Buaya Orinoco yang Terancam Punah

Buaya Orinoco merupakan spesies buaya dari famili Crocodylidae dan nama Latinnya yaitu Crocodylus intermedius.

Buaya Orinoco tersebar di sungai Orinoco di Venezuela dan Kolombia, Pegunungan Andes bagian timur, Pegunungan Cordillera de Merida di bagian barat, pantai Venezuela di bagian utara, dan dataran tinggi Guyana di bagian utara.

 

Klasifikasi

 


Berikut klasifikasi Buaya Orinoco

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Reptilia

Klad : Archosauria

Ordo : Crocodilia

Famili : Crocodylidae

Genus : Crocodylus

Spesies : Crocodylus intermedius

 

Ciri-ciri

 

Buaya Orinoco memiliki moncong yang sangat panjang, pipih, dan lebih sempit dibandingkan dengan buaya lainnya ditambah dengan 68 buah gigi yang sangat tajam.

Buaya Orinoco memiliki ekor yang panjang dan berotot.

Buaya Orinoco memiliki kulit yang berwarna kuning, cokelat, dan abu-abu yang terlihat cerah dengan beberapa bercak cokelat tua di tubuhnya.

Buaya Orinoco memiliki kaki yang pendek dan berselaput membantunya mengarahkan saat berendam.

Buaya Orinoco memiliki jumlah melanin di tubuhnya.

Buaya Orinoco memiliki panjang 4,2 – 5,2 m dan berat 225 – 380 kg dengan catatan terbesar panjang 6,7 m dan berat 400 kg.

 

Habitat

 


Habitat Buaya Orinoco di hutan tropis, aliran sungai, perairan dan laguna yang tenang, serta anak sungai bahkan aliran air (khususnya saat musim hujan tiba).

 

Kebiasaan

 

Buaya Orinoco termasuk hewan yang aktif di malam hari (nocturnal) untuk berburu mangsa dan makan karena buaya ini malas dan cenderung hanya hidup ketika waktu makan.

Buaya Orinoco termasuk hewan yang hidup berkelompok untuk bermigrasi pada musim kemarau agar mencari habitat berupa perairan yang baru saat sungai yang merupakan habitatnya menjadi kering dan merupakan hewan sosial dengan membuat sebuah hierarki dominasi dimana ada individu yang dominan yang memimpin individu-individu yang lebih lemah.

Buaya Orinoco merupakan perenang yang hebat dan beradaptasi dengan baik untuk berburu di air.

Buaya Orinoco memiliki kemampuan mengubah jumlah melanin di kulitnya seiring waktu sehingga warnanya berubah.

Buaya Orinoco berkomunikasi satu sama lain dengan melenguh, mengeluatkan “bunyi infra”, dan mengibaskan ekornya.

Buaya Orinoco merupakan predator oportunistik yang mampu memakan segala yang dimakan di habitatnya.

Buaya Orinoco ke kolam dan danau terdekat bahkan tinggal di sana sampai air surut saat musim hujan tiba dan permukaan air naik.

Buaya Orinoco memiliki cara berburu mangsa menggunakan penyergapan yang cepat dimana awalnya menunggu, menghampiri mangsa yang dilihatnya, dan akan menerkam mangsa dengan kekuatan gigitannya.

 

Makanan

 

Buaya Orinoco termasuk hewan pemakan daging (karnivora). Makanannya adalah burung, ikan, mamalia kecil, Kapibara, rusa, monyet, dan caiman.

 

Musim Kawin

 

Musim kawin Buaya Orinoco berlangsung selama musim kemarau antara Januari hingga Februari.

 

Cara Berkembang Biak

 

Buaya Orinoco termasuk hewan yang bertelur (ovipar). Mereka mampu mengeluarkan 10 – 70 butir telur buaya.

 

Status Konservasi

 

Populasi Buaya Orinoco berkurang atau menurun memicu populasinya kecil sehingga keberadaannya sangat terancam punah bahkan diperkirakan populasi buaya ini berkurang sampai 80% dalam waktu 75 tahun terakhir. Hal ini dsebabkan oleh kehilangan habitat, kerusakan habitat, perburuan secara berlebihan, dan eksploitasi yang berlebihan (diburu untuk diambil daging, telur, dan kulitnya). Buaya Orinoco merupakan spesies yang dilindungi di Venezuela dan Kolombia.

Karena itu, Buaya Orinoco termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan status konservasi CR (Critically Endangered) dan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) Apendiks I.(jef)

Comments

Popular posts from this blog

Mambruk Victoria, Mambruk Endemik Papua Barat

Musang Madu yang Pemberani dan Ganas

Hyena Tutul, Hyena yang Licik dan Cerdas dalam Kelompok