Berang-Berang Raksasa, Berang-Berang Terbesar di Dunia

Berang-berang Raksasa merupakan spesies berang-berang dari famili Mustelidae dan nama Latinnya yaitu Pteronura brasiliensis.

Berang-berang Raksasa tersebar di Bolivia, Brasil, Kolombia, Ekuador, Guyana, Prancis, Paraguay, Peru, Suriname, dan Venezuela.


Klasifikasi



Berikut klasifikasi Berang-berang Raksasa


Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Carnivora

Famili : Mustelidae

Genus : Pteronura

Spesies : Pteronura brasiliensis


Ciri - Ciri



Berang-berang Raksasa memiliki tubuh yang berwarna coklat tapi bisa juga kemerahan atau coklat kekuningan dan berwarna hitam ketika basah.

Berang-berang Raksasa memiliki marking yang berwarna putih di tenggorokan dan bawah dagu.

Berang-berang Raksasa memiliki bulu yang lebat sehingga air tidak menembus kulit karena bulu pelindung merangkap air dan menjaga bulu bagian dalam.

Berang-berang Raksasa memiliki kaki yang pendek dan gemuk disertai dengan kaki yang berselaput dengan ujung cakar. 

Berang-berang Raksasa memiliki kepala yang berbentuk seperti bola dan moncong yang pendek serta miring. 

Berang-berang Raksasa memiliki kumis yang digunakan untuk mendeteksi perubahan tekanan, arus air, dan mendeteksi mangsa. 

Telinga Berang-berang Raksasa pendek dan bulat. 

Hidung Berang-berang Raksasa ditutupi oleh bulu dan hanya dua lubang hidung saja. 

Si jantan memiliki panjang 2 m dan berat 32 kg sedangkan si betina memiliki panjang 1 m dan berat 26 kg. 


Habitat 



Habitat Berang-berang Raksasa di sungai amazon, sungai air tawar, danau air tawar, rawa campuran, hutan tinggi tepi sungai, dan hutan rawa rendah. 


Kebiasaan 


Berang-berang Raksasa termasuk hewan yang aktif di siang hari (diurnal). 

Berang-berang Raksasa menyelam di bawah air dengan telinga dan hidung yang tertutup. 

Berang-berang Raksasa suka perairan hitam yang jernih dengan berpasir atau berbatu di atas perairan yang berlumpur, asin, dan putih. 

Berang-berang Raksasa memiliki indera penciuman, pengelihatan, dan pendengaran yang tajam. 

Berang-berang Raksasa hidup dalam kelompok yang terdiri dari 20 ekor. 

Berang-berang Raksasa menandai wilayah dengan kakus, sekresi kelenjar, dan vokalisasi. 

Berang-berang Raksasa berburu secara sendiri, berpasangan, dan berkelompok. Berang-berang ini berburu mangsa dengan cara menyerang dari atas atau bawah, kemudian berputar pada saat menjepit mangsa di rahangnya dan menangkap lalu memegang dengan cakar. 

Berang-berang memiliki vokalisasi yang bergantung pada frekuensi dan volume. 


Makanan 


Berang-berang Raksasa termasuk hewan pemakan daging (karnivora). Makanannya adalah lele, piranha, kura-kura, kepiting, ular, dan kaiman kecil. 


Predator


Hewan yang suka memangsa Berang-berang Raksasa adalah jenis kaiman, piranha, jaguar, puma, dan anakonda. 


Cara Berkembang Biak 


Berang-berang Raksasa termasuk hewan yang memamah biak (vivipar). Mereka mampu melahirkan 1-5 ekor bayi berang-berang. 


Status Konservasi 


Populasi Berang-berang Raksasa menurun karena kerusakan habitat, perburuan penebangan hutan, polusi air, pertambangan, konflik dengan nelayan, dan bahan kimia. 


Karena itu, Berang-berang Raksasa termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan status konservasi EN (Endangered) dan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) Apendiks I.(jef) 


Comments