Rangkong Papan di Asia Tenggara yang Besar

Rangkong Papan merupakan spesies rangkong dari famili Bucerotidae dan nama Latinnya yaitu Buceros bicornis. Rangkong Papan sering disebut juga dengan bahasa Inggrisnya yaitu Great Hornbill.

Rangkong Papan tersebar di India, RRC (Republik Rakyat Cina), Indocina, Thailand, Nepal, Bhutan, Singapura (populasi kecil), Semenanjung Malaysia, dan Sumatera.

 

Klasifikasi

 


Berikut klasifikasi Rangkong Papan

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Bucerotiformes

Famili : Bucerotidae

Genus : Buceros

Spesies : Buceros bicornis

 

Ciri-ciri

 


Rangkong Papan memiliki tanduk besar yang berwarna kuning-hitam, panjang sepertiga dari panjang tubuhnya, dan terbuat dari kreatin di atas paruhnya.

Rangkong Papan memiliki paruh yang besar dan berwarna kuning.

Rangkong Papan memiliki sayap yang berwarna hitam dan putih dalam bentuk yang kontras.

Rangkong Papan memiliki wajah yang berwana hitam dengan bulu yang berwana kuning kecokelatan pada lehernya.

Rangkong Papan memiliki bulu yang berwarna hitam pada tubuhnya dan perutnya yang berwarna putih.

Rangkong Papan memiliki bulu ekor yang berwarna putih ditambah dengan garis tengah yang berwarna hitam. 

Si jantan memiliki mata yang berwarna merah sedangkan si betina memiliki mata yang berwarna biru.

Rangkong Papan memiliki panjang 120 – 160 cm, lebar sayap 152 cm, dan berat 3 – 4 kg.

 

Habitat

 

Habitat Rangkong Papan di hutan-hutan tropis dengan kanopi rapat dan hutan lebat yang lembap di area perbukitan.

 

Kebiasaan

 


Rangkong Papan termasuk hewan yang aktif di siang hari (diurnal).

Rangkong Papan termasuk hewan yang hidup berkelompok dalam kawanan yang terdiri dari 2 – 40 ekor bahkan terlihat dalam kelompok kecil dan kemungkinan dalam kelompok besar (jika berkumpul di pepohonan yang berbuah).

Rangkong Papan menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pepohonan yang tinggi karena bersifat arboreal.

Rangkong Papan memiliki pasangan seumur hidup atau monogami.

Rangkong Papan berperan dalam menyebarkan biji-bijian yang artinya lebih berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem yaitu membantu proses penyebaran biji dengan cara memakan buah dan menyebarkan biji untuk regenerasi hutan.

Rangkong Papan memiliki kemampuan berburu yang luar biasa yaitu menunjukkannya sebagai predator yang oportunistik yang pintar dan mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan.

Rangkong Papan bisa bertahan hidup di bermacam-macam habitat dengan kondisi yang berbeda.

Rangkong Papan memiliki umur yang panjang dan bisa hidup hingga 50 tahun. Di penangkaran, rangkong ini bisa hidup hampir hingga 50 tahun karena adaptasi yang baik terhadap lingkungan dan kemampuan bertahan hidup yang luar biasa bahkan di alam liar burung ini hidup sangat lama jika tidak ada gangguan secara siginifikan dari manusia.

Rangkong Papan memiliki vokalisasi yang lebih keras terdengar mirip kekehan atau menderu kecuali ketika musim bersarang.  

 

Makanan

 

Rangkong Papan termasuk hewan pemakan segala (omnivora). Makanannya adalah buah-buahan, buah ara, reptil, serangga, mamalia kecil, dan jenis burung lainnya.

 

Fakta Unik

 

Rangkong Papan mempunyai peranan yang penting baik itu mitologi maupun budaya lokal di beberapa suku Asia Tenggara yaitu suku Dayak di Kalimantan. Mereka menyakini bahwa Rangkong Papan merupakan penjaga hutan. Selain itu, Rangkong Papan juga memiliki peran penting mitologi dan budaya suku Karen di Thailand dan suku Khasi di India.

 

Musim Kawin

 

Musim kawin Rangkong Papan berlangsung antara bulan Janurai hingga bulan April.

 

Cara Berkembang Biak

 

Rangkong Papan termasuk hewan yang bertelur (ovipar). Mereka mampu mengeluarkan 1 – 2  butir telur rangkong

 

Status Konservasi

 

Populasi Rangkong Papan mengalami penurunan karena penangkapan liar, kehilangan habitat dan perburuan.

Karena itu, Rangkong Papan termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan status konservasi VU (Vulnerable) dan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) Apendiks I.(jef)

Comments

Popular posts from this blog

Mambruk Victoria, Mambruk Endemik Papua Barat

Hyena Tutul, Hyena yang Licik dan Cerdas dalam Kelompok

Musang Madu yang Pemberani dan Ganas