Sanca Bodo dari Asia yang Menjadi Spesies Invasif di Florida
Sanca Bodo merupakan spesies ular sanca dari famili Pythonidae dan nama Latinnya yaitu Python bivittatus. Sanca Bodo sering disebut juga Sanca Burma dan sering disebut juga dalam bahasa Inggris yaitu Burmese Phyton.
Sanca
Bodo tersebar di India timur laut atau Benggala Utara, Nepal Tenggara, Bhutan,
Cina Selatan, dan Asia Tenggara (Myanmar, Laos, Vietnam, Kamboja, Thailand, dan
Indonesia (Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, dan Sulawesi Selatan)) tetapi menyebar
ke Florida di Amerika Serikat (spesies invasif).
Klasifikasi
Berikut
klasifikasi Sanca Bodo
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Famili : Pythonidae
Genus : Python
Spesies : Python bivittatus
Ciri-ciri
Sanca
Bodo memiliki tubuh yang berwarna dasar cokelat muda dibatasi warna hitam dengan beberapa bercak berbentuk tak beraturan
menyerupai potongan puzzle atau pola mirip jerapah yang berwarna cokelat tua
atau gelap akan tetapi ada tubuhnya yang juga berwarna dasar kuning, karamel,
hingga krem dengan bercak-bercak yang bewarna kuning pekat, cokelat, hingga
oranye.
Sanca
Bodo memiliki kepala yang berbentuk piramida dengan tanda corak berbentuk huruf
“V” menyerupai tanda panah yang berwarna kuning atau putih di atasnya memanjang
ke arah hidung.
Sanca
Bodo memiliki gigi yang tajam untuk mencengkram mangsa.
Sanca
Bodo memiliki reseptor kimia di lidahnya dan memiliki sensor panas di sepanjang
rahangnya untuk mencari atau mendeteksi mangsa.
Sanca
Bodo memiliki bukan mulut yang mencapai hingga 81 cm sehingga memiliki
kapasitas menelan yang luar biasa.
Sanca
Bodo memiliki panjang 5 – 6 m dengan maksimum 7 m dan berat hingga 90,7 – 160
kg.
Habitat
Habitat
Sanca Bodo di hutan hujan tropis, hutan musim yang lembab, rawa-rawa berumput,
daerah rerumputan, daerah berbatu, dan biasanya ditemukan dekat dengan air atau
tempat lembab bahkan kemungkinan dekat pemukiman.
Kebiasaan
Sanca
Bodo termasuk hewan yang hidup menyendiri (solitary).
Sanca
Bodo beraktivitas di tanah dan di air.
Sanca
Bodo merupakan perenang baik bahkan bisa bertahan dengan menahan napas di dalam
air selama 30 menit sampai setengah jam sebelum keluar ke permukaan untuk
bernapas.
Sanca
Bodo kerap memanjat pohon untuk berburu bahkan berjemur karena pemanjat yang
ulung.
Sanca
Bodo memiliki indra pengelihatan yang kurang baik.
Sanca
Bodo memiliki cara berburu yang unik dan mematikan yaitu ular ini akan
menyerang dengan cepat menggunakan giginya untuk mencengkram mangsa lalu
melilit tubuhnya di sekitar mangsa dan meremasnya sampai mangsanya lemas
kehabisan napas bahkan tulang-tulang mangsanya hancur.
Sanca
Bodo menunjukkan adaptabilitas dan kemampuan bertahan hidup yang luar biasa.
Makanan
Sanca
Bodo termasuk hewan pemakan daging (karnivora). Makanannya adalah tikus, kadal,
burung, amfibi, ayam hutan, musang, kera, bajing, rusa, dan kijang.
Fakta
Unik
Sanca
Bodo kini menyebar ke berbagai wilayah di dunia salah satunya adalah di Florida
Selatan, Amerika Serikat. Sanca Bodo merupakan spesies invasif di Amerika
Serikat dimana merupakan contoh menarik terhadap dampak spesies invasif
terhadap ekosistem lokal. Dalam beberapa decade terakhir, Sanca Bodo dikabarkan
menjadi penghuni liar di Taman Nasional Everglades, Florida. Statusnya disana
sebagai spesies invasif yang disebabkan oleh para pemelihara melepaskan ular
ini ke alam liar. Awalnya Sanca Bodo diimpor untuk perdagangan satwa
peliharaan. Seiring berjalannya waktu, ular ini yang melarikan diri atai
sengaja dilepaskan membentuk populasinya tersendiri di alam liar. Sanca Bodo
merusak dan mengganti rantai makanan di Florida menjadikannya predator teratas.di
Everglades yang merupakan tempat ular ini spesies invasif pernah tercatat kasus
ular menelan rusa seberat 58 kg dan satu yang lain ditemukan mati setelah
berusaha menelan buaya yang beratnya 95 kg.
Musim
Kawin
Musim
kawin Sanca Bodo yaitu musim berkembang biak berlangsung selama bulan Maret
hingga Juni.
Cara
Berkembang Biak
Sanca
Bodo termasuk hewan yang bertelur (ovipar). Mereka mampu mengeluarkan 40 – 100
butir telur ular sanca.
Status
Konservasi
Populasi
Sanca Bodo terus menurun dan para ahli ekologi mencatat penurunan hingga 80%
dalam satu decade di beberapa wilayah. Sanca Bodo tmerupakan spesies ular yang
termasuk dalam hewan yang dlilindungi. Terutama di Indonesia, yang telah diatur
secara resmi di dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor P.106/MENHLK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENHLK/SETJEN/KUM.1/6/2018
tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi. Hal ini disebabkan oleh
perdagangan untuk diambil kulitnya dan untuk dimakan, perburuan untuk dijadikan
pengobatan tradisional, dan perdagangan hewan peliharaan internasional.
Karena
itu, Sanca Bodo termasuk hewan dalam daftar di IUCN
(International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan
status konservasi VU (Vulnerable).(jef)
Comments
Post a Comment