Hering Berjanggut Pemakan Tulang
Hering Berjanggut merupakan spesies hering dari famili Accipitridae dan nama Latinnya yaitu Gypaetus barbatus. Hering Berjanggut disebut juga Lammergeier atau Ossifrage.
Hering Berjanggut tersebar di Hering Berjanggut tersebar di Pegunungan Pyreness, Sierra Nevada, Semenanjung Arab, wilayah Kaukasus, Pegunungan Zagros, Alborz, Afganistan, Pegunungan Altai, bagian utara India, bagian barat dan tengah China, Pegunungan Atlas, dataran tinggi Etiopia, selatan Sudan hingga timur laut Republik Demokratik Kongo, bagian tengah Kenya hingga utara Tanzania.
Klasifikasi
Berikut klasifikasi Hering Berjanggut
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Accipitriformes
Famili : Accipitridae
Subfamili : Gypaetinae
Genus : Gypaetus
Spesies : Gypaetus barbatus
Ciri-ciri
Hering Berjanggut memiliki kepala yang berwarna putih pucat dan kepalanya
tidak botak dengan dahi yang berwarna krem.
Hering Berjanggut memiliki leher yang kuat dan tebal.
Hering Berjanggut memiliki mata yang tajam dikelilingi oleh
lingkaran yang berwarna merah hingga oranye yang mencolok semakin menonjol oleh
sehelai pita bulu yang berwarna hitam legam sepanjang mata, lores, bulu di
bawah dagu, hingga ke paruh sehingga terlihat seperti jenggot.
Hering Berjanggut memiliki asam lambung yang lebih kuat sehingga
sangat cocok untuk pola makanan hering ini kebanyakan berupa tulang belulang
dari hewan mati sehingga membantu hering ini memecahkan rasa
tidak biasanya pada makanan dimana mereka mendekati pH kisaran 1.
Hering Berjanggut memiliki bulu yang berwarna abu-abu gelap, berkarat, hingga keputihan tetapi bulunya yang terang seringkali dibungkus oleh
warna jingga karat karena kebiasaan mandi di tanah kaya zat besi dan mata
air yang mengandung belerang membuat warna putih dada hingga leher hering
ini menjadi merah karat.
Hering Berjanggut memiliki sayap yang panjang dan sempit dengan
ekor yang berbentuk baji.
Hering Berjanggut memiliki cakar yang besar dan kuat untuk
mematahkan tulang dan mendapatkan nutrisi di dalam sumsum tulang.
Hering Berjanggut memiliki panjang 94 cm – 1,2 m, berat 4,5 – 7,8
kg, dan rentang atau lebar kepakan sayap 2,5 – 2,8 m.
Habitat
Habitat Hering Berjanggut di pegunungan, tebing, jurang, ngarai,
dekat padang rumput dataran tinggi, kemungkinan sekitar hutan, dan pinggiran
desa-desa kecil.
Kebiasaan
Hering Berjanggut termasuk hewan yang hidup menyendiri (solitary)
sehingga sangat suka menghabiskan waktunya sendiri.
Hering Berjanggut terbang dengan kecepatan rata-rata 40 – 60
km/jam.
Hering Berjanggut memiliki indera penciuman yang buruk tetapi
pengelihatannya lebih baik.
Hering Berjanggut kenyataannya tidak suka banyak bergerak dan
terbang sebagai burung pemakan bangkai.
Hering Berjanggut mampu menempuh jarak jauh dengan energi minimal
sehingga dapat berkeliling terhadap area yang luas.
Hering Berjanggut mampu menelan maupun mencerna tulang yang
seukuran dengan tulang belakang domba.
Hering
Berjanggut sangat pintar dalam hal memecahkan tulang yang ukurannya terlalu
besar untuk makan secara langsung dimana mereka akan terbang di ketinggian 100 –
150 m dengan membawa tulang ini lalu menjatuhkan tulangnya ke sebuah batu untuk
menghancurkannya menjadi beberapa potongan kecil agar dapat dimakan.
Hering Berjanggut tidak ragu menjatuhkan kura-kura dari langit
agar cangkangnya retak.
Hering Berjanggut ternyata gemar mandi di mata air lumpur yang
kaya zat besi.
Makanan
Hering Berjanggut termasuk hewan pemakan daging (karnivora) dimana
burung ini terspesialisasi memakan tulang belulang hewan mati yang terdiri dari
85 – 90% menu pola makannya. Makanannya adalah tulang, terwelu, reptil seperti
kadal, kura-kura (makanan kesukaan Hering Berjanggut), dan bangkai (terutama
domba, kambing, ibex, dan lain sebagainya meskipun daging bukan incaran hering
ini).
Fakta Unik
Hering Berjanggut berperan sangat penting dalam ekosistem
pegunungan yaitu dengan membersihkan sisa-sisa dari hewan yang sudah mati
karena sebagai salah satu pemakan bangkai yang berfokus pada tulang sehingga memastikan
tidak ada bagian bangkai yang terbuang percuma. Tidak hanya itu, hering ini
mampu mengembalikan mineral ke dalam tanah untuk ekosistme yang lebih sehat
sehingga merupakan bagian integral menjaga keseimbangan ekosistem karena
kebiasaannya memecahkan tulang dari ketinggian.
Hering Berjanggut kemungkinan sering disebut juga dalam bahasa
Jerman yaitu Lammergeier yang artinya “burung nasar domba” karena memiliki
reputasi yang suka menyambar domba dan nama hering ini juga disebut
Ossifrage berarti “pemecah tulang” karena nama ini berasal dari kebiasaannya mengonsumsi
tulang.
Salah satu kebiasaan aneh pada Hering Berjanggut adalah mandi di
kolam dengan endapan besi atau mata air lumpur yang kaya zat besi sehingga
menimbulkan perdebatan diantara peneliti. Beberapa peneliti berpendapat bahwa
perilaku ini adalah memberikan penampilannya yang berwarna oranye cerah dominan
dan simbol status. Namun yang lain juga berpendapat bahwa tujuan perilaku
tersebut adalah untuk membunuh bakteri yang ada di bulu Hering Berjanggut.
Musim Kawin
Musim kawin Hering Berjanggut berlangsung sepanjang tahun di
bagian timur Afrika, selama bulan Mei hingga Januari di bagian selatan Afrika,
selama bulan Desember hingga September di Eurasia, selama bulan November hingga
Juni di India, dan selama bulan Oktober hingga Mei di Ethiopia.
Cara Berkembang Biak
Hering Berjanggut termasuk hewan yang bertelur (ovipar). Mereka
mampu mengeluarkan 1 – 2 butir telur hering.
Status Konservasi
Populasi Hering Berjanggut berada dalam kondisi yang terancam saat
ini namun masih terhitung banyak dan tetap terjadi penurunan setiap tahun
dimana jumlah individu dewasa berkisar 1.675 – 6.700 ekor. Hal ini disebabkan
karena perburuan ilegal, keracunan bangkai yang tercemar oleh racun, kehilangan
habitat, deforestasi di wilayah pegunungan, pembangunan infrasstruktur, dan
perubahan iklim.
Karena
itu, Hering Berjanggut termasuk hewan dalam daftar
di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan
status konservasi NT (Near Threatened).(jef)
Comments
Post a Comment