Gajah Semak Afrika, Terbesar di Dunia

Gajah Semak Afrika merupakan spesies gajah dari famili Elephantidae dan nama Latinnya yaitu Loxodonta africana. Gajah ini biasa disebut Gajah Sabana Afrika.

Gajah ini tersebar di Afrika Tengah dan Selatan.

Klasifikasi

Berikut klasifikasi Gajah Semak Afrika

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Proboscidea
Famili : Elephantidae
Genus : Loxodonta
Spesies : Loxodonta africana

Ciri – Ciri

Gajah Semak Afrika memiliki gading yang melengkung dan panjang yang berukuran 350 cm.

Telinga mereka berbentuk segitiga dan dikepakan agar tidak kepanasan.

Mereka juga memiliki gigi geraham dengan panjang 30 cm dan berat 6 kg. Jika gigi geraham di depan patah atau rusak, gigi belakang akan bergeser ke depan untuk menggantikan gigi yang baru.

Gajah Semak Afrika merupakan gajah terbesar di dunia. Mereka memiliki panjang tubuh 600 - 700 m, tinggi 4 m, dan beratnya 2.000 - 6.100 kg.

Habitat

Gajah Semak Afrika berhabitat di padang rumput, savana, dan hutan hujan.

Kebiasaan

Gajah Semak Afrika termasuk hewan yang sosial. Mereka termasuk hewan yang cerdas dan emosional.

Gajah Semak Afrika juga termasuk hewan yang hidup berkelompok. Satu kelompok bisa mencapai 10 ekor gajah bahkan lebih.

Mereka sangat peduli terhadap anak – anaknya dan berduka jika ada satu anggota mereka yang mati.

Mereka menggunakan belalainya untuk bertarung dan melindungi diri dari musuh.

Kawanan gajah yang anggotanya dominan betina dan jantan disebut Bull.

Makanan

Gajah Semak Afrika termasuk hewan pemakan tumbuhan (herbivora).

Makanannya yaitu dedaunan, semak – semak, rumput – rumputan, dan buah – buahan.

Cara Berkembang Biak

Gajah Semak Afrika termasuk hewan yang memamah biak (vivipar).

Mereka mampu melahirkan 1 hingga 2 ekor bayi gajah.

Status Konservasi

Populasi Gajah Semak Afrika menurun karena hilangnya habitat aslinya dan diburu untuk diambil gadingnya.

Karena itu, Gajah Semak Afrika termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan status konservasi VU (Vulnerable) dan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) Apendiks I dan II.(jef)

Comments