Biwara Sang Arsitek Bendungan Ekosistem
Biwara merupakan mamalia pengerat dari famili Castoridae dan nama Latinnya yaitu Castor canadanensis dan Castor fiber.
Ada 2 spesies Biwara yang masih ada hingga sekarang ini yaitu Biwara
Amerika Utara (Castor canadanensis) dan Biwara Eurasia (Castor fiber).
Biwara tersebar di Amerika Serikat, Kanada, Meksiko Utara, Eropa
Utara, dan Asia Utara.
Klasifikasi
Berikut klasifikasi Biwara
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mamalia
Ordo: Rodentia
Famili: Castoridae
Genus: Castor
Spesies: Castor
canadanensis, Castor fiber
Ciri-ciri
Biwara memiliki kacamata renang berupa kelopak mata transparan
membantunya mampu melihat ketika di dalam air.
Biwara memiliki ekor yang panjang, pipih, berwarna hitam, dan
bersisik digunakan untuk berenang di air, menampar air, memberi sinyal bahaya,
maupun sebagai alat keseimbangan ketika berada di darat.
Biwara memiliki tubuh yang licin, gemuk, dan pendek dengan bulu
yang tebal, berminyak secara alami tahan air, dan berwarna cokelat, kemerahan,
abu-abu, cokelat kehitaman, hingga cokelat tua.
Biwara memiliki gigi seri tengah yang besar, kuat, dan terus
tumbuh sepanjang hidup untuk memotong batang pohon dengan mudah sehingga
potongan-potongan yang telah dieksekusi akan disusun sedemikian rupa mirip
bendungan. Giginya berwarna oranye karena kemunculnya lapisan email pelindung
gigi yang kaya zat besi.
Biwara memiliki paru-paru yang besar memungkinkannya tetap berada
di dalam air dalam waktu yang lama.
Biwara memiliki kepala yang besar dengan otot pengunyah yang kuat.
Biwara memiliki 1 gigi geraham depan dan 3 geraham di keempat sisi
rahang.
Biwara memiliki kaki depan yang bercakar dan sangat cekatan
memungkinkannya menggenggam bahkan memanipulasi makanan maupun objek dan
menggali dengan kaki belakang yang digunakan untuk berenang.
Biwara memiliki panjang 70 cm – 1,3 m dan berat 20 – 35 kg. Biwara
merupakan mamalia pengerat terbesar kedua setelah Kapibara.
Habitat
Habitat Biwara di lingkungan dengan hutan jenis konifera, padang
rumput yang memiliki iklim sedang dengan aliran air mengalir di sekitarnya,
daerah perairan yang basah, daerah berhutan, pegunungan Alpen, dan ekosistem
air tawar (sungai, danau, dan kolam).
Kebiasaan
Biwara termasuk hewan yang hidup dalam kelompok dengan sosial
dimana satu sarang umumnya ditempati oleh beberapa pasangan Biwara dan
anak-anaknya.
Biwara termasuk hewan yang aktif di malam hari (nocturnal) bahkan
senja (krepuskular) dan menghabiskan waktunya dengn makan dan bekerja.
Ketika musim dingin, Biwara masih bisa berenang untuk mencari
tumbuh-tumbuhan dan memakannya.
Biwara lebih aktif di musim dingin.
Biwara mampu menahan napas selama 6 – 8 menit di dalam air dan
berenang hingga 15 menit di dalam air dimana berenang dengan kecepatan 8 – 10
km/jam.
Biwara merupakan hewan yang setia dan hanya memiliki satu pasangan
seumur hidup.
Biwara sering menggerogoti kayu di sekitar area sungai
dengan tujuan supaya giginya tidak tumbuh terlalu panjang dan harus menggunakan
giginya untuk mengunyah setiap saat.
Biwara menggunakan kekuatan gigi agar mampu merobohkan pohon yang
setinggi 2,5 m hanya dalam waktu 5 menit.
