diperlukan saat mereka harus menyampaikan informasi satu sama lain.

Oryx Arab bisa bertahan hidup di lingkungan ekstrem selama 10 – 15 tahun dan di penangkaran 20 tahun.

Oryx Arab mampu berjalan jarak jauh dan diketahui menempuh jarak sekitar 70 km dalam semalam.

Oryx Arab mengandalkan kelembapan yang diperoleh dari tumbuhan gurun yang dikonsumsi. Mereka memiliki mekanisme untuk mengurangi kehilangan air melalui urin dan keringat. Dnegan menahan panas tubuh yang tinggi dan hanya mengeluarkan sedikit keringat, Oryx Arab mampu menghemat air di dalam tubuhnya.

 

Makanan

 

Oryx Arab termasuk hewan pemakan tumbuhan (herbivora). Makanannya adalah rerumputan, umbi-umbian, akar, kulit pohon, dan tumbuhan yang tersedia di gurun.

 

Fakta Unik

 

Oryx Arab hanya berasal dari Arab sedangkan 3 spesies oryx lainnya di Afrika.

Oryx Arab dijadikan sebagai salah satu hewan nasional negara Jordan, Oman, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Qatar.

Dalam mitologi Mesir, Oryx Arab dianggap sebagai simbol kesuburan, kekuatan, dan keberuntungan. Oryx ini digambarkan dalam seni dan arsitektur Mesir kuno termasuk relief di kuil dan makam.

Oryx Arab memiliki tanduk yang panjang dan runcing telah menginspirasi cerita bahkan mitos tentang Unicorn sehingga dianggap sebagai sumber inspirasi dalam legenda Unicorn yang elegan dan magis.

 

Musim Kawin

 

Musim Kawin Oryx Arab berlangsung kapan saja sepanjang tahun. Di Oman dan Yordania kelahiran terjadi pada bulan Oktober hingga Mei.

 

Cara Berkembang Biak

 

Oryx Arab termasuk hewan yang melahirkan (vivipar). Mereka mampu menghasilkan 1 ekor bayi antelop. Si betina memiliki masa kehamilan yang sangat lama sekitar 240 hari.

 

Status Konservasi

 

Populasi Oryx Arab stabil sehingga berpotensi terus meningkat tetapi ancamannya yaitu perburuan liar dan pola reproduksi. Oryx Arab betina hanya bisa melahirkan dalam setahun sekali dengan periode kehamilan 240 hari sehingga faktor tersebut menjadi populasi Oryx Arab terancam. Oryx Arab dianggap punah di alam liar sekitar tahun 1972 tetapi diselamatkan oleh kebun binatang dan cagar alam swasta, kemudian diperkenalkan serta dilepasliarkan kembali ke alam liar tahun 1980. Status Oryx Arab berubah dari “terancam” menjadi “rentan” tahun 2011. Survey terbaru tahun 2016 mengungkapkan bahwa populasi Oryx Arab di alam liar sekitar 1.200 individu dan populasi yang dikelola sekitar 6000 – 7000 individu.

Karena itu, Oryx Arab termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan status konservasi VU (Vulnerable) dan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) Apendiks I.(jef)

Comments

Popular posts from this blog

Hyena Tutul, Hyena yang Licik dan Cerdas dalam Kelompok

Musang Madu yang Pemberani dan Ganas

Mambruk Victoria, Mambruk Endemik Papua Barat