Kelabang Raksasa Amazon yang Mematikan

Kelabang Raksasa Amazon merupakan spesies kelabang dari famili Scolopendridae dan nama Latinnya yaitu Scolopendra gigantea. Kelabang Raksasa Amazon sering disebut juga dengan Lipan Kaki Kuning Raksasa Peru.

Kelabang Raksasa Amazon tersebar di Amerika Tengah, Amerika Selatan (teridentifikasi di terutama di Aruba, Brazil, Curacao, Pulau Margarita di Venezuela, dan Trinidad), dan Karibia.

 

Klasifikasi

 


Berikut klasifikasi Kelabang Raksasa Amazon

Kingdom: Animalia

Filum: Arthropoda

Subfilum: Myriapoda

Kelas: Chilopoda

Ordo: Scolopendromorpha

Famili: Scolopendridae

Genus: Scolopendra

Spesies: Scolopendra gigantea

 

Ciri-ciri

 


Kelabang Raksasa Amazon memiliki sepasang kaki tang berwarna krem pucat di setiap ruas tubuhnya dimana jumlah beberapa kakinya sering ganjil antara 21 – 23 buah kaki.

Kelabang Raksasa Amazon memiliki kaki belakang yang berduri untuk menangkal serangan predator dan memiliki kaki di ruas pertama yang mengandung racun atau dilengkapi dengan kelenjar racun untuk berburu dengan sepasang kaki modifikasi seperti rahang bahwa yang mengandung toksin untuk menyerang musuh sekaligus mangsanya.

Kelabang Raksasa Amazon memiliki kulit yang berwarna merah kecokelatan, kuning kehijauan, hingga oranye kehitaman.

Kelabang Raksasa Amazon memiliki tubuh yang panjang, ramping, berpenampang pipih, dan dibagi ke dalam segmen-segmen yang berwarna gelap dengan kulit esksoskeleton yang keras melapisinya sebagai perlindungan bahkan kepalanya yang juga terlindungi oleh permukaan kulit yang kuat.

Kelabang Raksasa Amazon memiliki lubang-lubang spirakel di sepanjang tubuhnya untuk bernapas tetapi tidak dapat menutup spirakelnya sehingga hewan yang bersangkutan sangat mudah kehilangan uap air melalui proses pernapasan dan mudah mati akibat dehidrasi.

Kelabang Raksasa Amazon memiliki antena dengan banyak sendi dan memiliki mata sederhana bahkan sedikit tidak ada.

Kelabang Raksasa Amazon memiliki panjang 30 cm menjadikannya sebagai salah satu kelabang terbesar dari genus Scolopendra. Meski demikian, Kelabang Raksasa Amazon bukanlah yang terpanjang karena kelabang terpanjang di dunia dipegang oleh Kelabang Raksasa Galapagos atau Scolopendra galapagoensis dengan tubuh yang panjangnya 40 cm.

 

Habitat

 

Habitat Kelabang Raksasa Amazon di hutan hujan tropis hingga subtropic, lingkungan yang lembap, tempat-tempat gelap (di serasah daun dan di bawah batu) dan hutan kering tropis.

 

Kebiasaan

 

Kelabang Raksasa Amazon termasuk hewan yang aktif di malam hari (nocturnal) untuk mencari mangsa di beberapa tempat yang lembab seperti di bawah batu, kayu yang membusuk, atau dalam liang tanah.

Kelabang Raksasa Amazon cenderung bersembunyi di siang hari.

Kelabang Raksasa Amazon suka suasana yang gelap dan lembab untuk beraktivitas.

Kelabang Raksasa Amazon bisa bertahan hingga 10 tahun.

Kelabang Raksasa Amazon tidak mampu bertahan di bawah sinar matahari karena tuuhnya bisa mudah dehidrasi jika suhu lingkungannya terlalu tinggi.

Kelabang Raksasa Amazon berburu dengan cara menggunakan rahang bawahnya untuk memegang mangsa dengan kaki yang beracun untuk melumpuhkan mangsa karena kelabang ini mengandalkan racun dan kecepatannya.

Kelabang Raksasa Amazon memiliki strategi dalam berburu kelelawar sebagai makanannya dengan cara memanjat langit-langit gua, dan memegang sekaligus membawa mangsanya yang sangat berat hanya dengan kaki-kaki yang melekat pada langit-langit gua.

 

Makanan

 

Kelabang Raksasa Amazon termasuk hewan pemakan daging (karnivora). Makanannya adalah laba-laba, kaki seribu, kalajengking, tarantula, kadal kecil, cacing tanah, siput, katak yang berukuran 25 mm, ular yang berukuran 25 cm, tikus, burung yang seukuran burung pipit, dan kelelawar.

 

Predator

 

Hewan yang suka memangsa Kelabang Raksasa Amazon adalah burung besar, coati, dan kinkajou.

 

Fakta Unik

 

Racun atau bisa Kelabang Raksasa Amazon menyebabkan rasa sakit yang parah, demam, kemerahan, dan bengkak jika terkena gigitan meskipun tidak berbahaya bagi manusia. Racunnya lebih berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan organ dan kematian. Hal ini sangat mematikan dan tercatat menyebabkan 1 kematian anak usia 4 tahun di Venezuela tahun 2014.

 

Musim Kawin

 

Musim kawin Kelabang Raksasa Amazon berlangsung selama musim panas.

 

Cara Berkembang Biak

 

Kelabang Raksasa Amazon termasuk hewan yang bertelur (ovipar). Si jantan akan membuat semacam kantung sutra untuk menampung sperma sedangkan si betina akan menggunakan sperma di dalam kantung tersebut untuk membuahi telur-telurnya sehingga si betina akan melingkari telur-telurnya.(jef)

Comments

Popular posts from this blog

Mambruk Victoria, Mambruk Endemik Papua Barat

Musang Madu yang Pemberani dan Ganas

Hyena Tutul, Hyena yang Licik dan Cerdas dalam Kelompok