Gajah Sumatera, Gajah Asia Endemik Indonesia

Gajah Sumatra merupakan spesies Gajah Asia dari famili Elephantidae dan nama Latinnya yaitu Elephas maximus sumatranus.

Gajah ini tersebar di Indonesia, tepatnya di wilayah Sumatra (Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatra Utara, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, dan Lampung).

Klasifikasi

Berikut klasifikasi Gajah Sumatera

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Proboscidea
Famili : Elephantidae
Genus : Elephas
Spesies : Elephas maximus
Subspecies : Elephas maximus sumatranus

Ciri – Ciri

Tubuh Gajah Sumatera berwarna abu – abu lebih terang dengan cukup banyak bintik – bintik yang tidak berpigmen.

Tubuh mereka terdapat bulu – bulu yang kasar.

Mereka memiliki telinga yang kecil, lebar, dan berbentuk segitiga untuk menurunkan suhu dan meningkatkan pendengaran.

Pada bagian kepala, terdapat tonjolan kecil.

Gajah Sumatera memiliki belalai dengan jumlah jaringan otot ±4.000 buah.

Si jantan mempunyai gading dengan panjang 20 – 30 cm. Sedangkan betina mempunyai gading pendek yang tersembunyi di belalainya.

   Jantan

    Betina

Si jantan memiliki berat 5.000 kg dan tinggi 320 cm. Sedangkan si betina memiliki berat 3.700 kg dan tinggi 240 cm.

Habitat

Gajah Sumatera berhabitat di hutan dataran rendah dengan tinggi <300 meter di atas permukaan laut (dpl).

Mereka juga sering ditemukan di dataran tinggi, kawasan rawa – rawa, dan hutan gambut.

Kebiasaan

Gajah Sumatera termasuk hewan yang aktif di malam hari (nocturnal) untuk menghindari kontak dengan manusia.

Mereka biasanya menghabiskan 200 – 300 kg makanan dan 20 - 50 liter air perhari untuk menunjang pencernaannya.

Gajah Sumatera hidup berkelompok dengan jumlah kawanan sebanyak 20 – 35 ekor yang didominasi oleh betina dewasa.

Si jantan dewasa hidup menyendiri (solitary) karena tidak bisa berkelana.

Gajah Sumatera termasuk hewan yang sosial dalam kelompoknya untuk menjaga kelangsungan hidupnya. 

Gajah Sumatera mampu mengeluarkan suara subsonik yang bisa didengar dengan jarak 5 km. 

Mereka biasanya berkubang di dalam lumpur pada siang dan sore hari untuk melindungi dari gigitan serangga. 

Mereka bisa tidur dengan cara berbaring miring pada lapisan rumput lembut pada siang hari, sedangkan di bawah pohon pada siang hari. 

Gajah Sumatera merupakan mamalia darat tercerdas. 

Makanan

Gajah Sumatera termasuk hewan pemakan tumbuhan (herbivora).

Makanannya yaitu kulit kayu, dedaunan, rumput, rotan, akar, ranting, dan tumbuhan budidaya.

Cara Berkembang Biak

Gajah Sumatera termasuk hewan memamah biak (vivipar).

Mereka mampu melahirkan sebanyak 1 – 2 ekor bayi gajah.

Status Konservasi

Populasi Gajah Sumatera menurun karena penebangan hutan dan habitatnya dijadikan lahan terbuka. Mereka juga diburu secara liar oleh manusia untuk diambil gadingnya.

Karena itu, Gajah Sumatera termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan status konservasi CR (Critically Endangered) dan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) Apendiks I.(jef)

Comments