Biwara membangun sendiri di habitatnya yaitu membangun bendungan
kedap air dari anyaman ranting, alang-alang, dahan, dan pohon muda dimana
mamalia pengerat ini biasanya biasanya membentuk bendungan di sungai untuk
menghentikan aliran sungai agar bisa dijadikan sebagai tempat tinggal mereka. Kemudian
bendungan ini akan membentuk kolam yang membantu untuk mengurangi erosi sungai.
Tempat tinggal mamalia pengerat tersebut dibangun menyerupai pondokan bahkan
mirip kubah dengan ranting dan lumpur dilengkapi dengan pintu masuk di dalam
air. Beberapa hewan kecil menikmati adanya habitat baru tersebut seperti ikan
kecil. Biwara menggunakan rumah terlindung tersebut untuk menjaganya dari
predator.
Biwara memanfaatkan danau, sungai, atau rawa untuk dijadikan
sebagai tempat tinggal dengan cara membendung aliran air dan memiliki sarang
lain yang digunakan untuk mengeringkan diri setelah menyelam selain rumah
bendungan.
Makanan
Biwara termasuk (herbivora). Makanannya adalah daun, tumbuhan air,
ranting, akar, kulit kayu atau lapisan kayu yang lunak di bawahnya, teki-tekian,dan
kayu (pohon poplar, willow, birch, marble, atau cherry).
Fakta Unik
Bendungan terbesar yang pernah dibuat oleh Biwara berada di Taman
Nasional Wood Buffalo Alberta, Kanada. Bendungan tersebut membentang sebesar
850 m.
Biwara adalah hewan yang membangun bangunan atau bendungan di
sarangnya yang tentunya akan memiliki dampak yang baik bagi ekosistem sehingga
rodentai tersebut merupakan hewan penjaga ekosistem. Bendungan tersebut bisa
menampung air sehingga digunakan sebagai tempat menampung air ketika kemarau
atau kekeringan. Bendungan milik Biwara juga mampu membantu mengurangi erosi
tanah dan menahan sedimen sehingga bisa menyaring polutan seperti logam berat,
pestisida, dan pupuk. Hal inilah yang bisa meningkatkan kualitas air di hilir
yang digunakan oleh manusia dan beberapa spesies lainnya. Dengan keahliannya
membangun bendungan, Biwara memegang peran penting atas keberlangsungan
ekosistem di alam liar sehingga ekosistem lahan basah yang diciptakannya
menjadi hunian bagi ikan, mamalia lain, burung, amfibi, serangga, dan hewan
lain.
Dalam kebudayaan manusia, Biwara merupakan hewan nasional negara
Kanada dan merupakan simbol ketekunan.
Biwara dalam bahasa Inggris yaitu Beaver dimana istilah
tersebut berasal dari kata dalam bahasa Inggris Kuno yaitu beofor atau befor.
Dalam bahasa Indonesianya, Biwara sering disebut dengan nama yang salah, yaitu
Berang-berang. Istilah kata “Berang-berang” yang sesungguhnya mengarah ke
mamalia karnivora yang tergolong ke dalam subfamili dan dalam bahasa Inggrisnya
disebut Otter.
Musim Kawin
Musim kawin Biwara berlangsung selama bulan awal Januari hingga akhir
Februari. Periode atau musim kawin Biwara Amerika Utara berlangsung selama
musim dingin di wilayah Utara antara bulan Januari hingga Maret dan akhir musim
gugur di wilayah selatan antara bulan November hingga Desember.
Cara Berkembang Biak
Biwara termasuk hewan yang melahirkan (vivipar). Mereka mampu
melahirkan 1 – 6 ekor bayi Biwara.
Status Konservasi
Populasi Biwara kini dinyatakan aman dan terhindar dari ancaman
kepunahan sehingga kembali meningkat. Biwara pernah diburu hingga keberadaannya
hampir dinyatakan punah karena kulit, castor, dan daging mereka yang dihargai
cukup tinggi. Castor Biwara merupakan salah satu bahan yang digunakan untuk
pembuatan obat-obatan, bahan makanan, dan parfum.
Karena itu, 2 spesies dari Biwara termasuk hewan dalam daftar
di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan
status konservasi LC (Least Concern).(jef)
Comments
Post a Comment