- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
Singa Asia merupakan spesies singa dari famili Felidae dan nama Latinnya yaitu Panthera leo persica. Singa Asia sering disebut juga dengan Singa India dan Persia.
Singa Asia tersebar di hutan Gir di Gujarat, India. Selain
itu, Singa Asia juga tersebar di daerah
Mediterania hingga melewati sebagian besar Asia Selatan. Seiring berjalannya
waktu, habitat Singa Asia terkikis hingga
hanya tersisa satu lokasi saja di dunia.
Klasifikasi
Berikut klasifikasi Singa Asia
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Carnivora
Famili : Felidae
Genus : Panthera
Spesies : Panthera leo
Subspesies : Panthera leo persica
Ciri - Ciri
Si jantan memiliki surai yang sangat pendek dengan telinga
yang terlihat. Surai si jantan berwarna gelap dan kurang berkembang.
Singa Asia memiliki jambul bulu yang lebih menonjol di siku
dan ekor.
Singa Asia memiliki lipatan kulit yang membujur di bawah
perut sebagai ciri khas yang unik.
Tengkorak Singa Asia memiliki fitur foramina infraorbital
bercabang yang mengacu pada lubang kecil di tengkorak. Ini memungkinkan
pembuluh darah dan saraf bisa melewati mata.
Singa Asia memiliki cakar yang bisa ditarik masuk dan
memiliki gigi yang tajam.
Warna bulu Singa Asia beragam dari abu-abu kebiruan dengan
sentuhan keperakan sesekali hingga coklat kemerahan yang ditutupi dengan
bintik-bintik hitam.
Singa Asia sedikit lebih kecil daripada Singa Afrika karena
Singa Asia memiliki panjang 1-2 m, tinggi 1,1 m, dan berat 110-190 kg. Si
jantan memiliki berat 160-196 kg dan panjangnya 3 m sedangkan si betina
memiliki berat 110-120 kg dan panjangnya 2 m.
Habitat
Habitat Singa Asia salah satunya di Suaka Margasatwa Gujarat
Barat dan hutan gugur kering di Taman Nasional Gir.
Kebiasaan
Singa Asia termasuk hewan yang aktif di malam hari
(nocturnal) untuk berburu mangsa.
Singa Asia berkumpul dalam unit sosial kecil (pride) yang
berisi hanya 2 ekor si berina dewasa tetapi yang dicatat adalah hanya 5 ekor si
betina. Si jantan hidup menyendiri (solitary) dan bergaul dengan kawanan untuk
kawin dan perburuan besar.
Jika si jantan tua tidak bisa lagi berburu dan bertarung dengan
si jangan muda dari kawanan lain, maka si jantan tua dikeluarkan dari kawanan.
Singa Asia menghabiskan 20 jam sehari untuk istirahat dan
tidur.
Singa Asia lebih suka berburu mangsa yang lebih kecil.
Bagian terbesar dari mangsa selalu diberikan kepada si
jantan, sementara di betina hanya memakan sisanya.
Si betina sangat mengabdi kepada kawanan dan hanya
meninggalkan kawanan dalam keadaan yang ekstrem seperti tidak ada mangsa yang
ditangkap dan diberikan kepada anak-anaknya.
Makanan
Singa Asia termasuk hewan pemakan daging (karnivora).
Makanan adalah rusa totol (rusa chital), babi hutan, kerbau, dan antelope.
Musim Kawin
Musim kawin Singa Asia berlangsung sepanjang tahun.
Cara Berkembang Biak
Singa Asia termasuk hewan yang memamah biak (vivipar).
Mereka mampu melahirkan 1-6 ekor bayi singa.
Status Konservasi
Populasi Singa Asia menurun karena perburuan liar, epidemi,
dan kebakaran hutan. Populasi Singa Asia di alam liar sekarang kurang lebih 500
individu.
Karena itu, Singa Asia termasuk hewan dalam daftar di IUCN
(International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan status
konservasi EN (Endangered) dan CITES (Convention on International Trade in
Endangered Species) Apendiks I.(jef)
Comments
Post a Comment