Paus Orca, Predator Puncak

Paus Pembunuh merupakan spesies paus dari famili Delphinidae dan nama Latinnya yaitu Orcinus orca. Paus pembunuh juga disebut Paus Orca.

Paus Orca tersebar di lautan di seluruh dunia. 

Klasifikasi

Berikut klasifikasi Paus Orca

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Cetacea
Famili : Delphinidae
Genus : Orcinus
Spesies : Orcinus orca

Ciri – Ciri

Tubuh Paus Orca berwarna hitam dengan bagian bawah berwarna putih. Bercak putih seperti bulatan berada di dekat kedua matanya.

Mereka juga memiliki deretan gigi tajam di setiap mulutnya.

Paus Orca memiliki sirip punggung sepanjang 180 cm berbentuk segitiga.

Paus Orca memiliki panjang tubuh 980 – 1000 cm dan berat 5.400 – 7.200 kg.

Habitat

Paus Orca berhabitat di lautan luas. 

Kebiasaan

Paus Orca termasuk predator puncak, sehingga tidak ada yang bisa memangsa mereka.

Mereka hidup berkelompok untuk mencari makanan.

Mereka jarang menyerang manusia.

Paus Orca dapat berkomunikasi dengan satu sama lain dan saling membantu.

Komunikasi mereka tersebut berupa siulan. Siulan tersebut sebagai komunikasi jarak dekat atau tersendiri.

Paus Orca memiliki indera pendengaran dan penglihatan yang baik.

Paus Orca juga merupakan hewan tercerdas dengan tingkat keberhasilan cara berburu tertinggi.

Paus Orca juga mampu berenang dengan kecepatan 56 km/jam.

Makanan

Paus Orca termasuk hewan pemakan daging (karnivora).

Makanannya yaitu ikan, anjing laut, singa laut, gurita, cumi – cumi, lumba – lumba, bayi paus, paus dewasa, berang - berang laut, dan hiu putih. 

Musim Kawin

Musim kawin Paus Orca terjadi kapan saja sepanjang tahunnya.

Namun musim kawin mereka paling sering berlangsung pada musim panas.

Cara Berkembang Biak

Paus Orca termasuk hewan memamah biak (vivipar).

Mereka mampu melahirkan 1 ekor bayi paus.

Status Konservasi




Populasi Paus Orca menurun karena menipisnya jumlah mangsa, hilangnya habitat aslinya, polusi, dan konflik perikanan manusia.

Karena itu Paus Orca termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan status konservasi DD (Data Deficient) dan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) Apendiks II.(jef)

Comments