Hering Raja yang Langka

Hering Raja merupakan spesies burung hering dari famili Cathartidae dan nama Latinnya yaitu Sarcoramphus papa

Hering Raja tersebar di Meksiko dan Argentina. 

Klasifikasi

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Cathartiformes
Famili : Cathartidae
Genus : Sarcoramphus 
Spesies : Sarcoramphus papa

Ciri - Ciri

Tubuh Hering Raja berwarna putih dengan bulu warna hitam atau abu - abu di bagian punggung, leher, sayap, dan ekor. 

Kepala dan leher mereka botak. Warna kulit leher dan kepala berwarna kuning, orange, biru, ungu, dan merah. 

Mereka memiliki paruh yang tebal dan kuat dengan gelambir kuning. Paruhnya bengkok, runcing, dan sisinya tajam. Paruh ini digunakan untuk mengoyak dan membuat potongan pertama bangkai yang masih baru. 

Hering Raja memiliki sayap yang lebar.

Mereka juga memiliki ekor pendek, lebar, dan berbentuk persegi. 

Mereka tidak memiliki bulu di sekitar matanya.

Matanya berwarna kuning dengan memiliki pandangan yang tajam. 

Hering Raja memiliki kaki berwarna abu-abu dengan cakar yang panjang dan tebal. 

Mereka juga memiliki tengkorak dan tempurung otak terbesar. 

Mereka memiiliki sedikit bulu pada kepala dan lehernya sebagai adaptasi untuk menjaga kebersihan.

Meskipun ada bulu hitam di kepalanya, mereka akan mengurangi jumlah bulunya untuk mencegah adanya bakteri dari bangkai yang dimakannya agar tidak merusak bulu - bulu di leher dan melindungi kulitnya tidak terkena efek sterilisasi sinar matahari. 

Mereka memiliki lidah yang berbentuk parutan untuk menarik daging dari tulang. 

Hering Raja memiliki panjang 67 – 80 cm, sayap 120 – 170 cm, dan berat 3 – 4 kg. 

Habitat

Habitat di hutan Monteverde. Mereka biasanya mendiami hutan hujan tropis dataran rendah, sabana atau padang rumput yang dekat dengan hutan.

Mereka juga dapat ditemukan di hutan rawa – rawa dan hutan hujan Amazon. 

Kebiasaan

Hering Raja pandai melayang dan terkadang membumbung tinggi selama berjam – jam tanpa mengepakkan sayapnya.

Saat terbang, mereka membentangkan sayapnya dengan posisi mendatar dan ujung yang agak tinggi. 

Mereka juga suka bertengger di atas pohon.

Hering Raja tidak memiliki kebiasaan untuk bermigrasi dan hidup menyendiri (solitary).

Mereka hanya berkumpul dalam kelompok kecil di tempat bangkai berada. 

Mereka juga biasanya membuang kotoran di kaki untuk menurunkan suhu tubuhnya (urohidrosis). 

Hering Raja termasuk burung yang tidak agresif. Mereka biasanya memilih mundur daripada bertarung.

Mereka biasanya mengeluarkan suara serak rendah saat perkawinan atau suara gertakan saat terancam.

Setelah mendapatkan bangkai, mereka akan mengusir burung hering lain karena ukuran yang besar dan paruh yang kuat.

Ketika ada Kondor Andes, Hering Raja biasanya memilih untuk mundur dan mengalah.

Makanan

Hering Raja termasuk hewan pemakan bangkai.

Makanannya yaitu daging bangkai, ikan yang terdampar di sungai, dan kadal mati.

Musim Kawin

Musim kawin Hering Raja berlangsung sepanjang tahun pada musim kemarau.

Cara Berkembang Biak

Hering Raja termasuk hewan bertelur (ovipar).

Mereka mampu mengeluarkan 1 butir telur hering.

Status Konservasi 

Populasi Hering Raja menurun karena rusaknya habitat aslinya dan perburuan secara liar.

Hering Raja termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan status konservasi LC (Least Concern) dan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) Apendiks III.(jef)

Comments