Semut Panda dengan Sengatan yang Lebih Mematikan

Semut Panda merupakan spesies tawon dari famili Mutilidae dan nama Latinnya yaitu Euspinolia militaris.

Semut Panda tersebar di Argentina, Amerika Selatan bagian barat laut hingga Meksiko, Chili, dan Amerika Serikat barat daya.

 

Klasifikasi

 


Berikut klasifikasi Semut Panda

Kingdom: Animalia

Filum: Arthropoda

Kelas: Insecta

Ordo: Hymenoptera

Famili: Mutiliidae

Genus: Esupinolia

Spesies: Euspinolia militaris

 

Ciri-ciri

 


Semut Panda memiliki tubuh dengan warna yang mencolok yaitu berwarna putih beludru dengan bintik-bintik yang berwarna hitam di sekitar matanya seperti panda untuk melindungi diri dari predator karena bersifat aposematik sehingga predator bisa kebingungan atau mengalihkan perhatian yang artinya memperingatkan predator akan sengatan yang kuat dan berbisa bahkan menyakitkan tetapi warna itulah hanya yang dimiliki si betina.

Si jantan memiliki sayap sedangkan si betina tidak memilikinya.

Si betina memiliki sengat atau penyengat yang panjangnya setengah dari panjang tubuh mereka tetapi halus yang berarti menyengat berkali-kali bahkan merupakan ovipositor atau saluran telur.

Semut Panda memiliki kelenjar penyengat dan berbisa mampu memberikan sengatan yang kuat.

Semut Panda memiliki rahang yang kuat.

Semut Panda memiliki kerangka luar yang keras dan sangat kuat untuk mengurangi kehilangan air sekaligus membantunya menyerang sarang bawah tanah dari spesies inangnya.

Semut Panda memiliki sengatan yang sangat menyakitkan dimana sengatannya bisa mematikan  hewan kecil.

Semut Panda memiliki panjang 8 mm.

 

Habitat

 

Habitat Semut Panda di daerah berpasir, gurun pasir, hutan sklerofil, pasir atau kerikil yang ada di wilayah tropis seperti di gurun-gurun dan pesisir yang kering serta gersang.

 

Kebiasaan

 

Semut Panda termasuk hewan yang hidup menyendiri (solitary).

Si jantan termasuk hewan yang aktif di malam hari (nocturnal) hingga awal matahari terbit sedangkan si betina termasuk hewan yang aktif di siang hari (diurnal).

Semut Panda mampu menghasilkan suara dengan nada tinggi atau stridulasi ketika menggosokkan bagian tubuh yaitu kaki atau antenanya bertujuan untuk memperingatkan predator terutama hewan pengerat dan sebagai sinyal kawin. Akan tetapi, suara yang dihasilkan oleh Semut Panda bisa mencapai tingkat ultrasonik meskipun beberapa tawon famili Mutilidae mengeluarkan suara yang sama.  

Semut Panda tidak membuat sarangnya sendiri karena menggunakan sarang dari serangga lain seperti lebah tanah dan tawon.

Semut Panda merupakan tawon parasitoid karena menghasilkan larva yang memakan larva inangnya.

Semut Panda cenderung tinggal di daerah berpasir dimana mereka bisa berburu mangsa dan menemukan sarang milik serangga lain sebagai tempat bertelur.

Semut Panda bisa menyemburkan zat beracun dari tubuhnya untuk melumpuhkan mangsanya seperti serangga kecil dan larva sebelum memakannya.

 

Makanan

 

Semut Panda termasuk hewan pemakan segala (omnivora). Makanannya adalah nektar, serbuk sari, cairan manis lainnya, dan serangga kecil (kemungkinan semut, ulat, dan pupa atau larva).

 

Fakta Unik

 

Semut Panda ditemukan pertama kali di Chili pada tahun 1938.

Semut Panda berperan dalam proses penyerbukan tanaman.

Meskipun penampilannya sangat mirip dan disebut semut, Semut Panda sesungguhnya adalah jenis tawon tanpa sayap.

Semut Panda sering disebut “Pembunuh Sapi” karena sengatannya lebih menyakitkan dan mampu membunuh hewan kecil.     

 

Kawin

 

Semut Panda kawin di udara yaitu si jantan yang memiliki sayap akan mengangkat si betina tanpa bersayap. Selama penerbangan, si jantan mengidentifikasi si betina dan mengangkatnya ke udara untuk kawin. Tetapi belum diketahui secara pasti mereka melakukan hal itu sehingga kemungkinan untuk menghindari predator, menghentikan si jantan lain kawin dengan si betina, atau mencegah betina melarikan diri. Setelah itu, si betina akan pergi ke bawah tanah untuk mencari tempat yang cocok untuk bertelur dan kemudian berkeliaran mencari sarang lebah bumblebee bahkan tawon sosial.

 

Cara Berkembang Biak

 

Semut Panda termasuk hewan yang bertelur (ovipar). Mereka mampu mengeluarkan 2.000 butir telur tawon. Semut Panda menggunakan larva lebah dan tawon lainnya sebagai inang dari larvanya. Si betina akan meletakkan satu telur di setiap larva atau pupa yang ditemukan. Ketika telur menetas, mereka akan masuk ke dalam larva yang merupakan inangnya, tumbuh di dalammnya, memakan jaringan, dan membunuhnya.(jef)

 

Comments

Popular posts from this blog

Mambruk Victoria, Mambruk Endemik Papua Barat

Musang Madu yang Pemberani dan Ganas

Hyena Tutul, Hyena yang Licik dan Cerdas dalam Kelompok