Laba-laba Pemburu Raksasa yang Terbesar

Laba-laba Pemburu Raksasa merupakan spesies laba-laba dari famili Sparassidae dan nama Latinnya yaitu Heteropoda maxima.

Laba-laba Pemburu Raksasa tersebar di Laos.

 

Klasifikasi

 


Berikut klasifikasi Laba-laba Pemburu Raksasa

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Class : Arachnida

Ordo : Araneae

Subordo : Araneomoprahe

Famili : Sparassidae

Genus : Heteropoda

Spesies : Heteropoda maxima

 

Ciri-ciri

 

Laba-laba Pemburu Raksasa memiliki kaki yang sangat panjang dikenali dari orientasi kakinya yang bengkok dan terentang ke samping seperti kepiting.

Si jantan memiliki kaki yang lebih panjang meskipun si betina memiliki ukuran tubuh yang berukuran lebih besar.

Laba-laba Pemburu Raksasa memiliki tubuh yang sangat pipih dan lebar.

Laba-laba Pemburu Raksasa memiliki bagian belakang tubuh yang berwarna cokelat kekuningan dengan bintik-bintik yang berwarna gelap yang tidak teratur.

Laba-laba Pemburu Raksasa memiliki bagian depan tubuh yang membulat dengan abdomen yang cukup memanjang.

Laba-laba Pemburu Raksasa memiliki rambut halus yang menyelimuti tubuhnya dari kepala hingga kaki.

Laba-laba Pemburu Raksasa memiliki panjang 4,6 – 5 cm dan rentang kaki 30 – 31 cm sebesar piring makan.

 

Habitat

 


Habitat Laba-laba Pemburu Raksasa di dalam gua.

 

Kebiasaan

 

Sebagian besar Laba-laba Pemburu termasuk hewan yang hidup menyendiri (solitary) tetapi ada beberapa jenis yang hidup dalam kelompok besar bersama ibu dan saudara-saudaranya hingga beberapa bulan.

Laba-laba Pemburu Raksasa sangat memilih melarikan diri dibandingkan menyerang manusia.

Laba-laba Pemburu Raksasa lebih suka mengejar mangsa langsung dibandingkan laba-laba lainnya yang lebih suka menggunakan jaring untuk menangkap mangsa sehingga membuat laba-laba ini menjadi pemburu yang efektif di gua.

Laba-laba Pemburu Raksasa aktif memburu atau mencari mangsa.

Laba-laba Pemburu Raksasa berlari dengan kecepatan 1 meter per detik atau 1 m/s sehingag bergerak dengan sangat cepat membantunya berburu mangsa.

Laba-laba Pemburu Raksasa mengejar mangsa dengan menggigit dengan mulut yang kuat atau chelicerae dan menyuntikkan racun mematikan dari kelenjar di dalam tubuhnya yang mampu melumpuhkan mangsa setelah itu memakannya.

Laba-laba Pemburu Raksasa tidak berbahaya bagi manusia meskipun ukuran tubuhnya besar.

 

Makanan

 

Laba-laba Pemburu Raksasa termasuk hewan pemakan daging (karnivora). Makanannya adalah kecoa, laba-laba lain, hama serangga domestik, serangga pengganggu dan beberapa hewan yang lebih kecil dari tubuhnya.

 

Fakta Unik

 

Laba-laba Pemburu Raksasa ditemukan pertama ditemukan oleh seorang ahli laba-laba bernama Peter Jäger di Laos pada tahun 2001.

Jika menggigit, gigitan Laba-laba Pemburu Raksasa biasanya hanya menyebabkan bengkak ringan dan sakit kepala sehingga tidak menyebabkan sesuatu yang serius meskipun berbisa dan gigitannya tidak menyakitkan bagi manusia.

 

Kawin

 

Ritual kawin Laba-laba Pemburu Raksasa bisa berlangsung selama beberapa jam yang melibatkan belaian panjang dan demonstratik menarik lainnya. Si jantan akan menempelkan pedipalpus (perlengkap mirip antena di dekat mulut) ke batang pohon sebelum memasukkannya ke si betina untuk membuahi telur. Mereka saling menyentuh dan menunjukkan rasa suka selama beberapa jam.

 

Cara Berkembang Biak

 

Laba-laba Pemburu Raksasa termasuk hewan yang bertelur (ovipar). Mereka mampu mengeluarkan 200 butir telur laba-laba. Setelah kawin, Laba-laba Pemburu Raksasa akan bertelur dimana telur-telurnya akan dibungkus di sebuah wadah yang terbuat dari jaring atau kantung sutra yang berbentuk oval dan si betina akan meletakannya di bawah batu, di dalam lubang, dan di bawah kayu bahkan membawa wadah atau kantung tersebut bersamanya. Si betina akan menjaga telur-telurnya selama 3 minggu sehingga tidak akan makan dan menjadi bersifat lebih agresif bahkan bisa membawa kantung telurnya di bawah tubuhnya selama beberapa minggu. Pada saat melahirkan, kemungkinan induknya merobek kantung telur untuk membantu anak-anaknya muncul. Setelah anak-anak menetas, mereka tetap bersama dengan induknya hingga cukup besar untuk hidup sendiri.(jef)

Comments

Popular posts from this blog

Mambruk Victoria, Mambruk Endemik Papua Barat

Musang Madu yang Pemberani dan Ganas

Hyena Tutul, Hyena yang Licik dan Cerdas dalam Kelompok