Macan Tutul Sri Lanka Sang Predator Puncak di Sri Lanka
Macan Tutul Sri Lanka merupakan spesies macan tutul dari famili Felidae dan nama Latinnya yaitu Panthera pardus kotiya.
Macan Tutul Sri Lanka hanya tersebar di Sri Lanka. Macan Tutul Sri Lanka
merupakan macan tutul asli Sri Lanka.
Klasifikasi
Berikut klasifikasi Macan Tutul Sri Lanka
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Carnivora
Famili : Felidae
Subfamili : Pantherinae
Genus : Panthera
Spesies : Panthera pardus
Subspesies : Panthera pardus kotiya
Ciri-ciri
Macan Tutul Sri Lanka
memiliki tubuh yang ramping dengan kaki yang panjang dan otot yang kuat
menjadikannya sebagai pemanjat yang ulung.
Macan Tutul Sri Lanka memiliki
bulu yang berwarna kuning kecokelatan hingga jingga dengan beberapa bintik yang
semakin memutar di bagian bawah perut yang berwarna putih.
Macan Tutul Sri Lanka memiliki
pola rosette yang sangat menonjol di bagian samping dan belakang
tubuhnya dengan bintik-bintik gelap yang rapat.
Macan Tutul Sri Lanka memiliki
kaki yang kuat untuk menyergap mangsa dengan ekor yang panjang dan bagus.
Macan Tutul Sri Lanka
memiliki gigi yang tajam dan rahang yang kuat bisa melumpuhkan mangsa dalam
sekejap.
Macan Tutul Sri Lanka memiliki
panjang 1,4 m dan berat 29 – 77 kg.
Habitat
Habitat Macan Tutul Sri
Lanka di sabana, padang rumput, hutan hujan, dan dataran tinggi. Mereka masih
ditemukan di semua habitat di seluruh pulau, baik di kawasan yang dilindungi
maupun yang tidak dilindungi.
Kebiasaan
Macan Tutul Sri Lanka termasuk
hewan yang aktif di malam hari (nocturnal) dan cukup aktif di saat pagi, fajar,
serta senja.
Macan Tutul Sri Lanka termasuk
hewan yang hidup menyendiri (solitary).
Macan Tutul Sri Lanka jarang
berkonflik dengan manusia jika hidup di daerah perlindungan.
Macan Tutul Sri Lanka berlari
dengan kecepatan 58 km/jam serta melompat ke atas setinggi 3 m dan ke depan
sejauh 6 m.
Macan Tutul Sri Lanka merupakan pemanjat handal karena suka memanjat pohon untuk istirahat. Berbeda dengan macan tutul
lainnya membawa mangsanya ke atas pohon agar tidak terganggu oleh predator
lainnya, Macan
Tutul Sri Lanka jarang membawa hasil buruannya ke atas pohon. Hal ini
dikarenakan ada hubungan dengan penyebarannya yang terisolasi sehingga Macan
Tutul Sri Lanka menjadi predator puncak di habitat tanpa ada persaingan serta
melimpahnya mangsa.
Macan Tutul Sri Lanka biasanya berburu di darat dan terutama
bergantung pada indera pengelihatan dan pendengaran yang tajam untuk berburu.
Macan Tutul Sri Lanka akan mengendap-endap di semak-semak sambil
mendekati mangsa dengan perlahan kemudian mereka akan menerkam mangsa dengan
cepat ketika jaraknya sekitar 3 – 10 cm. Macan Tutul Sri Lanka akan menggigit
bagian leher mangsa pertama kali dan melumpuhkan mangsa dalam sekejap melalui
gigi bahkan rahangnya. Sergaoan dan terkaman juga berlangsung sangat cepat.
Macan Tutul Sri Lanka menandakan wilayah untuk memberitahu
penyusup dengan cara mencakar pepohonan dan meninggalkan bekas cakaran. Mereka
sering menggunakan tanda aroma karena indra penciumannya yang sangat
berkembang.
Makanan
Macan Tutul Sri Lanka termasuk hewan pemakan daging (karnivora).
Makanannya adalah kerbau, rusa, babi hutan, hewan pengerat, reptil, monyet,
mamalia kecil, kijang atau muntjac dan burung kecil.
Fakta Unik
Jaguar
dan Macan Tutul merupakan hewan yang mengalami melanistik yaitu kondisi seluruh
bulunya menjadi berwarna hitam yang membuat dua kucing besar ini disebut Black
Panther.
Macan Tutul Sri Lanka
pertama kali dideskripsikan pada tahun 1956 oleh zoologi asal Sri Lanka Paules
Edward Pieris Deraniyagala.
Macan Tutul Sri Lanka
berperan penting dalam ekosistem sebagai predator puncak dengan mengendalikan
jumlah dan kesehatan populasi spesies ungulata liar.
Musim Kawin
Musim kawin Macan Tutul Sri Lanka berlangsung kapan saja sepanjang tahun.
Cara Berkembang Biak
Macan Tutul Sri Lanka termasuk hewan yang memamah biak (vivipar). Mereka mampu
melahirkan 2 – 4 ekor bayi macan tutul.
Status Konservasi
Populasi
Macan Tutul Sri Lanka kemungkinan terus berkurang akibat
fragmentasi, perburuan liar, dan kehilangan habitat. Manusia memburu Macan
Tutul Sri Lanka baik secara tidak sengaja terjerat kawat untuk spesies lain
maupun sebagai pembalasan atas memangsa ternak (biasanya dengan meracuni
ternak).
Karena
itu, Macan Tutul Sri Lanka termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union
for the Conservation of Nature) Red List dengan status
konservasi VU (Vulnerable).(jef)
Comments
Post a Comment