Gajah Hutan Afrika, Gajah Terkecil dan Hewan Darat Terbesar Ketiga di Dunia

Gajah Hutan Afrika merupakan spesies gajah dari famili Elephantidae dan nama Latinnya yaitu Loxodonta cyclotis.

Gajah Hutan Afrika tersebar di hutan lembah Kongo, hutan Afrika Barat, dan hugan Afrika Tengah.


Klasifikasi



Berikut klasifikasi Gajah Hutan Afrika


Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Proboscidea

Famili : Elephantidae

Genus : Loxodonta

Spesies : Loxodonta cyclotis


Ciri - Ciri



Gajah Hutan Afrika memiliki gading yang lebih tipis dan lebih tegak.

Gajah Hutan Afrika memiliki telinga yang lebih kecil dan lebih bundar tetapi telinga ini berfungsi untuk mengatur suhu tubuhnya.

Gajah Hutan Afrika memiliki tubuh yang berwarna lebih gelap daripada Gajah Semak Afrika.

Sama seperti Gajah Asia, Gajah Hutan Afrika memiliki 5 kuku jari di kaki depan dan 4 kuku jari di kaki belakang.

Gajah Hutan Afrika memiliki 2 bibir di belalainya yang merupakan ciri khas Gajah Afrika.

Gajah Hutan Afrika memiliki otak terbesar dari semua hewan di darat.

Gajah Hutan Afrika memiliki kulit keriput yang dapat membantu gajah ini agar tetap dingin dan airnya terperangkap di celah.

Gajah Hutan Afrika memiliki kulit dan belalai yang memberi kemampuan peka terhadap sentuhan yang sangat sensitif. 

Gajah Hutan Afrika memiliki panjang 1-3 m dan berat 2.700-6.000 kg. Si jantan memiliki tinggi 3 m sedangkan si betina memiliki tinggi 2,4 m. 


Habitat 



Habitat Gajah Hutan Afrika di hutan hujan tropis dataran rendah, hutan hujan hijau, hutan hujan gugur, dan rawa-rawa. 


Kebiasaan


Gajah Hutan Afrika hidup dalam kelompok yang lebih kecil yang terdiri dari 2-8 ekor. Jumlah rata-rata kelompok adalah 5 ekor yang terdiri dari saudara betina. Sebagian besar kelompoknya dibentuk oleh si ibu dengan keturunannya atau beberapa betina dan keturunan. Setelah dewasa anak gajah betina tinggal bersama kelompok sedangkan anak gajah jantan meninggalkan dari kelompok untuk menjalani kehidupan sendiri. 

Gajah Hutan Afrika memiliki indera penciuman yang tajam untuk mendeteksi getaran yang sangat rendah yang datang dari tanah untuk menemukan sumber air dan mendeteksi sumber makanan. 

Gajah Hutan Afrika memiliki indera pengelihatan yang baik dan indera pendengaran yang akut. 

Gajah Hutan Afrika tidak suka bergaul dengan kelompok lain. 

Gajah Hutan Afrika berkomunikasi dengan frekuensi suara yang rendah sekitar 5 Hz untuk mencari makan. Jangkauan deteksi panggilan ini lebih pendek. 

Gajah Hutan Afrika hampir tidak dimangsa oleh predator.

Gajah Hutan Afrika termasuk hewan penyebar benih dimana gajah ini menyebarkan benih dari jenis pohon dan tumbuhan. 

Gajah Hutan Afrika mampu berlari dengan kecepatan 39 km/jam. 

Gajah Hutan Afrika menghabiskan banyak waktu dengan berlindung di hutan hujan lebat.

Gajah Hutan Afrika suka berenang di air sambil mengangkat belalainya sebagai snorkel. 


Makanan 


Gajah Hutan Afrika termasuk hewan pemakan tumbuhan (herbivora). Makanannya adalah dedaunan, kulit kayu, ranting pohon, dan buah-buahan. 


Musim Kawin 


Musim kawin Gajah Hutan Afrika berlangsung sepanjang tahun dan berfokus di musim hujan. 


Cara Berkembang Biak 


Gajah Hutan Afrika termasuk hewan yang memamah biak (vivipar). Mereka mampu melahirkan 1 ekor bayi gajah. 


Status Konservasi 



Populasi Gajah Hutan Afrika semakin terancam dan menurun karena perburuan secara liar untuk diambil gading, perubahan iklim, kerusakan hutan, dan deforestasi hutan. 


Karena itu, Gajah Hutan Afrika termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan status konservasi CR (Critically Endangered) dan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) Apendiks I dan II.(jef)

Comments