Hering Ruppell Sang Penerbang Tertinggi

Hering Ruppell merupakan spesies hering dari famili Accipitridae dan nama Latinnya yaitu Gyps rueppellii. Hering Ruppell disebut juga dengan Hering Griffon Ruppell atau Burung Bangkai Ruppell.

Hering Ruppell tersebar di wilayah Sahel, Afrika Timur, Senegal, Gambia dan Mali di bagian barat, Sudan, Sudan Selatan, Ethiopia bagian timur, sabana di Kenya, Tanzania, hingga Mozambique.

 

Klasifikasi

 


Berikut klasifikasi Hering Ruppell

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Accipitriformes

Famili : Accipitridae

Subfamili : Aegypiinae

Genus : Gyps 

Spesies : Gyps rueppellii

 

Ciri-ciri

 

Hering Ruppell memiliki tubuh yang didesain tahan terhadap bakteri dan virus yang biasanya banyak ditemukan di beberapa bangkai hewan mati serta memiliki anatomi tubuh yang membantunya mencerna bangkai dan tulang bahkan memiliki perut yang sangat asam mampu menghancurkan bakteri berbahaya.

Hering Ruppell memiliki bulu yang berwarna hitam hingga cokelat gelap atau bintik cokelat dengan perut bagian bawah yang berwarna cokelat keputihan.

Hering Ruppell memiliki kepala hingga leher yang ditutupi dengan bulu yang tipis dan berwarna putih.

Hering Ruppell memiliki kerah yang berwarna putih khas di sekitar leher dan kepala.

Hering Ruppell memiliki kepala hingga leher yang botak atau tidak ada bulunya yang merupakan adaptasi penting yaitu sering memasukkan kepalanya ke dalam bangkai ketika makan bahkan bulu bisa menjadi kotor dan berpotensi menyebarkan penyakit. Kepala hingga leher tanpa berbulu tersebut akan mengurangi risiko tersebut agar menjaganya tetap higiensis serta sehat.

Hering Ruppell memiliki paruh yang kuat dan melengkung dirancang sempurna untuk mencabik kulit dan daging yang keras dari bangkai memungkikannya mengakses sumber makanan yang penting tersebut.

Hering Ruppell memiliki hemoglobin special atau khusus yang dapat mengelola asupan oksigen dengan lebih efektif di daerah yang minim oksigen sehingga membantunya tetap bernapas secara normal.

Hering Ruppell memiliki tulang ringan dan berongga yang kuat tetapi ringan meminimalkan berat keseluruhannya bahkan mendukung struktural tanpa menambah beban yang kurang dibutuhkan.

Hering Ruppell memiliki panjang 85 cm – 1 m, berat 7 – 9 kg, dan rentang sayap dengan lebar 2,2 – 2,6 m.

 

Habitat

 


Habitat Hering Ruppell di daerah pegunungan, lereng gunung, hutan, hutan sub-sahara, dataran tinggi, tebing, dan padang rumput.

 

Kebiasaan

Hering Ruppell termasuk hewan yang aktif di siang hari (diurnal).

Hering Ruppell termasuk hewan yang sangat sosial dan mampu membentuk ikatan pasangan monogami bahkan mereka akan berkumpul untuk memakan bangkai dari mamalia darat yang sekarat maupun akan mati.

Hering Ruppell menghabiskan waktu 6 jam setiap harinya dengan terbang di ketinggian untuk mencari makan.

Hering Ruppell mampu terbang 11.278 – 11.300 m sehingga hering ini memegang rekor terbang tertinggi.

Hering Ruppell terbang dengan kecepatan 35 km/jam

Hering Ruppell memiliki indera penciuman dan pneglihatan yang sangat baik agar mampu berburu bangkai dari tempat yang lebih jauh.

Hering Ruppell memanfaatkan suhu panas yang kuat ketika terbang di atas tanah dan mendeteksi makanannya.

Hering Ruppell tidak sepenuhnya bergantung pada mangsa yang dibunuh oleh predator besar.

Hering Ruppell memiliki kemampuan memakan daging busuk dan yang mengandung bakteri berbahaya seperti antraks, botulisme, dan kolera.

 

Makanan

 

Hering Ruppell termasuk hewan pemakan daging (karnivora). Makanannya adalah bangkai kemungkinan beserta tulang, kemungkinan sisa makanan singa, dan hewan yang sudah mati (karena umur tua, sakit, dan kegagalan kelahiran).

 

Fakta Unik

 

Hering Ruppell berperan sangat penting di ekosistem sebagai pembersih alami dan sering disebut sebagai pemulung perkasa dalam mengurangi polusi alam akibat bangkai. Keberadaan hering ini yang memakan bangkai hewan mati membantu mengurangi dan mencegah penyebaran banyak penyakit berbahaya seperti TBC dan rabies sehingga risiko penyebaran bakteri dan virus akibat bangkai dapat diminimalkan. Burung bangkai ini bertindak sebagai sanitasi alami dengan nafsu makannya yang besar membersihkan dan mengurangi risiko penyebaran penyakit.

Hering Ruppell mendaur ulang nutrisi penting kembali ke lingkungan. Ketika memakan bangkai, mereka menguraikan materi organik dan mengembalikan nutrisi ke tanah yang kemudian akan dimanfaatkan oleh tumbuhan hingga hewan lainnya.

Hering Ruppell diberi nama oleh Eduard Ruppel yaitu seorang penjelajah dan ahli biologi dari Jerman.

 

Musim Kawin

 

Musim kawin Hering Ruppell berlangsung selama 13 bulan untuk kopulasi, bersarang, dan akhirnya menetaskan telurnya.

 

Cara Berkembang Biak

 

Hering Ruppell termasuk hewan yang bertelur (ovipar). Mereka mampu mengeluarkan 1 butir telur hering.

 

Status Konservasi

 

Populasi Hering Ruppell menurun lebih tajam dimana total populasinya burung dewasa diperkirakan 22.000 ekor karena kehilangan habitat, perburuan, perdagangan, memakan bangkai yang beracun, kekurangan tersedianya bangkai, penganiayaan, sengatan listrik, rentan tetabrak dengan infrasstruktur buatan manusia (seperti kabel listrik dan turbin angin), dampak pertanian terhadap habitatnya, dan rentan tetabrak oleh pesawat terbang. Keracunan juga menjadi ancaman yang sangat serius yang dimana Hering Ruppell tidak sengaja keracunan saat memakan bangkai hewan yang sudah diobati dengan pestisida dan racun lainnya.

Karena itu, Hering Ruppell termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan status konservasi CR (Critically Endangered).(jef)

Comments

Popular posts from this blog

Mambruk Victoria, Mambruk Endemik Papua Barat

Musang Madu yang Pemberani dan Ganas

Hyena Tutul, Hyena yang Licik dan Cerdas dalam Kelompok