Kobra India yang Paling Beracun

Kobra India merupakan spesies ular kobra dari famili Elapidae dan nama Latinnya yaitu Naja naja. Kobra India sering disebut juga dengan Ular Sendok India dan dalam bahasa Inggrisnya yaitu Indian Cobra, Spectacled Cobra, atau Asian Cobra.

Kobra India tersebar di Pakistan, Sri Lanka, Bangladesh, Nepal, Bhutan, Myanmar, dan India (hampir seluruh daerah termasuk Madhya Paresh, Assam, Tamil Nadu, Punjab, Maharashtra, Kerala, dan Gujarat).

 

Klasifikasi

 


Beriku klasifikasi Kobra India

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Reptilia

Ordo: Squamata

Subordo: Serpentes

Famili: Elapidae

Genus: Naja

Spesies: Naja naja

 

Ciri-ciri

 

Kobra India memiliki pola unik yang khas atau spektakuler seperti kacamata yaitu pola dua lingkaran gelap yang terhubung oleh garis.

Kobra India memiliki tubuh yang sangat besar, ramping, dan berwarna variasi mulai dari abu-abu, kuning, cokelat, cokelat muda, kemerahan, hingga hitam dengan tudung yang lebih besar sehingga bisa dibedakan dengan ular kobra lainnya.

Kobra India memiliki kepala yang besar.

Kobra India memiliki rahang yang terdiri dari dari dua tulang yang terpisah yang hanya melekat pada tengkorak atau kepalanya.

Seperti keluarga ular Elapidae, Kobra India memiliki taring yang berongga yang menempel di rahang atas dan bagian depan mulutnya tetapi tidak bisa ditarik masuk ke dalam mulutnya.

Kobra India memiliki panjang 1,5 – 2,2 m dan berat 2 – 3 kg.

 

Habitat

 

Habitat Kobra India di hutan lebat, hutan terbuka, hutan hujan tropis, padang rumput, medan berbatu, lahan basah, ladang tumbuhan, daerah pertanian, dan pemukiman manusia.

 

Kebiasaan

 


Kobra India termasuk hewan yang aktif di siang hari (durnal).

Kobra India termasuk hewan yang hidup menyendiri (solitary).

Ketika merasa terancam, Kobra India akan berdiri dengan mengangkat sepertiga bagian depan tubuhnya lalu memipihkan leher hingga membentuk tudung atau seperti sendok yang kahs.

Kobra India memiliki indra penciuman yang tajam untuk mendeteksi mangsa.

Kobra India memiliki cara berburu yang unik yaitu menyergap, menggigit, dan memasukkan bisa ke dalam tubuh mangsanya menggunakan taring yang berbisa lalu melepaskan mangsanya hingga bisanya bekerja. Setelah mangsa terkena bisa, Kobra India akan menunggu hingga mangsany lumpuh, lemah, atau mati kemudian kobra ini akan menghampiri dan menyantap mangsanya bulat-bulat.

Kobra India mampu memakan mangsa yang berukuran sama dengan kepalanya.

Kobra India mampu bertahan hingga sebulan tanpa makan karena ukuran makanan yang mereka telan lumayan besar.

 

Makanan

 

Kobra India termasuk hewan pemakan daging (karnivora). Makanannya adalah tikus, burung, katak, ular kecil, serangga, dan kadal.  

 

Fakta Unik

 

Racun Kobra India tersusun dari neurotoksin postpinatik dan kardiotoksin. Jika dikombinasikan, racun tersebut dapat menyerang jantung, paru-paru, sistem saraf, dan sistem musculoskeletal korbannya. Jika tidak diobati racun kobra tersebut menyebabkan 30% kematian.

Kobra India berperan penting dalam menjaga keseimbangan alam sebagai pemangsa puncak yaitu membantu mengendalikan populasi hewan-hewan kecil terutama tikus di habitatnya.

Kobra India sangat terkenal dalam mitologi dan kultur India. Kobra India digemari oleh pementas tarian ular di India dimana ular ini berhubungan erat dengan budaya India. Kobra India sering terlihat dalam pertunjukkan tarian ular dari India yang populer sehingga ular tersebut tampak menari mengikuti alunan musik yang dimainkan sang pawang. Kobra India sangat dihormati oleh umat Hindu dan disembah dalam Festival Hindu Nag Panchami.

 

Cara Berkembang Biak

 

Kobra India termasuk hewan yang bertelur (ovipar). Mereka mampu mengeluarkan 10 – 30 butir telur kobra.

 

Status Konservasi

 

Populasi Kobra India tidak dianggap terancam punah tetapi sekarang dilindungi di India. Dulu, Kobra India diburu karena tanda yang khas pada tudungnya untuk produksi beberapa barang dari kulit.

Karena itu Kobra India termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan status konservasi LC (Least Concern) dan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) Apendiks II.(jef)

Comments

Popular posts from this blog

Mambruk Victoria, Mambruk Endemik Papua Barat

Musang Madu yang Pemberani dan Ganas

Hyena Tutul, Hyena yang Licik dan Cerdas dalam Kelompok