- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
Bangau Tongtong adalah salah satu spesies bangau yang masuk ke dalam famili Ciconiidae. Nama Latinnya yaitu Lepidoptelos javanicus.
Bangau Tongtong tersebar di Asia Selatan (India) hingga
Indonesia (Pulau Jawa).
Klasifikasi
Berikut klasifikasi Bangau Tongtong
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Ciconiiformes
Famili : Ciconiidae
Genus : Lepidoptelos
Spesies : Lepidoptelos javanicus
Ciri – Ciri
Tubuh dan sayap Bangau Tongtong berwarna hitam. Sedangkan bagian
perut, leher, dan ekor berwarma putih.
Paruh mereka berwarna kuning hingga cokelat yang tebal dan
lurus dengan panjang 26 – 31 cm.
Bangau Tongtong memiliki panjang tubuh 87 – 93 cm dan
beratnya 6 kg.
Habitat
Bangau Tongtong berhabitat di hutan rawa – rawa.
Mereka dapat ditemukan di lahan basah air tawar, payau, dan
tempat yang berlumpur.
Kebiasaan
Bangau Tongtong hidup menyendiri (solitary). Mereka akan
hidup membentuk koloni saat musim kawin.
Bangau Tongtong berjalan tegap seperti tentara militer.
Jika ingin terbang, mereka harus berlari terlebih dahulu
layaknya pesawat yang hendak lepas landas.
Bangau Tongtong termasuk hewan yang tenang. Namun saat
menjaga sarangnya dari bahaya, mereka akan mengeluarkan suara keras.
Makanan
Bangau Tongtong termasuk hewan pemakan daging (karnivora).
Makanannya yaitu ikan, katak, dan serangga.
Musim Kawin
Musim kawin Bangau Tongtong berlangsung pada bulan Februari
hingga Mei (di India Selatan) dan November hingga Januari (di India Utara).
Cara Berkembang Biak
Bangau Tongtong termasuk hewan bertelur (ovipar).
Mereka mampu mengeluarkan sebanyak 3 – 4 butir telur bangau.
Sarang Bangau Tongtong terbuat dari cabang – cabang kayu
yang kasar, besar, dan tinggi.
Status Konservasi
Populasi Bangau Tongtong menurun karena hilangnya habitat
dan konversi (peralihan) fungsi lahan.
Karena itu, Bangau Tongtong termasuk hewan dalam daftar di
IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan
status konservasi VU (Vulnerable).
Bangau Tongtong juga termasuk dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 7 Tahun 1999 sebagai spesies yang dilindungi.(idh)
Comments
Post a Comment