Perentie si Biawak Terbesar dari Australia
Perentie merupakan spesies biawak dari famili Varanidae dan nama Latinnya yaitu Varanus giganteus.
Perentie tersebar di sebelah barat pegunungan Great Dividing
Range di Australia, pantai Australia Barat, hingga Queensland tengah
kecuali Tasmania.
Klasifikasi
Berikut klasifikasi Perentie
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Famili : Varanidae
Genus : Varanus
Subgenus : Varanus
Spesies : Varanus
giganteus
Ciri-ciri
Perentie memiliki ekor yang panjang dan berotot dapat mematahkan
tulang seekor anjing dengan mudah tetapi hanya sekali cambuk.
Perentie memiliki tubuh yang panjang, ramping, dan berotot bahkan
berukuran besar menjadikannya sebagai predator puncak di habitatnya sekaligus
tubuhnya yang paling ramping atau lebih ramping dari antara biawak besar.
Perentie memiliki kaki yang kuat ditambah dengan 5 jari kaki
dimana setiap kakinya dilengkapi dengan cakar yang mampu memanjang pohon dengan
lincah.
Perentie memiliki deretan gigi yang tajam yang cukup melengkung
dan mengarah ke belakang untuk mencengkram mangsa agar tidak bisa terlepas.
Perentie memiliki banyak bakteri pada air liur dan mempounyai bisa
yang dapat memperparah luka gigitan.
Perentie memiliki pola warna cokelat dengan pola totol bahkan rosette
besar yang berwarna jingga, krem, putih, kemerahan, dan kuning ditambah dengan
garis yang berwarna hitam.
Perentie memiliki panjang 2 – 2,4 m dan berat 19 – 20 kg
menjadikannya sebagai kadal terbesar ketiga sekaligus biawak terbesar ketiga di
dunia setelah Komodo dan Biawak Air.
Habitat
Habitat Perentie di pedalaman yang gersang, padang gurun, semak
belukar, hutan terbuka, daerah pesisir, semi-kering jauh dari pemukiman
manusia, hingga daerah kering dan berbatu.
Kebiasaan
Perentie termasuk hewan yang hidup menyendiri (solitary).
Perentie lebih berwaspada, jarang terlihat karena bersifat pemalu,
dan tidak mau diganggu.
Perentie berlari dengan kecepatan 40 km/jam merupakan salah satu
keunikan yang muncul dari kemampuannya dalam mengontraksikan dan melebarkan
sisi-sisi lehernya agar bisa memompa udara ke paru-paru yang banyak ketika
sedang berlari.
Perentie tidak akan ragu memakai beberapa senjata pertahanan diri.
Perentie memiliki indra penciuman dan pengelihatan yang tajam
untuk mendeteksi mangsa.
Perentie adalah hewan kanibal yang bersifat oportunistik yaitu
memakan sesamanya sendiri yang masih hidup dan sudah mati.
Perentie memiliki gigitan yang menimbulkan rasa sakit yang luar
biasa.
Perentie merupakan predator yang aktif dan efisien dalam mengejar
mangsa dengan cara menyerang menggunakan gigitan dan cambukan ekor lalu menggoyangkan
mangsa sampai mati serta menelannya bulat-bulat bahkan bisa sering berburu
dengan cara mengintai kemudian menunggu dengan tenang sebelum menyerang
mendadak.
Perentie sering berlindung di bawah tanah yang digali, di dalam gua,
dan celah-celah bebatuan bahkan bersembunyi dari cuaca yang ekstrem di habitat
yang gersang serta menemukan persembunyian di antara berbatuan hingga mencari
makan.di padang pasir.
Makanan
Perentie termasuk hewan pemakan daging (karnivora). Makanannya adalah
serangga, reptil, burung, mamalia kecil, telur kura-kura, tikus, kelinci, dan
hewan khas dari Australia (kangguru kecil, wombat, dan dingo).
Fakta Unik
Perentie adalah makanan kesukaan di antara suku Aborigin padang
pasir karena lemak biawak tersebut digunakan untuk pengobatan dan upacara
keagamaan.
Gigitan pada Komodo, Perentie, Biawak Renda (Lace Monitor),
dan Biawak Pohon Totol atau Biawak Timor
(Varanus timorensis) di tangan diamati menimbulkan pembengkakan dalam hitungan
menit, gangguan pembekuan darah yang terlokalisasi, dan nyeri tajam ke siku yang
seringkali bisa berlangsung selama beberapa jam.
Musim Kawin
Musim kawin Perentie berlangsung musim semi dan awal musim panas.
Cara Berkembang Biak
Perentie termasuk hewan yang bertelur (ovipar). Mereka mampu mengeluarkan
6 – 2 telur biawak.
Status Konservasi
Populasi Perentie jumlahnya sangat stabil dan tidak ada ancaman
besar terhadap penduduk asli sehingga tidak terancam punah. Meskipun begitu,
biawak ini diatur oleh undang-undang perlindungan hewan di beberapa negara
bagian Australia yang mencakup pembatasan, perdagangan dan penangkapan ilegal
hingga upaya untuk melindungi habita alami Perentie.
Karena itu, Perentie termasuk hewan dalam daftar di IUCN
(International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan
status konservasi LC (Least Concern).(jef)
Comments
Post a Comment